Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PERFORMA mesin menjadi bekal utama bagi para pelaku ojek online dalam
menjalankan profesinya. Apalagi, kendaraan merupakan sarana utama mereka untuk mencari penghasilan.
Beragam strategi pun dilakukan dalam merawat kendaraannya. Salah satunya dalam pemilihan bahan bakar pada kendaraan.
Seperti yang dilakukan oleh Joko, 45, salah satu pengemudi ojek online di Kota Semarang. Menurut Joko, mobilitas yang tinggi mengharuskan dirinya untuk menggunakan Pertamax, agar kondisi mesin motor yang digunakannya lebih prima dan tidak terlalu banyak memakan biaya saat
servis.
"Dari dulu pakai Pertamax, karena tarikan di motornya enak. Kerja juga jadi lebih cepat dan tidak khawatir dengan mesin," ungkapnya.
Dikatakan, kendaraan Yamaha Aerox yang digunakannya telah memiliki kompresi yang tinggi, sehingga minimal harus menggunakan Pertamax. Manfaat yang dirasakan sangat efisien dalam perawatan mesin, karena tidak harus selalu melakukan servis berat untuk motornya.
"Harga memang mahal sedikit, tapi sebanding dengan manfaat yang diperoleh," katanya.
Diakui, saat belum menggunakan Pertamax, ia kerap melakukan servis motor sebulan sekali. Bahkan setiap servis selalu ada saja yang harus diganti.
"Kalau sekarang pakai Pertamax, servis paling dua bulan sekali, dan itupun hanya servis standar," ujarnya
Hal senada dikatakan oleh Lutfi, 32, driver online Kota Semarang yang
telah merasakan manfaat menggunakan Pertamax. Dengan mobilitas tinggi,
Lutfi biasa mengisi bahan bakar Rp30 ribu untuk tiga hari.
"Kapasitas tangki 3,5 liter, jadi paling isi Rp25 ribu sampai Rp30 ribu
sana untuk tiga hari," ujarnya.
Meski saat ini peminat ojek online tengah menurun sebagai dampak pandemi,namun Lutfi enggan untuk menggunakan bahan bakar dengan RON yang lebih rendah. Apalagi, selisih harga Pertamax dengan BBM di bawahnya tidak terlalu signifikan.
Terkait pilihan penggunaan bahan bakar, Ketua Sedulur GRAB Area Semarang, Hariyadi, 47, mengaku mendukung penggunaan bahan bakar ramah lingkungan seperti Pertamax. Namun terserah pilihan masing-masing.
"Saat ini para pengemudi sudah sadar memilih bahan bakar yang tepat bagi kendaraan yang digunakan untuk kerja," ungkapnya.
Ia yakin para driver ojek sadar bahwa performa kendaraan menjadi nomor satu karena sebagai sarana cari uang. Para driver ojek pun sudah pandai berhitung, bagaimana efek penggunaan BBM RON tinggi
pada motornya.
"Pertamax kan RON 92, jadi otomatis pembakaran bagus dan ramah lingkungan. Kami mendukung, walau saat ini belum semua pakai Pertamax," tandasnya.
Hariyadi menambahkan, pemerintah perlu mendukung penggunaan Pertamax di
kalangan pengemudi ojek online, salah satunya menyediakan shelter khusus di SPBU. Dengan shelter itu, maka akan lebih mudah bagi pemerintah menjalankan program BBM ramah lingkungan dan lebih tepat sasaran.
"Kalau ada shelter khusus, kan program subsidi atau pemberian voucher
khusus bagi ojek online untuk menggunakan Pertamax bisa tepat sasaran,"
tandas Hariyadi (N-2)
Saat ini, terpantau pelayanan solar subsidi di Kabupaten Sikka berjalan normal tidak mengalami kendala maupun antrian yang mengular.
Alangkah baiknya jika pengaturan pembelian BBM subsidi juga dilaksanakan segera sehingga volume BBM subsidi bisa berkurang dan masyarakat dari kalangan mampu akan membeli BBM nonsubsidi.
Mulai 1 Agustus 2024, harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia mengalami penyesuaian yang cukup signifikan.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menduga adanya pemalsuan dokumen dalam pengadaan liquefied natural gas (LNG) di PT Pertamina (Persero).
PERTAMINA (Persero) kembali membuka Anugerah Jurnalistik Pertamina (AJP) 2024 dan siap menerima karya jurnalistik terbaik dari insan media Indonesia
PT Pertamina Hulu Rokan Zona 4 Limau Field berkomitmen mendukung inisiatif-inisiatif kreatif yang lahir dari warga yang juga para pelaku UMKM di sekitar perusahaan.
Dalam upaya mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, berbagai produk bahan bakar minyak (BBM) ramah lingkungan telah dikembangkan.
PEMERINTAH akan merilis BBM janis baru, bioetanol, yakni kandungan rendah sulfur dalam minyak solar dengan menggunakan bahan bakar nabati bioetanol pada 17 Agustus 2024.
Secara umum stok dan penyaluran BBM dalam kondisi aman dan berjalan lancar.
Konsumsi Pertalite di Sumut mengalami peningkatan menjadi 6.284 KL per hari dari 4.558 KL rata-rata konsumsi per hari pada Januari 2024.
PADA arus balik mudik konsumsi Pertamax Series (Pertamax dan Pertamax Turbo) meningkat tajam hingga 94% di Jateng dan DIY.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved