Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Pakar PBB Sebut Israel Sengaja Buat Warga Gaza Menderita Kelaparan

Ferdian Ananda Majni
10/7/2024 11:30
Pakar PBB Sebut Israel Sengaja Buat Warga Gaza Menderita Kelaparan
Ilustrasi - Kelaparan di Gaza(AFP)

PAKAR hak asasi manusia PBB menuduh Israel sengaja melakukan kampanye kelaparan dan ditargetkan agar anak-anak di Gaza menderita hingga mati.

“Kampanye kelaparan yang disengaja dan ditargetkan Israel terhadap rakyat Palestina adalah bentuk kekerasan genosida dan telah mengakibatkan kelaparan di seluruh Gaza,” kata 10 pakar independen PBB dalam sebuah pernyataan, Selasa (9/7).

Sebaliknya, misi diplomatik Israel untuk PBB di Jenewa menolak pernyataan tersebut dan menuduh para ahli menyebarkan informasi yang salah dan mendukung propaganda Hamas.

Baca juga : Warga Palestina Terperangkap seperti di Neraka

Otoritas kesehatan Gaza mengatakan setidaknya 33 anak meninggal karena kekurangan gizi, sebagian besar di Gaza utara, yang hingga saat ini menghadapi beban terberat dari kampanye militer Israel yang diluncurkan pada Oktober.

Dalam beberapa bulan terakhir, invasi darat Israel juga telah menyebar ke Gaza selatan, sehingga mengurangi aliran bantuan ke wilayah tersebut di tengah pembatasan yang dilakukan Israel, yang menuduh badan-badan PBB gagal mendistribusikan pasokan secara efisien.

Kematian seorang bayi “yang baru berusia enam bulan”, seorang anak laki-laki berusia sembilan tahun, dan seorang anak laki-laki berusia tiga belas tahun sejak tanggal 30 Mei menunjukkan “tidak ada keraguan bahwa kelaparan telah menyebar dari Gaza utara ke Gaza tengah dan selatan.” kata para ahli.

Baca juga : Pasukan Israel Terus Bombardir Gaza Meski PBB Minta Akses Bantuan Kemanusiaan

Di sebuah rumah sakit di Khan Younis, Ghaneyma Joma mengatakan kepada kantor berita Reuters pada hari Senin bahwa dia khawatir putranya akan mati kelaparan.

“Sungguh menyedihkan melihat anak saya, terbaring di sana sekarat karena kekurangan gizi karena saya tidak dapat memberikan apa pun kepadanya akibat perang, penutupan penyeberangan, dan air yang terkontaminasi,” katanya.

Penentuan apakah suatu kelaparan memang ada di tangan monitor global yang didukung PBB, di mana disebut Klasifikasi Fase Ketahanan Pangan Terpadu (IPC), yang melakukan penilaian berdasarkan serangkaian kriteria teknis.

Baca juga : Warga Gaza Butuh Lebih dari Sekadar Makanan

Bulan lalu, IPC mengatakan Gaza masih berisiko tinggi mengalami kelaparan karena perang terus berlanjut dan akses bantuan dibatasi.

Lebih dari 495.000 orang di Gaza menghadapi tingkat kerawanan pangan yang paling parah atau bencana, menurut laporan tersebut, turun dari perkiraan 1,1 juta pada laporan sebelumnya pada bulan Maret. Tingkat ini berarti masyarakat mengalami kekurangan makanan dan kelaparan yang ekstrem.

Misi Israel di Jenewa mencatat bahwa penilaian terbaru oleh IPC menetapkan bahwa kelaparan tidak terjadi setelah akses bantuan sedikit membaik.

“Israel terus meningkatkan koordinasi dan bantuannya dalam pengiriman bantuan kemanusiaan ke seluruh Jalur Gaza, baru-baru ini menghubungkan saluran listriknya ke pabrik desalinasi air Gaza,” tambahnya. (Al Jazeera/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya