Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Bela Negara dengan Basmi Korupsi

Cahya Mulyana
21/12/2020 02:15
Bela Negara dengan Basmi Korupsi
Ketua KPK, Firli Bahuri.(MI/SUSANTO)

HARI Bela Negara yang diperingati setiap 19 Desember harus dimaknai sebagai semangat membebaskan bangsa dari segala bentuk tindak pidana korupsi. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan penegak hukum lainnya bertugas menangkap koruptor, tetapi masyarakat harus turut serta mencegah kejahatan luar biasa tersebut.

Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan lebih dari setengah abad lalu, tepatnya 19 Desember 1948, segenap rakyat bersatu membela negara dari upaya kolonialisme yang dapat menghancurkan Bumi Pertiwi.

“Sejarah Hari Bela Negara sepatutnya bukan untuk diingat sebagai kisah masa lalu, apalagi hanya dijadikan seremoni atau mengenang nostalgia perjuangan zaman dulu,” imbuh Firli dalam keterangan resmi, kemarin.

Menurut Firli, sejarah itu menjadi teladan untuk bersatu, membela negara dari segenap ancaman seperti rongrongan laten korupsi yang lambat laun akan meluluhlantakkan negeri ini.

Firli sependapat dengan pandangan Presiden Joko Widodo yang disampaikan dalam peringatan Hari Antikorupsi Internasional 9 Desember lalu, mengenai perlunya pendidikan antikorupsi sejak dini untuk melahirkan generasi masa depan dengan budaya baru.

Oleh karena itu, strategi pemberantasan korupsi salah satunya memakai pendekatan pendidikan masyarakat, mulai TK, SD, SMP, hingga perguruan tinggi, untuk membentuk pola pikir dan budaya terbebas dari perilaku dan laten korupsi. Strategi kedua, pencegahan dengan menghilangkan kesempatan atau peluang korupsi melalui perbaikan, penguatan, hingga membangun sistem baru.

Adapun yang terakhir, penindakan dengan tegas, profesional, akuntabel, menjunjung tinggi HAM. Secara bersamaan langkah ini tidak hanya pengenaan penghukuman badan, tetapi juga pengembalian kerugian keuangan negara serta perampasan aset secara efektif.

Di kesempatan berbeda, Ketua DPD RI AA La Nyalla Mahmud Mattalitti menekankan bela negara melalui pengembangan sumber daya manusia (SDM). Bersandar pada kekuatan sumber daya alam saja tidak cukup.

“Kompetisi antarbangsa tidak lagi hanya berdasarkan keunggulan komparatif atau SDA, tetapi sudah bergeser menjadi keunggulan kompetitif, yaitu SDM,” tandas La Nyalla dalam peringatan Hari Bela Negara sekaligus wisuda di Universitas Negeri Padang, Sabtu (19/12). (Cah/Ant/P-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya