Seorang Dosen Diduga Cabuli Anak Di Bawah Umur Di Toilet Bandara Ngurah Rai

POLDA Bali masih menyidik kasus dugaan pelecehan seksual terhadap SK, seorang anak laki-laki di bawah umur. Peristiwa pelecehan itu terjadi di toilet ruang tunggu di Terminal Keberangkatan Domestik di Bandara Ngurah Rai Bali. Pelakunya diduga seorang dosen di sebuah kampus di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kabid Humas Polda Bali Kombes Stefanus Satake Bayu saat dikonfirmasi, Senin (9/1) membenarkan terjadinya pelecehan seksual yang terjadi di toilet Gate 3 Terminal Keberangkatan Bandara Ngurah Rai Bali.

"Ya benar ada kasus pelecehan seksual terhadap anak di bawa umur. Kasusnya kini sedang ditangani oleh Unit PPA Polda Bali. Pelakunya sudah diamankan untuk kepentingan pemeriksaan lebih lanjut," ujarnya.

Dikatakan, kasus ini dilaporkan oleh keluarga korban yang masih berusia 13 tahun asal Tangerang, Banten. Sementara identitas tersangka yakni FBS berasal dari Raja, Kecamatan Boawae, Kabupaten Nagekeo, NTT.

Tersangka kelahiran 4 April 1985 ini saat ini masih sebagai dosen di sebuah kampus di Desa Rada Mata, Kecamatan Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya Nusa Tenggara Timur.

Satake Bayu mengatakan peristiwa ini terjadi pada 4 Januari 2023 lalu. Saat itu, pelapor, SD yang merupakan orang tua korban bersama istri dan SK berada di Bandara Ngurah Rai untuk melakukan penerbangan dari Denpasar menuju ke Jakarta.

Sekitar pukul 16.00 Wita, SK, pergi ke kamar mandi untuk buang air kecil. Di saat bersamaan, FBS yang mengikuti korban juga masuk ke toilet.

Saat buang air kecil, menurut pengakuan korban, FBS kerap melirik ke arah alat vitalnya. Setelah itu, FBS membawa korban ke bilik toilet dan memaksa untuk membuka celana. Walau sempat menolak, korban akhirnya mengikuti kemauan pelaku. Pelaku kemudian memegang kemaluan korban. FBS juga memaksa korban memegang kemaluannya.

Usai melakukan aksi bejatnya, FBS kemudian meminta korban sembunyi di dalam kamar mandi dan ia langsung keluar toilet. Oleh korban, kejadian itu dilaporkan ke orang tuanya yang kemudian melaporkan hal itu ke pihak keamanan bandara yang tidak lama kemudian berhasil menangkap FBS. Orang tua korban kemudian membuat laporan ke Polda Bali. (OL-15)