Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PSIKOLOG dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia Vera Itabiliana Hadiwidjojo mengingatkan pentingnya peran keluarga dalam mencegah anak tergoda menggunakan narkoba.
Menurut Vera, perkembangan otak pada anak dan remaja belum sempurna, khususnya di bagian prefrontal cortex, yang membantu berpikir logis, mengambil keputusan, dan memilah mana yang baik dan buruk. Sehingga, peran orang dewasa sangat dibutuhkan untuk mengontrol perilaku mereka.
"Remaja perlu menyadari bahwa segala keputusan dan perilaku mereka lebih banyak dipengaruhi emosi. Semua keputusan berdasarkan emosi sering berakhir tidak baik karena tanpa pertimbangan matang. Oleh karena itu, mereka butuh bantuan orang dewasa sebagai teman diskusi sebelum memutuskan sesuatu," kata Vera, dikutip Kamis (16/6).
Baca juga: Penggunaan Narkoba Jangka Panjang Berisiko Ganggu Organ Tubuh
Selain itu, menurut Vera, orangtua juga perlu memberikan pengawasan, membangun hubungan yang positif dengan anak, dan menerapkan pola pengasuhan yang baik.
Pasalnya, kata dia, selain karena faktor pergaulan yang menyimpang dan masalah perilaku di sekolah, pengawasan yang rendah dari orangtua dan pengasuhan yang kasar juga dapat menjadi faktor yang mempengaruhi anak mencoba menggunakan narkoba.
Menurut Vera, salah satu yang dapat dilakukan untuk membangun pola asuh yang baik adalah dengan meluangkan waktu khusus secara rutin.
"Waktu khusus berdua di luar rutinitas, bergantian dengan ayah dan ibu. Selama 10-15 menit sehari atau 2-3 kali seminggu tiap anak untuk melakukan aktivitas santai dan menyenangkan. Dengan ini, anak akan lebih leluasa mengekspresikan diri, merasa diterima, dan dihargai," ujar Vera.
Senada dengan Vera, psikolog lulusan Universitas Indonesia Kasandra Putranto juga mengatakan orangtua perlu mencurahkan perhatian untuk mendidik anak-anak sehingga dapat membentuk kepribadian yang baik bagi si anak.
"Oleh karena itu, orangtua sangat berperan untuk selalu dekat dengan anaknya, memberi pengawasan dan pengendalian yang wajar. Kemudian mendorong anak agar dapat membedakan benar dan salah, baik dan buruk, pantas dan tidak pantas," kata Kasandra.
"Ibu dan ayah juga harus menghindari perbuatan dan perlakuan buruk serta keliru di hadapan anak-anaknya. Lalu menasihati anak jika melakukan kesalahan dan tunjukkan mereka ke arah yang benar," lanjutnya.
Di samping itu, menurut Kasandra, orangtua juga dapat memberikan motivasi kepada anak dalam bentuk mengarahkan mereka pada kegiatan positif. Misalnya, menggiring anak untuk mengikuti program khusus untuk mengembangkan diri sesuai dengan minat, bakat, dan hobi mereka.
Jika anak sudah terlanjur mengonsumsi atau bahkan kecanduan narkoba, Vera mendorong orangtua untuk segera mencari bantuan untuk menyelamatkan mereka serta mengevaluasi diri dan pola pengasuhan.
"Beri anak kesempatan kedua dan kesekian. Kemudian cegah relapse (kekambuhan) dengan memberikan dukungan positif dan pendampingan," pungkas Vera. (Ant/OL-1)
Apabila orangtua tidak biasa mengenalkan variasi makanan kepada anak maka anak akan cenderung memilih mengonsumsi makanan tertentu.
Orangtua mestinya sejak dini membiasakan diri untuk memenuhi kebutuhan anak, secara fisik maupun emosi, dengan berkomunikasi di dalam pengasuhan.
Orangtua disarankan melarang anak usia di bawah satu tahun menatap layar gawai serta membatasi waktu layar anak usia satu sampai tiga tahun maksimal satu jam.
Dengan memberikan banyak pilihan aktivitas selama mengisi liburan akan membuat tamu semakin betah tinggal di Midtown Residence Jakarta.
Anak-anak lebih rentan terhadap hipotermia karena tubuh mereka yang lebih kecil kehilangan panas lebih cepat dibandingkan orang dewasa.
Usia remaja itu kan masa-masa ingin tahu yang tinggi. Kalau kita larang, mereka malah akan semakin penasaran dan mencari tahu sendiri.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa konsumsi alkohol oleh ayah juga bisa berdampak pada kesehatan janin.
Selain 16.314 anak, 10.980 wanita, 885 petugas medis, 165 jurnalis, dan 79 personel pertahanan sipil juga tewas dalam serangan Israel.
"Kakak-kakaknya yang ngajar dan semuanya baik banget. Belajarnya juga enggak bikin bosen karena ada gimnya,"
Rumah Cita-cita ingin berkontribusi membantu anak-anak yang berada di sekitar Kampung Pemulung, Pondok Labu, Jakarta Selatan.
Penelitian menunjukkan bahwa anak yang menerima nutrisi dan stimulasi yang tepat selama 1000 HPK memiliki kecerdasan yang lebih tinggi dan keterampilan sosial yang lebih baik.
Sebagai orangtua kita harus mempersiapkan anak yang bepergian sendiri dalam menghadapi berbagai situasi yang di luar kendali orangtua.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved