Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
JEC Eye Hospitals & Clinics meluncurkan layanan ReLEx SMILE PRO berupa teknologi bedah refraktif untuk mengoreksi mata minus dan silinder yang bekerja ekstra cepat dengan durasi kurang lebih 10 detik.
JEC menjadi institusi kesehatan mata pertama di Indonesia, yang memiliki teknologi bedah laser tercanggih ini.
Secara global, kelainan refraksi yang tak terkoreksi merupakan penyebab utama gangguan penglihatan yang dapat diperbaiki atau direhabilitasi.
Jumlah penderitanya mencapai 88,4 juta orang. Mata minus menjadi salah satu jenis kelainan refraksi yang prevalensinya terus meningkat.
Studi menyebut, sekitar 40% dari populasi dunia (3,3 miliar orang) akan menderita miopia pada 2030 mendatang. Bahkan, akan mencapai lebih dari setengah populasi dunia (4,9 miliar orang) pada 2050 .
Salah satu langkah menangani mata minus adalah prosedur bedah menggunakan laser yang bertujuan memperbaiki fungsi penglihatan sehingga tidak memerlukan kacamata atau lensa kontak.
Waktu tindakan dan pemulihan yang cenderung lebih singkat menjadi keunggulan layanan ini.
Meski demikian, kekhawatiran terhadap tindakan laser masih kerap muncul di tengah masyarakat; antara lain, adanya efek samping dan ketakutan terhadap risiko cedera operasi.
Baca juga: Periksakan Rutin Mata Anak ke Dokter meski tanpa Keluhan
“Sejak berdiri pada 1984, JEC Eye Hospitals and Clinics berkomitmen untuk mendukung optimalisasi penglihatan dan kualitas hidup," papar Dr. dr. Johan A Hutauruk, SpM(K), Presiden Direktur PT NSD / JEC Eye Hospital & Clinics dalam keterangan pers, Sabtu (3/12)
"Kami percaya tujuan tersebut dapat dicapai dengan adanya kemudahan akses terhadap fasilitas kesehatan mata yang dapat diandalkan, termasuk dari segi kualitas layanan maupun kemutakhiran teknologi," jelasnya.
"Karenanya, dengan bangga kami mengumumkan ketersediaan layanan terbaru JEC: ReLEx SMILE PRO, yakni teknologi laser terbaru untuk mengoreksi mata minus dan silinder dengan proses yang jauh lebih cepat, canggih karena menggunakan prosedur robotik, dan lebih nyaman," papar dr.Johan.
"Dengan hadirnya layanan ini, harapan kami, masyarakat Indonesia memiliki pilihan tindakan penanganan kesehatan mata yang semakin beragam, sesuai dengan kebutuhan dan urgensinya,” terangnya.
Menanggapi peluncuran ReLEx SMILE PRO dari JEC, Ven Raman, Managing Director ZEISS Southeast Asia. menyampaikan,“JEC Eye Hospitals & Clinics telah menjadi mitra jangka panjang ZEISS sejak hampir empat dekade lalu."
"Kami melihat, JEC sebagai eye care leader di Indonesia, terus secara konsisten menjadi pionir dalam ranah kesehatan mata di Indonesia. Keterbukaan dan keberanian JEC untuk mengimplementasikan teknologi termutakhir menjadi salah satu kualitas yang menjaga keberlangsungan kolaborasi bersama ZEISS," papatnya.
"Kini, yang terbaru, JEC mengimplementasikan inovasi terbaru kami, VISUMAX 800 untuk menghadirkan layanan ReLEx SMILE PRO bagi masyarakat Indonesia," kaya Ven Raman.
"JEC Eye Hospitals & Clinics menjadi institusi kesehatan mata pertama di Indonesia, yang telah memiliki layanan ReLEx SMILE PRO,” ujarnya.
ReLEX SMILE PRO dengan VISUMAX 800 dari ZEISS merupakan layanan dengan teknologi tercanggih lantaran tiga keunggulannya.
Pertama, performa lebih cepat; ReLEx SMILE PRO menggunakan laser femtosecond generasi terbaru sehingga membutuhkan waktu yang lebih singkat.
Kedua, sistem asisten robot yang cerdas (meminimalisir kesalahan manusia) untuk hasil yang semakin presisi.
Ketiga, lebih nyaman; pasien lebih merasa tidak cemas karena suara laser seperti tidak terdengar, dan tidak menyebabkan klaustrofobia.
“Banyak pasien dengan gangguan refraksi yang memiliki kekhawatiran terhadap tindakan bedah laser refraktif," jelas Dr. dr. Setiyo Budi Riyanto, SpM(K) selaku Direktur Utama JEC @ Kedoya, sekaligus Ketua Layanan Bedah Katarak dan Refraktif JEC Eye Hospitals & Clinics.
"ReLEx SMILE PRO hanya membutuhkan sayatan kecil berukuran 2 sampai 3 milimeter untuk tindakan laser tanpa flap, dengan durasi tindakan kurang dari 10 detik," jelasnya.
Waktu yang singkat tersebut begitu berharga bagi pasien untuk mengurangi rasa kekhawatiran mereka saat tindakan.
"Setelah tindakan pun pasien akan mendapatkan pemulihan pascaoperasi yang mudah; termasuk dapat langsung beraktivitas seperti biasa dan kembali produktif pada keesokan harinya,” jelas dr.Setiyo.
Layanan perdana ReLEX SMILE PRO terbaru oleh JEC Eye Hospitals & Clinics telah beroperasi di Rumah Sakit Mata JEC @ Kedoya sejak Desember 2022, dan akan segera tersedia di cabang-cabang lainnya.
Sebelumnya, pada 2016, JEC juga telah menjadi pelopor layanan ReLEx SMILE yang menawarkan tindakan laser dengan minimal invasif, tanpa flap, dan lebihaman.
JEC menjadi satu dari tiga pengguna pertama ReLEx SMILE di Asia Tenggara. Hingga kini, JEC telah menjalankan lebih dari 12.000 tindakan menggunakan ReLEx SMILE. (RO/OL-09)
RS Mata JEC@Kedoya menjadi penyedia layanan SMILE terbanyak (Top Contributor) di Indonesia.
Sentra kesehatan mata berkonsep one-stop solution ini menawarkan layanan gangguan penglihatan paling komprehensif di Sulawesi Selatan, serta kawasan Indonesia Timur.
RS Mata JEC-Orbita @ Makassar merupakan rumah sakit mata pertama dan satu-satunya di Indonesia Timur yang menyediakan teknologi Lasik dan ReLEx SMILE.
Hadirnya JEC Java @ Pasuruan diharapkan semakin mendekatkan masyarakat Kota Pasuruan dan Kabupaten Pasuruan untuk mendapat layanan terdepan dan fasilitas modern berteknologi mutakhir.
Faricimab adalah pengobatan pertama untuk nAMD dan DME di Indonesia yang bekerja dengan menargetkan VEGF-A dan Ang-2,
Gapopin atau Gabungan Pengusaha Optik Indonesia menggelar pemeriksaan mata gratis dan pembagian 5000 kacamata kepada masyarakat
Orangtua disarankan melarang anak usia di bawah satu tahun menatap layar gawai serta membatasi waktu layar anak usia satu sampai tiga tahun maksimal satu jam.
Mata adalah organ yang sangat sensitif terhadap cahaya. Saat kita melihat matahari atau terpapar cahaya yang sangat terang, sering kali mata kita akan berair.
Tanpa deteksi dini dan perawatan medis, penyakit glaukoma ini akan mengakibatkan kebutaan permanen.
Sekitar 80% kebutaan di Indonesia disebabkan oleh katarak. Operasi menjadi satu-satunya cara untuk memulihkan penglihatan pasien.
Masyarakat harus menyadari perubahan yang terjadi pada penglihatan seperti pandangan terasa berkabut, ada bayangan lingkaran atau pandangan menjadi keruh.
KOMITE Penanggulangan Penyakit Respirasi dan Dampak Polusi Udara dr Agus Dwi Susanto menjelaskan terdapat 3 dampak dari buruknya kualitas udara di suatu kota
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved