Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
MEMILIKI rambut lebat dan sehat menjadi keinginan banyak orang. Sebab, dengan rambut yang sehat, tampilan menjadi semakin maksimal, rasa percaya diri pun kian meningkat. Sebaliknya, ketika rambut rontok, muncullah rasa cemas dan risau, apalagi kalau sudah sampai tahap kebotakan.
Untuk mengatasi kebotakan, ada prosedur transplantasi atau tanam rambut yang bisa jadi solusi. Bagaimana prosedurnya? Apa yang perlu dilakukan setelah transplantasi rambut agar hasilnya sesuai harapan? Berikut penjelasan dr. Anthony Surya Wibawa Darmawan, Sp.DVE, dermatologis dari Thick & Black ERHA Hair Center.
Faktor genetika atau keturunan merupakan penyebab utama kebotakan. Selain itu, bertambahnya usia juga memperlambat laju pertumbuhan rambut dan meningkatkan kerontokan. Beberapa obat-obatan, seperti kemoterapi, antidepresan, dan obat anti kejang memiliki efek samping berupa kerontokan rambut. “Stres yang tidak dikelola dengan baik juga dapat memicu kebotakan dengan meningkatkan hormon kortisol yang menyebabkan peradangan pada folikel rambut,” ujar dr. Anthony. Folikel adalah struktur di dalam kulit yang menumbuhkan rambut kita.
Baca juga : Waspadai Risiko Kebotakan dan Pahami Cara Mengantisipasinya
Belakangan, banyak terapi yang ditujukan untuk mencegah kerontokan dan menumbuhkan rambut. Namun, kadang hasilnya tidak bisa didapatkan secara pasti atau membutuhkan sangat lama. Untuk mendapatkan perbaikan yang lebih pasti dalam waktu relatif singkat, transplantasi rambut bisa menjadi pilihan.
“Transplantasi rambut dilakukan lewat prosedur bedah minor yang memindahkan folikel rambut dari area dengan rambut lebat ke area yang botak atau menipis,” kata dr. Anthony yang bersertifikasi internasional untuk tindakan transplantasi rambut.
Hasil pertumbuhan rambut alami dari prosedur tersebut bisa dilihat sejak bulan keenam setelah tindakan. Dengan tumbuhnya rambut baru, prosedur ini dapat memperbaiki tampilan garis rambut yang berubah karena kebotakan dan meningkatkan volume rambut di area yang rambutnya tipis.
Transplantasi rambut harus dilakukan oleh dokter kompeten dan berpengalaman agar hasilnya natural, tanpa rasa sakit, dan tanpa bekas luka yang mengganggu. “Sebaiknya, pilih layanan yang menggunakan perangkat medis dengan teknologi terbaru dan berkualitas tinggi, serta memiliki tingkat keberhasilan transplantasi yang sudah terbukti melalui uji coba sebelumnya,” saran dr. Anthony
Penting untuk diketahui, kunci keberhasilan transplantasi rambut terletak pada perawatan lanjutan setelah prosedur transplantasi. Ia mencontohkan sejumlah pilihan terapi untuk memaksimalkan pertumbuhan rambut pascatransplantasi yang ada di Thick & Black ERHA Hair Center. “Misalnya, Advanced Hair Grow Activation Therapy, yang menggunakan growth factor serum. Selain itu juga ada treatment Hair Grow Activation Therapy dan PRP (platelet-rich plasma) sebagai pilihan pascatransplantasi yang dapat memaksimalkan hasil pertumbuhan rambut,” pungkasnya. (B-1)
Jika terlalu sering menggosok atau mengeramasi bagian batang rambut, dikhawatirkan rambut akan lebih mudah rontok karena area tersebut cenderung lebih rapuh.
Semua produk terinspirasi dari resep kuno India Ayurveda, berpadu dengan resep tradisional Indonesia.
Ingin tahu rambut sehat ala Patricia Gouw? Simak yuks penjelasannya berikut.
Acara Hairxhibition yang digelar Erha Ultimate Hair Center menghadirkan beragam aktivitas menarik seperti free hair check & consultation, free hair styling, free fair cut dan promo menarik.
Partikel-partikel polutan di udara dapat mengendap pada rambut, menyebabkan kerusakan dan ketidakseimbangan yang mempengaruhi keindahan dan kilau alami rambut.
Masalah kebotakan biasanya terjadi pada pria saat memasuki usia 30-an tahun dan wanita di atas usia 30-40 tahun.
Kebotakan merupakan masalah yang dapat dialami oleh pria dan wanita, dan penting untuk mengetahui cara-cara meminimalkannya.
Dokter spesialis dermatologi lulusan Universitas Indonesia Arlene Rainamira menjelaskan risiko kebotakan rambut yang dapat dialami pria maupun wanita.
Penipisan rambut dan kebotakan mengurangi rasa percaya diri. Transplantasi rambut bisa jadi solusi. Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum menjalani prosedurnya.
Masalah kebotakan sulit dicegah seiiring berhambahnya usia. Tapi ada beberapa cara mengatasi kebotakan, simak yuks.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved