Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Kopi Asal Aceh Kembali Jawara Cup of Excellence Indonesia 2022

Fathurrozak
16/12/2022 22:18
Kopi Asal Aceh Kembali Jawara Cup of Excellence Indonesia 2022
Para juara Cup of Excellence 2022/2023 yang diumumkan di Jakarta, Jumat (16/12).(MI/Fathurrozak)

 

Kopi arabika jenis ateng milik petani Bahagia Ginting berhasil menjadi pemenang pertama dalam kompetisi Cup of Excellence (CoE) Indonesia 2022. Bahagia berhasil mengungguli 39 nomine dengan skor 90,59 dan berhak mendapat predikat Presidential Cup.

Pengumuman dan penghargaan itu berlangsung di ballroom Hotel Manhattan, Jakarta, pada Jumat malam, (16/12).

CoE merupakan ajang kompetisi dengan penghargaan paling bergengsi yang diberikan untuk biji-biji kopi tertentu yang berasal dari negara produsen kopi. Penghargaan yang diperoleh melalui persaingan ketat yang diaudit oleh auditor profesional, dalam pemilihan biji kopi terbaik, yang dikirim oleh para petani yang mengikutsertakan hasil biji kopinya dalam jangka waktu panen tertentu.

Sebanyak 40 besar CoE Indonesia tahun ini terbanyak berasal dari Daerah Istimewa Aceh, sebanyak 24 petani. Disusul Jambi (lima petani), Jawa Barat dan Sulsel masing-masing empat petani, Sumsel dan Jawa Timur masing-masing satu petani.

Kopi-kopi yang mereka produksi menggunakan empat proses, natural (15 lot), washed (9 lot), honey (8 lot), dan giling basah atau wet hulled (8 lot).

Tahun ini merupakan penyelenggaraan kedua CoE Indonesia, yang seleksinya berlangsung sejak September. Kopi pemenang akan dijual kepada penawar tertinggi dalam ajang lelang internet yang juga menjadi rangkaian Cup of Excellence. Harga kopi dalam pelelangan dapat melonjak drastis hingga tingkat yang fantastis. Lelang bakal dilaksanakan pada 9 Februari 2023

Tahun lalu, juara 1 CoE Indonesia juga diraih oleh petani asal Aceh, Dilen Ali Gogo, yang merupakan satu kelompok koperasi bersama Bahagia. Saat itu kopi milik Dilen mencetak skor 89,28.

“Rata-rata kami di Aceh memang sudah bertani sejak lama, keluarga kami petani. Cuma menanam biji kopi specialty ini tergolong baru. Saya berkenalan dengan kopi specialty sejak delapan tahun silam. Tahun ini, tentu saya memperlakukan dengan baik biji kopi yang sudah dipanen, dan diseleksi secara ketat,” kata Bahagia kepada Media Indonesia saat dijumpai seusai pemberian penghargaan di Hote Manhattan, Jakarta, Jumat, (16/12).

“Saya tidak mengirim satu jenis olah pascapanen. Untuk menambah peluang kemenangan, jadi dengan berbagai metode pascapanen yang dikirim, yang rata-rata di tiap jenisnya kami kirim ke panitia sebanyak 300 kilogram-500 kilogram,” lanjut Bahagia.

Pada posisi tiga besar CoE tahun ini, juara kedua diraih oleh PT Biji Kopi Internusa, yang juga dari Aceh dengan skor 89,85. Sementara itu, juara ketiga diraih oleh Yasmin Nabila S dengan skor 89,59.

Perbedaan penjurian tahun ini, semua dilakukan secara komprehensif di Indonesia. Juri internasional diundang ke Indonesia. Pada tahun lalu penjurian dilakukan secara jarak jauh. (M-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irana Shalindra
Berita Lainnya