Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DOKTER spesialis dermatologi lulusan Universitas Indonesia Arlene Rainamira menjelaskan risiko kebotakan rambut yang dapat dialami oleh pria maupun wanita dan cara meminimalkannya agar rambut tetap terawat dengan maksimal.
"Baik laki-laki maupun perempuan memiliki masalah kebotakan itu memang ada yang diturunkan secara genetik," kata dokter yang berpraktik di RSIA Kemang Medical Care itu, dikutip Senin (29/7).
Jika sudah memiliki genetik kebotakan, masalah tersebut sulit untuk dihindari. Masalah kebotakan biasanya terjadi pada pria saat memasuki usia 30-an tahun dan wanita di atas usia 30-40 tahun.
Baca juga : Kiat Memilih dan Merawat Wig untuk Tampil Percaya Diri
"Kalau alopesia atau kebotakan itu pattern-nya khusus, pattern-nya bisa dimulai di depan, tengah, lama-lama semakin tipis (hingga botak secara keseluruhan)," jelas Arlene.
Meskipun mengalami kebotakan, Arlene menyarankan agar pasien tetap merawat rambut secara rutin untuk menghindari masalah kesehatan rambut yang lebih parah.
"Rutinnya masih tetap sama untuk kebotakan, pakai sampo yang dipijat di kulit kepala dan jangan digosok-gosok," ungkap Arlene.
Baca juga : Ini Tiga Jenis Kebotakan yang Umum Terjadi di Masyarakat
Selanjutnya, gunakan conditioner di bagian batang rambut dan gunakan masker rambut sesuai kebutuhan. Jangan lupa untuk mengeringkan rambut dengan handuk selama kurang lebih lima menit tanpa memeras atau menggosoknya.
Saat kondisi kebotakan pada rambut sudah parah, Arlene menyarankan untuk berkonsultasi ke dokter agar diberikan pengobatan yang sesuai. Mulai dari pemberian obat hingga transplantasi rambut.
"Jika kebotakannya sudah ekstrim, memang harus dikonsultasikan ke dokter untuk diberikan pengobatan khusus alopesia tersebut," ujar Arlene.
Baca juga : Anda Pengguna Hijab? Ini Tips Agar Terhindar dari Kebotakan
"Terapinya bisa dari obat, obat oles atau obat minum, low level light terapy, suplemen, micro needling, PRP, dan yang paling akhir adalah transplant," sambungnya.
Arlene menyebut masing-masing perawatan untuk mengatasi kebotakan memiliki risiko dan efek samping tertentu.
Misalnya, pemberian obat yang tidak cocok dengan kondisi kesehatan pasien dapat menimbulkan iritasi hingga kemerahan, atau transplantasi rambut yang dapat menimbulkan infeksi jika pasien tidak menjaga kebersihan diri dan area transplantasi rambut dengan baik.
Meski demikian, Arlene mengatakan risiko-risiko tersebut dapat dihindari selama pasien mematuhi saran yang diberikan dokter dan rutin memeriksakan diri ke dokter. Hal ini dilakukan agar dokter dapat memantau efektivitas pengobatan untuk kebotakan yang telah dilakukan terhadap pasien. (Ant/Z-1)
Sekitar enam bulan setelah transplantasi rambut, di area yang tadinya botak akan tumbuh rambut secara alami. Rambut baru tersebut perlu dirawat agar pertumbuhannya bisa optimal.
Kebotakan merupakan masalah yang dapat dialami oleh pria dan wanita, dan penting untuk mengetahui cara-cara meminimalkannya.
Dokter spesialis dermatologi lulusan Universitas Indonesia Arlene Rainamira menjelaskan risiko kebotakan rambut yang dapat dialami pria maupun wanita.
Penipisan rambut dan kebotakan mengurangi rasa percaya diri. Transplantasi rambut bisa jadi solusi. Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum menjalani prosedurnya.
Masalah kebotakan sulit dicegah seiiring berhambahnya usia. Tapi ada beberapa cara mengatasi kebotakan, simak yuks.
Meski bermanfaat untuk kesehatan manusia, paparan UV dari matahari juga dapat menyebabkan efek negatif seperti, kerusakan kulit, penuaan dini hingga resiko kanker kulit.
Hal yang sering orang lupa sebelum memulai olahraga adalah tidak melakukan pemanasan atau warming up. Padahal tahapan ini penting agar otot siap saat akan melakukan tekanan lebih.
Maka dari itu, kalian perlu menghilangkannya dengan beberapa cara di bawah ini. Cara mengatasinya pun tidak sulit dan bisa dilakukan sendiri.
Raniah Alaydroes menceritakan makanan dengan penampilan yang menarik menjadi cara andalannya mengenalkan variasi makanan kepada anak.
Ada begitu banyak aspek yang perlu dipertimbangkan dan keputusan yang harus diambil dalam menyiapkan pernikahan impian di Bali. Berikut ini tips-tips untuk mewujudkannya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved