Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
RUMAH Sakit Mata JEC-Orbita @ Makassar resmi dibuka secara akbar. Sentra kesehatan mata berkonsep one-stop solution ini menawarkan layanan gangguan penglihatan terkomprehensif di Sulawesi Selatan, serta kawasan Indonesia Timur.
Bahkan, RS Mata JEC-Orbita @ Makassar juga merupakan rumah sakit mata pertama dan satu-satunya di Indonesia Timur yang menyediakan teknologi Lasik dan ReLEx SMILE untuk tindakan bebas kacamata minus dan silinder.
RS Mata JEC-Orbita @ Makassar adalah rumah sakit kelima dan yang terbaru dalam ekosistem eye care leader di Indonesia, JEC Eye Hospitals and Clinics dari total lima belas cabang di Tanah Air (baik kategori rumah sakit maupun klinik).
Baca juga : Kota Makassar akan Miliki Sentra Kesehatan Mata Terintegrasi
Pembukaan RS Mata JEC-Orbita @ Makassar serangkai dengan peringatan hari ulang tahun JEC Eye Hospitals and Clinics yang ke-40 pada 1 Februari lalu.
Seremoni pembukaan RS Mata JEC-Orbita @ Makassar dihadiri oleh Wali Kota Makassar, Ir. H. Mohammad Ramdhan Pomanto; Direktur Utama PT Orbita Medika Indonesia, DR. Dr. Habibah S. Muhiddin, SpM(K); Direktur RS Mata JEC-Orbita @ Makassar, Dr. Mirella Afifudin, Sp.M, M.Kes; Co-founder.
Selain itu, turut hadir Komisaris Utama PT NSD/JEC Group, Dr. Darwan M. Purba, SpM(K); dan Direktur Pengembangan dan Pendidikan JEC Group, Prof. Dr. Tjahjono D. Gondhowiardjo, SpM(K), PhD.
Baca juga : JEC Java @ Pasuruan Diresmikan untuk Penuhi Pelayanan Kesehatan Mata Setempat
“Kami bangga sekali fasilitas-fasilitas kesehatan semakin banyak tersedia berkat inisiasi pihak swasta," ujar Wali Kota Makassar, Ir. H. Mohammad Ramdhan Pomanto dalam keterangan pers, Minggu (3/2/2024).
"Hadirnya fasilitas kesehatan khusus, seperti RS Mata JEC-Orbita Makassar, tentunya membuat positioning Kota Makassar semakin penting," jelasnya.
"Tidak hanya di Indonesia, tetapi di seluruh dunia. Sebab, kami memahami bahwa tuntutan kesehatan masyarakat terhadap kesehatan semakin tinggi, terkhusus pada mata," katanya.
Baca juga : Beri Perawatan Mata Komprehensif, RS Premier Jatinegara Buka Eyecentric Clinic
"Terima kasih dan selamat kepada RS Mata JEC-Orbita Makassar! Semoga keberadaannya menjadi kebahagiaan bersama, sekaligus membuat kualitas hidup masyarakat Makassar lebih baik lagi,” kata Ramdhan Pomanto.
RS Mata JEC-Orbita @ Makassar disiapkan menjadi sentra kesehatan mata paling komprehensif berstandar internasional dengan dukungan teknologi paling mutakhir di Sulawesi Selatan, dan hub strategis untuk kawasan Indonesia Timur.
“Berkonsep one-stop solution, RS Mata JEC-Orbita @ Makassar memberikan penanganan gangguan mata yang terintegrasi di satu atap, tanpa perlu rujukan ke institusi kesehatan lain," papar Direktur Utama PT Orbita Medika Indonesia, Dr. dr. Habibah S. Muhiddin, Sp.M(K).
Baca juga : RS Khusus ODGJ di Sulsel Siapkan Kamar untuk Caleg Gagal
"Semoga kemudahan sekaligus kepraktisan ini semakin menguatkan preferensi masyarakat terhadap RS Mata JEC-Orbita @ Makassar sebagai acuan prioritas terkait kesehatan mata," jelasnya.
"Bukan hanya mereka yang tinggal di Makassar dan Sulawesi Selatan, tetapi mencakup pula kawasan Indonesia Timur,” ucap dr.Habibah.
Situasi kesehatan mata di Sulawesi Selatan perlu mendapat sorotan. Data Kemenkes memperlihatkan, prevalensi kebutaan pada penduduk usia 50 tahun ke atas di provinsi ini berada pada kisaran 2,6% (hanya sedikit di bawah rata-rata nasional 3,0%).
Baca juga : Berbasis Preventif, Xavier PIMC Bantu Masyarakat Cegah Sakit
Kabutaan Capat 333.000 Orang Per Tahun
Memperkuat itu, Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) sempat menyebut bahwa kebutaan di Indonesia mencapai 333.600 orang per tahun, dan khususnya Sulawesi Selatan sejumlah 9.463 orang per tahun.
JEC sendiri, melalui Klinik Utama Mata JEC-Orbita @ Makassar, telah menangani sekitar 14.000 pasien katarak selama 3 tahun terakhir.
Baca juga : Dua Pekerja Tertimpa Pohon Tumbang di PN Makassar
“Banyak kasus kebutaan yang sejatinya dapat dicegah dan diatasi, tak terkecuali katarak," tegas Direktur RS Mata JEC-Orbita @ Makassar, Dr. Mirella Afifudin, Sp.M, M.Kes.
"Pentingnya pemeriksaan mata secara berkala tidak bisa diabaikan guna mendeteksi gangguan penglihatan seawal mungkin, terlebih yang berisiko memburuk bahkan sampai menyebabkan kebutaan," ucapnya.
Sementara itu, Direktur Pengembangan dan Pendidikan JEC Group, Prof. Dr. Tjahjono D. Gondhowiardjo, SpM(K), PhD menyampaikan, “Memberikan pelayanan klinis berstandar internasional merupakan bagian dari misi JEC Eye Hospitals and Clinics untuk mewujudkan tujuan: mengoptimalisasi penglihatan dan kualitas hidup masyarakat Indonesia."
Baca juga : Peduli Kesehatan Masyarakat, Erick Thohir Dapat Apresiasi dari Seknas Jokowi
"Beroperasinya RS Mata JEC-Orbita @ Makassar ini menegaskan langkah nyata kami untuk semakin dekat dengan visi tersebut," katanya.
"Harapan kami, masyarakat di Sulawesi Selatan dan Indonesia Timur, tak perlu kesulitan bepergian jauh, apalagi ke luar negeri, agar matanya sehat,” ujar Prof.Tjahjono. (RO/S-4)
Baca juga : Ketersediaan Tempat Tidur di Makassar Meningkat
RS Mata JEC@Kedoya menjadi penyedia layanan SMILE terbanyak (Top Contributor) di Indonesia.
Sentra kesehatan mata berkonsep one-stop solution ini menawarkan layanan gangguan penglihatan paling komprehensif di Sulawesi Selatan, serta kawasan Indonesia Timur.
Hadirnya JEC Java @ Pasuruan diharapkan semakin mendekatkan masyarakat Kota Pasuruan dan Kabupaten Pasuruan untuk mendapat layanan terdepan dan fasilitas modern berteknologi mutakhir.
Faricimab adalah pengobatan pertama untuk nAMD dan DME di Indonesia yang bekerja dengan menargetkan VEGF-A dan Ang-2,
Gapopin atau Gabungan Pengusaha Optik Indonesia menggelar pemeriksaan mata gratis dan pembagian 5000 kacamata kepada masyarakat
Orangtua disarankan melarang anak usia di bawah satu tahun menatap layar gawai serta membatasi waktu layar anak usia satu sampai tiga tahun maksimal satu jam.
Mata adalah organ yang sangat sensitif terhadap cahaya. Saat kita melihat matahari atau terpapar cahaya yang sangat terang, sering kali mata kita akan berair.
Tanpa deteksi dini dan perawatan medis, penyakit glaukoma ini akan mengakibatkan kebutaan permanen.
Sekitar 80% kebutaan di Indonesia disebabkan oleh katarak. Operasi menjadi satu-satunya cara untuk memulihkan penglihatan pasien.
Masyarakat harus menyadari perubahan yang terjadi pada penglihatan seperti pandangan terasa berkabut, ada bayangan lingkaran atau pandangan menjadi keruh.
KOMITE Penanggulangan Penyakit Respirasi dan Dampak Polusi Udara dr Agus Dwi Susanto menjelaskan terdapat 3 dampak dari buruknya kualitas udara di suatu kota
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved