Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
SERUAN kritis dan sorotan tajam para cendekiawan, guru besar, dan aktivis terhadap polah tingkah keberpihakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak dianggap serius oleh Jokowi. Sikap Jokowi seakan masa bodoh dengan segala bentuk petisi, seruan, dan kritik tajam yang digaungkan para kaum intelektual dan aktivis itu.
Teguran para begawan yang menyebut Presiden telah menyimpang dari koridor demokrasi dan menyalahgunakan kekuasaan demi kepentingan politik praktis seakan dianggap sekadar gonggongan yang tidak perlu digubris.
Bukannya mengindahkan seruan, Jokowi justru melakukan akrobat politik yang menunjukkan keberpihakan terhadap pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Akrobat politik itu bahkan dipertontonkan semakin vulgar dan telanjang.
Peristiwa terbaru, Jokowi berkunjung ke tempat istirahat Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran seusai pelaksanaan kampanye akbar. Presiden berdalih mengantarkan cucunya untuk menemui ayahnya, yang tidak lain ialah Gibran. Kunjungan Presiden ke tempat tim pemenangan pilpres dan panitia kampanye capres-cawapres tidak bisa diterima dengan alasan apa pun.
Mengantar cucu terasa alasan yang terlalu ringan untuk tindakan yang dapat menimbulkan kecurigaan atas netralitas Presiden. Anak sekecil itu sangat tidak pantas dijadikan dan dihadirkan sebagai alasan untuk melakukan tindakan yang potensial akan menimbulkan kontroversi.
Mendatangi tempat istirahat peserta dan panitia kampanye jelas menimbulkan ketimpangan perlakuan dengan capres lainnya. Sikap itu justru mementahkan kembali ucapan Presiden yang tidak akan kampanye dan selalu bersikap netral. Sikap seperti itu kian menguatkan sikap ketidakpercayaan publik terhadap Jokowi.
Presiden seyogianya memiliki tanggung jawab untuk menghadirkan sekaligus menjaga kredibilitas pelaksanaan pemilihan umum. Sebagai presiden, Jokowi harus menjaga proses pemilu yang merupakan salah satu agenda demokrasi dan proses estafet kepemimpinan bangsa ini.
Kalau presiden memiliki nalar yang wajar, pasti akan memastikan Komisi Pemilihan Umum untuk menghadirkan pemilu yang berkualitas. Namun, kredibilitas dan legitimasi pemilu makin sulit terjadi apabila presiden berlaku layaknya tim pemenangan salah satu calon.
Demokrasi yang kini telah terluka karena akrobatik hukum dan politik bukannya mendapatkan pertolongan, melainkan malah hendak ditenggelamkan. Aksi lanjutan Presiden itu justru potensial membuat infeksi dalam proses pemilu makin parah. Sandiwara politik itu telah merontokkan moralitas dan adab demokrasi bangsa ini seperti hendak disuntik mati.
Presiden yang mestinya tegak lurus untuk berada di atas semua kandidat justru tidak memberikan teladan dalam proses demokrasi dengan panduan moral dan etika. Tidak ada autentisitas kepala negara. Tidak ada satunya kata dan perbuatan pada pucuk pimpinan yang mestinya jadi teladan negarawan.
Kondisi itu jelas membuat demokrasi di Indonesia berada dalam situasi krisis dan terancam eksistensinya. Jika suara para begawan dan cendekiawan saja diabaikan, bagaimana suara jeritan rakyat yang merupakan roh demokrasi akan didengar?
Padahal, seluruh elemen bangsa berharap pemilu kali ini menjadi momentum konsolidasi demokrasi. Konsolidasi demokrasi bisa terjadi hanya jika prinsip keadilan atau netralitas benar-benar tegak, tanpa ditawar lagi, apalagi digergaji dengan keberpihakan presiden yang di luar nalar dan kepantasan.
BANTUAN sosial atau bansos pada dasarnya merupakan insiatif yang mulia.
PEMERIKSAAN dua menteri dari era Presiden Joko Widodo oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi menjadi sorotan publik.
SAMA seperti perang terhadap korupsi, perang melawan narkoba di negeri ini sering dipecundangi dari dalam.
EKONOMI Indonesia melambung di tengah pesimisme yang masih menyelimuti kondisi perekonomian global maupun domestik.
BERAGAM cara dapat dipakai rakyat untuk mengekspresikan ketidakpuasan, mulai dari sekadar keluh kesah, pengaduan, hingga kritik sosial kepada penguasa.
MANTAN Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong dan mantan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto telah resmi bebas dari tahanan.
Kebijakan itu berpotensi menciptakan preseden dalam pemberantasan korupsi.
ENTAH karena terlalu banyak pekerjaan, atau justru lagi enggak ada kerjaan, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) memblokir puluhan juta rekening milik masyarakat.
KASUS suap proses pergantian antarwaktu (PAW) untuk kader PDI Perjuangan Harun Masiku ke kursi DPR RI masih jauh dari tutup buku alias belum tuntas.
Intoleransi dalam bentuk apa pun sesungguhnya tidak bisa dibenarkan.
KEPALA Desa ibarat etalase dalam urusan akuntabilitas dan pelayanan publik.
KONFLIK lama Thailand-Kamboja yang kembali pecah sejak Kamis (24/7) tentu saja merupakan bahaya besar.
NEGERI ini memang penuh ironi. Di saat musim hujan, banjir selalu melanda dan tidak pernah tertangani dengan tuntas. Selepas banjir, muncul kemarau.
Berbagai unsur pemerintah pun sontak berusaha mengklarifikasi keterangan dari AS soal data itu.
EKS marinir TNI-AL yang kini jadi tentara bayaran Rusia, Satria Arta Kumbara, kembali membuat sensasi.
SEJAK dahulu, koperasi oleh Mohammad Hatta dicita-citakan menjadi soko guru perekonomian Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved