Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Saham Twitter Anjlok Usai Blokir Akun Donald Trump

Insi Nantika Jelita
12/1/2021 15:06
Saham Twitter Anjlok Usai Blokir Akun Donald Trump
Presiden Amerika Serikat Donald Trump(AFP)

SAHAM Twitter (TWTR) turun sebanyak hampir 10% pada perdagangan Senin (11/1), setelah perusahaan mengumumkan bahwa mereka telah secara permanen memblokir akun Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Dilansir CNN, penurunan saham tersebut akibat iinvestor percaya bahwa memblokir akun Trump dapat merugikan Twitter karena beberapa mantan pejabat AS juga dikabarkan bakal memutuskan untuk keluar dari platform tersebut karena dianggap membungkam suara-suara konservatif.

Disebutkan juga, sebelum membungkam Trump, pengiklan mungkin telah memutuskan tidak memberi sponsor pada platform media sosial itu.

Perusahaan teknologi itu menangguhkan akun Trump pada hari Jumat dalam upaya untuk mencegah memicu kerusuhan lebih lanjut di antara para pendukungnya setelah protes kekerasan di Capitol AS minggu lalu, menurut Twitter. Saham tersebut turun mencapai level US$45,17 per saham.

Baca juga: Tiada Lagi Trump di Foto Akun Twitter Benjamin Netanyahu

Twitter dan perusahaan media sosial lainnya juga dikatakan mendapat tekanan lebih dari pemerintahan Biden dan Demokrat yang akan segera mengendalikan DPR dan Senat AS. Para pejabat setempat dilaporkan berusaha untuk menindak lebih lanjut konten yang menghasut di platform media sosial.

Bahkan setelah penurunan besar hari Senin, saham Twitter sempat naik sekitar 45% selama 12 bulan terakhir. Hal itu dikatakan lebih besar daripada keuntungan 20% Facebook (FB) selama periode waktu yang sama - meskipun itu tertinggal dari lonjakan lebih dari 200% untuk Snapchat pemilik Snap (SNAP).

Twitter melaporkan lonjakan pendapatan yang positif di kuartal ketiga 2020. Platform ini tetap dianggap disukai banyak pengguna untuk berbagi berita dan komentar.

"Saya pikir kami memiliki kesempatan untuk menunjukkan kepada orang-orang soal perspektif luas, daripada hanya apa yang mereka lihat dengan berita dan politik," kata CEO Twitter Jack Dorsey selama panggilan konferensi dengan para analis pada bulan Oktober 2020 lalu. (CNN/OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya