Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Pengamat: Prabowo harus Mampu Atasi Kekecewaan Akar Rumput

Rahmatul Fajri
14/7/2019 20:08
Pengamat: Prabowo harus Mampu Atasi Kekecewaan Akar Rumput
Calon Presiden Prabowo Subianto(AFP)

PENGAMAT politik dari UIN Syarief Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno mengatakan setelah bertemu dan makan siang bersama Presiden terpilih Joko Widodo kemarin, pekerjaan rumah selanjutnya bagi Ketua Umum Gerindra Prabowo ialah menjinakkan pendukungnya di akar rumput yang kecewa dengan pertemuan tersebut.

Adi mengatakan salah satu cara bagi Prabowo untuk menepis kekecewaan tersebut, yakni dengan meyakinkan pendukungnya bahwa Pemilu telah usai. Selain itu, Prabowo juga harus meminta untuk menghentikan narasi Pemilu curang, pemerintah anti-Islam, dan diskriminasi ulama.

Ia berpendapat, perlahan tapi pasti dengan terus diberikan pemahaman, pendukung Prabowo yang mengerti politik akan menyadari pertemuan dengan Jokowi tersebut untuk mengakhiri konflik pascapilpres.

"Sejatinya rekonsiliasi harus mengakhiri pertikaian dan konflik yang terjadi. Saya cukup yakin pendukung Prabowo yang mengerti politik secara perlahan akan memahami apa yang dilakukan Prabowo," kata Adi saat dihubungi, Minggu (14/7).

Baca juga: Kekecewaan Pendukung Prabowo Modal PKS di 2024

Namun demikian, Adi mengatakan upaya Prabowo tidak akan mudah, lantaran ada kelompok pendukungnya yang tidak akan sependapat dengan mantan Danjen Kopassus itu. Misalnyam Presidium Alumni 212 yang memillih menanggalkan dukungannya terhadap Prabowo lantaran kecewa.


Akan tetapi, ia mengatakan Prabowo tidak perlu risau dengan sikap kelompok tersebut. Menurutnya, PA 212 ialah penumpang bebas dalam agenda politik lima tahunan yang mencoba memanfaatkan momentum untuk penetrasi agenda perjuangannya sendiri. Selain itu, menurutnya, Partai Gerindra dan Prabowo sendiri telah memiliki massa dan pengaruh yang cukup besar.

"Jadi, kalau ditinggal PA212 saya rasa biasa saja bagi Prabowo. Tanpa PA212 pun Prabowo sudah besar," pungkasnya. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya