Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
AKHIR-AKHIR ini, kata El Nino ramai disebut. Ia jadi bahan acara gelar wicara di televisi dan diwartakan media massa, baik cetak maupun online. Kita mungkin bisa tidak acuh atau enggak mau tahu mengenai fenomena tersebut. Namun, satu hal yang pasti, suka atau tidak suka, suhu udara, khususnya di kawasan Asia, termasuk Indonesia, tahun ini diprediksi akan terasa lebih panas dari biasanya. Sementara itu, di belahan dunia lain, seperti di beberapa wilayah Amerika, fenomena itu mungkin akan meningkatkan curah hujan yang tidak biasa, terutama di musim semi nanti. Jadi, si El Nino, diambil dari bahasa Spanyol yang artinya little boy itu, enggak cuma berdampak pada suhu panas dan kekeringan, tetapi juga dapat memicu banjir dan badai.
Masalahnya, seperti yang dikhawatirkan para ahli, dampak perubahan iklim telah memicu fenomena cuaca itu menjadi kian ekstrem. Sepekan belakangan ini, di beberapa wilayah di Indonesia, terutama Jakarta, polusi udara telah meningkat drastis. Dinas Lingkungan Hidup DKI menyebut sumber polutan berasal dari sektor industri dan transportasi. Ditambah dampak fenomena El Nino, bisa dibayangkan bagaimana ‘kerasnya’ hidup di Ibu Kota dalam beberapa hari ke depan. Tentu saja yang paling merasakan dampaknya ialah mereka yang sehari-hari bergulat di jalanan, terutama para pekerja konstruksi ataupun sopir ojek online. Namun, imbasnya secara luas juga dapat mengganggu perekonomian nasional.
Pekan lalu, kantor berita AFP menurunkan feature menarik bagaimana pedagang kaki lima di Vietnam harus mencari nafkah di tengah cuaca yang teramat terik itu, dari penjual buah hingga pedagang bunga bersepeda. Selain cuaca, hal lain yang mereka keluhkan ialah masih lesunya daya beli masyarakat. Fenomena itu rasanya juga tidak jauh beda dengan di Indonesia. Sejumlah ahli mengatakan orang-orang kecil itulah yang terdampak paling parah dari perubahan iklim. Sebuah studi yang diunggah di Science.org pada 18 Mei lalu, El Nino terus-menerus mengurangi pertumbuhan ekonomi di tiap negara terdampak. Studi itu menghubungkan hilangnya pendapatan global sebesar US$4,1 triliun dan US$5,7 triliun akibat peristiwa El Nino pada 1982–1983 dan 1997–1998.
Di Indonesia, ancaman kebakaran hutan, kekeringan berkepanjangan yang dapat menyebabkan gagal panen, kerusakan terumbu karang, serta menyusutnya populasi ikan, kiranya juga perlu dicarikan solusinya. Belum lagi berbagai dampak penyakit turunannya yang dapat mengganggu produktivitas masyarakat. Hal itu tentunya perlu diantisipasi dan tidak cukup sebatas imbauan dari lembaga pemantau cuaca. Upaya mitigasi yang serius dari pemerintah daerah, baik pusat maupun daerah, serta instansi terkait ataupun masyarakat, kiranya perlu dilakukan agar dampak ulah ‘si anak laki-laki kecil’ dapat diminimalkan sehingga tidak menimbulkan banyak kerugian.
El Nino merupakan gejala alam yang tak terelakkan. Dengan bantuan teknologi dan kearifan, manusia hanya bisa memprediksi dan mengurangi dampaknya. Kita mungkin bisa belajar dari fenomena serupa yang pernah terjadi beberapa tahun lalu, baik di Tanah Air maupun di negara lain. Jangan ketika bencana sudah terjadi, baru semua sibuk saling menyalahkan. Itu basi, bung!
Contoh lainnya pemimpin yang gagal mengelola urusan beras ialah Yingluck Shinawatra.
Biar bagaimanapun, perang butuh ongkos. Ada biaya untuk beli amunisi dan peralatan tempur.
WAKTU pemungutan suara untuk pemilihan presiden (pilpres) ataupun legislatif (pileg) tinggal menghitung hari
Seperti halnya virus korona, bentuk patologi sosial semacam itu kini juga masih ada dan bergentayangan. Mereka cuma bermutasi menjadi bentuk lain, dari yang kelas teri hingga kakap.
Akibatnya bencana alam kekeringan lahan sawah yang sebelumnya melanda sekitar 100 ha (hektare) di Kabupaten Pidie, kini terus meluas ke Kabupaten Aceh Besar. Itu karena sejak dua bulan terakhir
Perubahan efek cuaca tidak bersahabat akibat peningkatan suhu air di Samudra Pasifik Tengah dan Timur yang menjadi lebih hangat dari biasanya itu membuat iklim semakin tidak menentu.
Sejumlah desa yang jagungnya gagal panen tersebar di Kecamatan Panceng. Antara lain, lahan di Desa Pantenan, Ketanen, Banyutengah, Prupuh, Wotan, Suwalan, Sumurber, Serah, Sukodono
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat garis kemiskinan Maret 2024 sebesar Rp582.932 per kapita per bulan.
FENOMENA alam El Nino yang diprediksi akan segera kembali terjadi membuat puluhan hektare (ha) tanaman padi sawah di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, terganggu pertumbuhannya.
SAMPAI dengan saat ini, Indonesia masih merasakan dampak dari fenomena El Nino yang telah terjadi beberapa waktu lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved