Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Peneliti Kembangkan AI yang Bisa Deteksi Risiko Gagal Jantung

Rahmatul Fajri
04/6/2024 16:00
Peneliti Kembangkan AI yang Bisa Deteksi Risiko Gagal Jantung
Ilustrasi seseorang mengalami gagal jantung.(Dok. Freepik)

KELOMPOK peneliti di University of Leeds mengembangkan machine learning berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang dinamakan Find-HF untuk mengidentifikasi pasien yang berisiko mengalami gagal jantung.

Peneliti University of Leeds Chris Gale, mengatakan teknologi ini akan membantu penanganan pasien lebih awal sebelum mengalami gagal jantung. Menurut British Heart Foundation (BHF). Saat ini terdapat lebih dari satu juta orang di Inggris yang mengalami gagal jantung.

Find-HF dilatih oleh para peneliti dari University of Leeds untuk mendeteksi gejala awal gagal jantung tersebut dengan menggunakan catatan pasien. Chris mengatakan penelitian yang didanai oleh BHF ini menggunakan catatan pasien dari 565.284 orang dewasa di Inggris untuk melatih Find-HF.

Baca juga : Sedang Hit, Industri AI Bisa Menyedot Energi Setara Kebutuhan Negara Kecil

Kemudian diuji lebih lanjut pada basis data 106.026 catatan dari Rumah Sakit Universitas Nasional Taiwan. Find-HF kemudian memiliki basis data yang mumpuni untuk memprediksi secara akurat pasien yang memiliki risiko tertinggi terkena gagal jantung.

"Ini adalah sumber daya nasional yang sangat kuat dan unik, dan inilah saatnya untuk menggunakan data ini untuk memberi manfaat bagi pasien. Find-HF berpotensi memajukan diagnosis hingga dua tahun ke depan," kata Chris, dilansir dari BBC, Selasa (4/5).

Chris yang juga dokter spesialis jantung itu mengungkapkan Find-HF ini dapat digunakan oleh dokter sebagai sistem peringatan dini yang memungkinkan mereka untuk menguji dan mendiagnosis pasien lebih awal.

Baca juga : Teknologi AI Bantu Perbankan Proteksi Data Nasabah dari Ancaman Fraud

Peneliti data kesehatan di University of Leeds Ramesh Nadarajah mengatakan banyak orang yang terlambat menerima diagnosis gagal jantung saat perawatan, terutama wanita dan orang tua.

"Kami menggunakan alat pembelajaran mesin dengan data yang dikumpulkan secara rutin untuk mengidentifikasi penderita gagal jantung lebih awal, sehingga mereka bisa mendapatkan perawatan yang tepat dan mencegah masuk rumah sakit dan kematian, serta meningkatkan kualitas hidup," pungkasnya.

Diketahui, heart failure atau gagal jantung adalah sindrom klinis yang ditandai oleh gejala dan tanda fisik yang disebabkan oleh ketidakmampuan jantung untuk memenuhi kebutuhan suplai darah ke bagian tubuh lainnya akibat kelainan struktural maupun fungsional jantung. Kondisi ini dapat menyebabkan fungsi beberapa organ tubuh tidak maksimal, atau bahkan terhenti.

(Z-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya