Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BANYAK orang barangkali belum familier dengan nama Pulau Sabu. Pulau tersebut ialah yang terbesar dari tiga pulau di Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur. Selain Pulau Sabu, kabupaten tersebut terdiri dari Pulau Raijua dan Pulau Dana yang terletak jauh di barat daya Pulau Sabu. Luasnya sekitar 200 ha dan tidak berpenghuni.
Berdasarkan Peraturan Presiden RI No 179 Tahun 2014, Kabupaten Sabu Raijua yang terletak antara Pulau Sumba dan Pulau Timor ditetapkan sebagai daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) Indonesia. Pulau-pulau 3T selama ini mendapat perhatian khusus karena memiliki nilai strategis dalam menjaga keutuhan wilayah NKRI. Apalagi jika pulau terpencil itu mengandung potensi ekonomi yang besar, seperti Pulau Sabu.
Dalam membangun Sabu Raijua, pengembangannya sebagai destinasi wisata bintang atau astrowisata menjadi pilihan menarik. Berdasarkan analisis Prof Taufiq Hidayat (2012), Pulau Sabu merupakan daerah dengan fraksi hari cerah tertinggi di Indonesia. Fraksi hari cerahnya mencapai sekitar 75%. Bandingkan dengan Lembang, Jawa Barat, tempat observatorium Bosscha berada, yang hanya memiliki fraksi hari cerah 46%.
Kecerahan langit merupakan salah satu syarat utama keberhasilan mengamati benda langit. Secara meteorologis, Pulau Sabu merupakan calon lokasi terbaik untuk pendirian observatorium, kegiatan stargazing, astrofotografi, dan lainnya.
Suasana Pantai Menanga di Pulau Sabu, Nusa Tenggara Timur
Menyongsong GMT
Salah satu peristiwa besar astronomi dalam waktu dekat yang dapat diamati dari Pulau Sabu akan terjadi pada 20 April 2023, yaitu gerhana Matahari total (GMT). Fenomena GMT pada umumnya selalu menarik perhatian wisatawan khusus penggemar peristiwa langit dari seluruh dunia.
Sebagai contoh, pada 9 Maret 2016, juga terjadi GMT yang melalui beberapa kota di Indonesia. Ketika itu sangat banyak wisatawan, termasuk wisatawan mancanegara, yang datang ke kota/daerah di Indonesia yang dilalui gerhana, seperti Palembang, Belitung, Palangkaraya, Ternata, juga Palu tempat penulis saat itu tengah melakukan sosialisasi dan pengamatan. Ketika itu, Kota Palu dikunjungi sangat banyak wisatawan asing dari berbagai negara dalam grup-grup besar sehingga suasana internasionalnya sangat terasa, seperti Bali.
Kembali pada GMT 20 April 2023, totalitas gerhana itu akan melalui ujung barat Australia, Timor Leste bagian timur, daerah leher burung Papua, Pulau Biak, dan beberapa pulau kecil di Maluku. Gerhana sebagiannya dapat diamati dari seluruh Indonesia kecuali Pulau Sumatra bagian utara. Di Sabu, proses gerhana akan dimulai pada pukul 10.33 Wita, mencapai puncaknya pada pukul 12.06 dan berakhir pukul 13.41.
Probabilitas keberhasilan pengamatan GMT di Pulau Biak dan Papua diperkirakan tidak cukup tinggi karena cuaca yang kurang mendukung. Tutupan awan dan curah hujan biasanya cukup tinggi pada April sehingga diprediksi 16% kemungkinan cerah, dengan 62% kemungkinan hujan (Weatherspark.com). Di Sabu, harapan untuk bisa menyaksikan gerhana cukup tinggi karena secara rata-rata tutupan awan (35% kemungkinan cerah) dan curah hujan yang rendah (18% kemungkinan hujan).
Di Pulau Sabu, penampakan gerhana Matahari akan mencapai maksimum 93% dari totalitasnya. Langit akan terasa meremang sejak dimulainya gerhana hingga dekat ke puncak gerhana, lalu perlahan menjadi benderang kembali. Temperatur pun akan terasa semakin sejuk seiring dengan memuncaknya proses gerhana.
Wisata batu-batu bulat di Desa Adat Namata, Nusa Tenggara Timur.
Pemandu astrowisata
Untuk mengamati gerhana Matahari dengan aman, perlu pengetahuan dan keterampilan tertentu yang cukup sederhana. Cara pengamatan yang salah bisa berbahaya untuk mata. Oleh karena itu pada 10-11 Juni 2022 , tim LPPM ITB melaksanakan pelatihan untuk para calon pemandu astrowisata. Pada kali pertama ini, pelatihan dilakukan sebagai persiapan menjelang diselenggarakan pengamatan GMT. Selain pelatihan pemandu, tim ITB telah membawa tiga teropong bintang untuk ditempatkan di Pulau Sabu sekaligus memberi pelatihan bongkar pasang teropong.
Tim ITB yang terdiri dari tiga dosen dan empat mahasiswa dari keilmuan astronomi dan meteorologi sekaligus melakukan survei untuk mencari lokasi pengamatan terbaik. Lokasi pertama yang disurvei diperuntukkan pengamatan GMT dengan kriteria tempat yang cukup luas. Survei kedua diperuntukkan pengamatan malam hari, untuk tujuan jangka panjang wisata astronomi yang tidak terkait dengan GMT.
Pada peristiwa GMT, akan banyak masyarakat dan turis datang sehingga diperlukan bantuan masyarakat lokal yang telah terinformasi untuk memandu masyarakat luas dalam melihat GMT. Yang pertama sekali ialah faktor keamanan mengingat risiko kerusakan retina jika melihat langsung. Masyarakat perlu mendapat pengetahuan mengenai cara-cara pengamatan yang aman.
Selain itu, masyarakat akan bertanya mengenai astronomi. Oleh karena itu, perlu membekali pengetahuan terhadap calon-calon pemandu astrowisata yang dipilih, terutama mereka yang memiliki dasar pengetahuan, seperti para guru fisika dan geografi serta siswa SMA terseleksi.
Tentu saja satu kali pelatihan tidak cukup. Oleh karena itu, tim memberikan pelatihan lanjutan secara daring setiap dua minggu sekali mulai Agustus 2022. Diadakan juga forum diskusi daring setiap Sabtu malam, di samping pembentukan grup Whatsapp. Pelatihan yang diikuti 60 orang itu berlanjut hingga medio November. Peserta dengan kehadiran yang baik diberikan sertifikat.
Materi bagi calon pemandu astrowisata diperoleh dari pengalaman mengelola peneropongan bintang dan dari survei ke klub-klub astronomi. Materi pertama ialah astrowisata dan bagaimana pengamatan dilakukan. Materi kedua gerhana Matahari yang dilengkapi dengan berbagai gangguan utama para astronom, yaitu cuaca.
Selain itu, sejumlah materi yang banyak ditanyakan terkait dengan astronomi, yaitu mengenai lubang hitam, penerbangan angkasa luar, dan keingintahuan mengenai posisi benda langit.
Goa Mabala di Pulau Sabu, NTT.
Pengembangan sebagai destinasi wisata
Selain keunggulan iklim, keunggulan Pulau Sabu dalam bidang astrowisata ialah polusi cahayanya yang rendah. Dengan begitu, di malam cerah, wisatawan dapat melihat langit cantik dengan banyak sekali taburan bintang. Galaksi Bimasakti, yang di kota-kota besar Pulau Jawa tak mungkin terlihat karena polusi cahaya, di sana bisa tampak dengan jelas dan indah.
Secara jangka panjang, Pulau Sabu berpotensi untuk membangun destinasi astrowisata permanen alam pertama di Indonesia. Namun, selain penyiapan sumber daya manusia khususnya pemandu astrowisata, Pulau Sabu memiliki tantangan pengembangan destinasi wisata umumnya. Selain transportasi dan akomodasi, perlu dikembangkan pula destinasi wisata lain, baik wisata alam dan budaya.
Untuk potensi itu, Pulau Sabu memiliki beragam daya tarik, misalnya ikon wisata geologi Klabba Maja, gunung pelangi yang hanya ada lima di dunia. Bukit dengan lapisan-lapiran tanah berbeda warna itu termasuk langka di dunia. Pada 2021, Kabupaten Sabu Raijua pun meraih juara III situs sejarah terbaik dalam Anugerah Pesona Indonesia (API) karena adanya peninggalan Majapahit di sana.
Destinasi menarik lain ialah Goa Mabala, sebuah rongga bawah tanah, dengan suatu celah di atasnya sehingga pada siang hari sebagian dari gua mendapat penerangan alami yang indah Masih ada bagian-bagian gua Mabala yang lebih dalam dan gelap. Bagian gelap itu bila ditata dengan pencahayaan warna-warni akan menjadi menarik untuk dikunjungi. Untuk itu, perlu dilakukan survei dan penelitian lebih lanjut. Dengan kekhasan geologi tersebut, Pulau Sabu memiliki potensi besar untuk menjadi sebuah geopark di masa depan seperti Pulau Belitung.
Pantai-pantai yang indah juga banyak terdapat di Pulau Sabu. Pantai Menanga, misalnya, memiliki hamparan pasir yang luas yang dapat menampung banyak wisatawan untuk berenang dan berjemur. Di Pantai Rae Mea dan pantai Bali, saat laut surut, orang dapat berjalan di antara lamun, jauh ke tengah laut dengan ketinggian air hanya sebetis hingga sepinggang.
Selain wisata alam, Pulau Sabu memiliki potensi wisata budaya. Di desa adat Namata misalnya, wisatawan dapat merasakan suasana desa adat yang berhiaskan batu-batu bulat berukuran besar yang konon diangkat dari dasar laut dengan kekuatan gaib. Wisatawan bisa menyaksikan, mempelajari adat istiadat orang Sabu zaman dahulu hingga sekarang. Wisatawan juga dapat melihat-lihat, mencoba dan membeli pakaian tradisional dari tenunan khas Sabu, menikmati suasana rumah adat Sabu, dan lain-lain. Pada 2021, salah satu desanya, Namata, juga meraih penghargaan API sebagai juara pertama kampung adat terpopuler. Di berbagai desa lain, pada tanggal-tanggal tertentu ada upacara adat, kegiatan doa bersama, festival, tari-tarian, dan kegiatan budaya lain.
Jika Pulau Sabu memiliki banyak potensi kepariwisataan, mengapa sedikit sekali wisatawan yang datang dan waktu tinggalnya pun pendek jika dibandingkan dengan kawasan wisata lain di Indonesia?
Hal itu terutama disebabkan lokasinya yang terpencil, sarana transportasi yang kurang, dan infrastruktur yang belum memadai untuk wisata massal. Jika sarana dan prasarana transportasi, akomodasi dan infrastruktur ditingkatkan, dibarengi dengan pemasaran yang bagus, dipastikan arus wisatawan akan meningkat pesat. (M-2)
BIODATA
Chatief Kunjaya
Lektor Kepala KK Astronomi FMIPA.
Pernah mendapat penghargaan Best Paper Award dari Astronomical Society of Japan, 1997, menjabat Presiden Internasional Olympiad on Astronomy and Astrophysics, 2011-2016, dan Rektor Universitas Ma Chung 2015-2019.
Riwayat Pendidikan
- S-3 astrofisika, Kyoto University, 1996
- S-2 astrofisika, Kyoto University, 1992
- S-1 astronomi, Institut Teknologi Bandung, 1986
Saat ini, terpantau pelayanan solar subsidi di Kabupaten Sikka berjalan normal tidak mengalami kendala maupun antrian yang mengular.
Berangkat dari permasalahan tersebut, Binus School Simprug bersama Happy Hearts Indonesia bekerja sama membangun pendidikan sejak kanak-kanak di NTT melalui kelompok Bersama Untuk Bangsa.
KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak meresmikan pengoperasian 2.664 titik air atau sumur bor di seluruh Indonesia, termasuk 389 titik air di NTT.
KEBAKARAN hebat terjadi di kompleks pertokoan Kota Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Selasa 30 Juli 2024 sekitar pukul 07:30 Wita.
Pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) di Poco Leok, Flores, NTT, bakal berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi setempat.
Bintang Kematian merupakan julukan bagi Mimas, salah satu bulan milik Saturnus.
"Yang pasti kita nothing to lose saja. Dari sejak pertandingan pertama lalu pertandingan kedua sekarang sudah kelihatan progresnya. Pemain lebih enjoy, lebih lepas, tidak panik."
PENGGAWA tim U-17 Indonesia sudah tiba di Jerman untuk menjalani pemusatan latihan (TC) sekaligus sejumlah uji coba. Skuad asuhan pelatih Bima Sakti itu
"Alhamdulillah, orangtua mereka datang. Itu akan menjadi motivasi. Sebelumnya pemain hanya melihat foto, kini sudah hadir fisiknya."
Menurut Bima, Azzaky memiliki kecepatan yang dapat membantu skuat berjuluk Garuda Asia itu mengalahkan lawan dalam pertandingan.
Arkhan menjadi bintang saat timnas U-16 Indonesia menundukkan Filipina dengan skor 2-0 pada laga Grup A Piala AFF U-16 2022, Minggu (31/7).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved