Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KASUS kekerasan seksual terhadap anak di Indonesia mengalami peningkatan hingga dua kali lipat. Hal itu terungkap dalam laporan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang menyebut pada 2022 terdapat 9.588 jumlah kasus kekerasan seksual pada anak. Jumlah itu meningkat dibandingkan dengan 2021 yang terhitung 4.162.
Ketua Satgas Perlindungan Anak IDAI Eva Devita mengungkapkan, sejak mulainya pandemi covid-19, kasus kekerasan seksual pada anak tidak hanya meningkat jumlah korban namun pelakunya pun bertambah.
"Kekerasan seksual pada anak ini, di masa pandemi, mendekati 53% dari seluruh kasus. Lalu kita pikirkan di masa pandemi saja, ketika anak-anak berada di dalam rumah mereka, masih bisa menjadi korban kekerasan. Hal itu berarti pelakunya adalah orang-orang di dalam rumah, apakah itu orangtua ataupun anggota keluarga lainnya. Di masa setelah pandemi, justru ketika anak kembali beraktivitas luar rumah, pelakunya bertambah, bisa teman, tetangga, atau guru di sekolah atau juga di asrama," kata Eva lewat zoom meeting bersama media, Kamis (9/2).
Baca juga: Polisi Amankan Mantan Anggota DPRD Terkait Dugaan Pencabulan Balita
Lebih lanjut, Eva mengatakan terdapat tiga faktor utama penyebab kekerasan seksual pada anak, yaitu pertama, pendewasaan seksual yang lebih cepat karena pengaruh media atau paparan terhadap pronografi dan pornoaksi, kedua, kurangnya edukasi tentang pendidikan seksual, dan ketiga, kurangnya pengawasan.
Berdasarkan tiga faktor penyebab itu, ia mengimbau orangtua agar mulai memberikan edukasi seks kepada anak sejak usia dini.
Hal itu penting demi mencegah anak mengalami kekerasan seksual tanpa ketahuan dan bisa memberikan dampak buruk jangka panjang terhadap keberlangsungan hidup mereka.
“Orangtua saat mendengar kata seks, bayangannya aneh. Ini kita mengedukasi seks bukan cara berhubungan, tapi agar anak bisa mengenal area-area privat,” kata Eva.
Selain itu, orangtua juga bisa membuat pengaturan pengawasan pada semua alat yang terhubung dengan internet misalnya age-appropriate filters dan monitoring tools, sehingga mereka bisa mengawasi kegiatan anak saat berselancar di dunia maya.
Dan perlu membangun kepercayaan dan komunikasi dengan anak, misalnya dengan menyediakan waktu online bersama anak, atau secara teratur berdialog tentang apa yang dilakukan online.
Hal lain yang bisa orangtua lakukan yakni mengajarkan anak menghindari membagi informasi pribadi. Ajari anak berpikir sebelum mengunggah, menggunakan setting privacy pada semua media sosial dan platform permainan dan hindari berkomunikasi dengan orang yang tidak dikenal.
"Buat kesepakatan aturan penggunaan internet, misalnya boleh dari jam sekian sampai jam sekian. Ajarkan juga anak bertangung jawab terhadap apa yang diaksesnya dan mereka harus tahu konsekuensi bahayanya kalau misalnya membuka informasi pribadi," pungkasnya. (OL-1)
Kemen PPPA menegaskan akan mengawal kasus ini hingga anak korban mendapatkan keadilan yang semestinya.
Lindungi hak kesejahteraan anak secara optimal
Balita berusia 2 tahun di Kota Depok, Jawa Barat (Jabar) mengalami tindak kekerasan secara fisik yang diduga dilakukan pengasuh penitipan anak
Dua balita kakak beradik berinisial MFW, 1,5, dan R, 4, menjadi korban penyiksaan oleh keluarga dari orangtua yang menitipkan anaknya di Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara.
KEKERASAN digital pada anak di Indonesia kian memprihatinkan. Bullying dan judi online Jadi kekerasan digital pada anak yang paling sering muncul di medsos.
Selain itu, anak-anak juga perlu dilatih untuk berani bersuara terhadap berbagai hal negatif yang dialaminya, misalnya dari tindak kekerasan.
Usia remaja itu kan masa-masa ingin tahu yang tinggi. Kalau kita larang, mereka malah akan semakin penasaran dan mencari tahu sendiri.
Berikan pendidikan seks sesuai dengan usianya untuk bisa menetapkan batasan pada orang lain.
Peran orangtua sangat penting untuk membuka informasi mengenai kesehatan dan seksual kepada anaknya, khususnya anak perempuan.
Orangtua perlu juga menjelaskan apa yang terjadi pada tubuh remaja yang memasuki usia pubertas dan konsekuensi aktivitas seksual yang sudah bisa berdampak pada mereka.
Kassus konfirmasi cacar monyet dilaporkan bertambah menjadi 7 kasus sejak pertama kali dilaporkan pada 13 Oktober 2023, atau 8 kasus sejak pertama kali terkonfirmasi di pertengahan 2022.
Kurangnya pendidikan atau pemahaman seks bisa menjadi salah satu faktor seseorang melakukan eksplorasi aktivitas seksual yang tidak sehat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved