Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Seratusan Ekor Sapi di Cianjur Kena Penyakit 'Lato-lato'

Benny Bastiandy
07/6/2023 16:58
Seratusan Ekor Sapi di Cianjur Kena Penyakit 'Lato-lato'
Petugas Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya menyuntikkan vaksin kepada hewan ternak sapi, Rabu (7/6).(Antara)

SERATUSAN sapi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terinfeksi penyakit lumpy skin disease (LSD) atau dikenal lato-lato. Saat ini sapi yang terpapar penyakit tersebut dalam penanganan.

Kepala Dinas Perikanan Kesehatan Hewan dan Peternakan (DPKHP) Kabupaten Cianjur, Aris Haryanto, menuturkan kurun dua bulan terakhir ditemukan sekitar 100 ekor sapi yang terpapar LSD. Namun, penyakit tersebut tidak menular ke manusia.

"Kalau yang namanya penyakit lato-lato atau LSD ini sebetulnya cacar sapi. Kalau yang sudah kita temukan memang (jumlahnya) cukup lumayan. Ada sekitar 100 ekor. Sudah kita tangani langsung. Penyakit ini bisa diobati dan tidak menular ke manusia," kata Aris kepada Media Indonesia ditemui di sela kegiatan Desa Manjur Bungah Pisan di Desa Sukasari Kecamatan Cilaku, Rabu (7/6).

Baca juga : LSD Serang 21 Hewan Ternak di Depok

Menurutnya, progres penanganan hewan ternak yang terpapar LSD sudah cukup baik. Artinya, saat ini sedang tahap penyembuhan. "Secara kesehatan hewan, untuk kembali pulih itu butuh waktu tiga sampai enam bulan," ucap mantan Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Cianjur ini.

Penanganan sapi yang terpapar LSD, sebut Aris, diawali dengan masa inkubasi selama 14 hari. Kemudian dilanjutkan pengobatan selama lebih kurang tiga bulan. "Nah, masa pemulihannya selama enam bulan," kata Aris.

Baca juga : Sudin KPKP Jakbar Waspadai Penyakit Lato-Lato Jelang Lebaran

Bagi sapi yang terpapar LSD, Aris menyarankan agar tak diperbualbelikan. Dinas PKHP Kabupaten Cianjur akan mengawasinya di lapangan.

"Kami berharap kesadaran dari semua pihak mengawasi seandainya ada sapi terpapar LSD yang dijual di pasaran. Tidak hanya Dinas PKHP, tapi semua masyarakat harus ikut terlibat," pungkasnya. (Z-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya