Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PULUHAN ribu umat Katolik akan berkumpul pada hari Minggu di Lapangan Santo Petrus di Kota Vatikan untuk mendengarkan Paus Fransiskus memberikan Misa Paskah dan pemberkatan tradisional.
Paus Fransiskus memberikan Misa Paskah bersama puluhan ribu umat Katolik di Lapangan Santo Petrus di Kota Vatikan sebelum pemberkatan tradisionalnya.
Paus berusia 87 tahun itu akan memimpin misa mulai pukul 10:00 waktu setempat, mengucapkan pemberkatan "Urbi et Orbi" (Kepada Kota dan Dunia) pada tengah hari, dan acara tersebut disiarkan langsung ke seluruh dunia.
Baca juga : Paus Fransiskus Mundur dari Acara Paskah di Menit Terakhir
Minggu Paskah menandai kebangkitan Yesus Kristus dan merupakan puncak Pekan Suci, bagian utama dari kalender Katolik yang diikuti oleh 1,3 miliar orang.
Paus pada hari Sabtu memimpin Malam Paskah di Vatikan di depan sekitar 6.000 orang dari seluruh dunia, sehari setelah pembatalan pada menit-menit terakhir pada prosesi Jumat Agung. Kondisi ini kembali menimbulkan pertanyaan tentang kesehatannya.
Paus menyampaikan homili selama 10 menit dalam bahasa Italia, berbicara tanpa kesulitan apa pun dan mengecam “tembok keegoisan dan ketidakpedulian” di dunia.
Baca juga : Mengintip Prospek Damai Rusia dan Ukraina
Di akhir kebaktian yang berlangsung selama dua setengah jam tersebut, Paus tidak menunjukkan tanda-tanda kelelahan dan meluangkan waktu untuk menyapa dan memberkati beberapa jamaah.
Dalam pernyataan singkatnya pada hari Jumat, Vatikan mengatakan bahwa untuk menjaga kesehatannya menjelang misa besok dan misa Minggu Paskah, Paus Fransiskus malam ini akan mengikuti Jalan Salib di Colosseum dari Kediaman Santa Marta, tempat tinggalnya.
Masalah kesehatan
Baca juga : 292 Hari Lagi, Pintu Suci di Vatikan akan Dibuka Paus Fransiskus
Keputusan yang diambil pada menit-menit terakhir tersebut menimbulkan pertanyaan tentang berapa lama Paus Fransiskus dapat terus memimpin Gereja Katolik.
Sebuah sumber di Vatikan mengatakan kepada AFP pada hari Jumat bahwa tidak ada kekhawatiran khusus mengenai kesehatannya dan keputusan untuk mundur hanya merupakan tindakan hati-hati.
Paus juga telah membatalkan keikutsertaannya dalam "Via Crucis" pada tahun 2023, namun hal itu terjadi setelah ia dirawat di rumah sakit selama tiga hari akibat bronkitis, dan hal tersebut diumumkan jauh sebelumnya. Beberapa minggu kemudian, dia menjalani operasi hernia.
Baca juga : Paus Fransiskus tidak lagi Doakan Kedamaian bagi Israel
Hingga hari Jumat, Paus telah menghadiri berbagai acara sepanjang minggu ini, namun akhir-akhir ini dia tampak lelah dan terkadang mendelegasikan peran sebagai pembicara kepada rekan-rekannya.
Paus Fransiskus, yang tidak pernah berlibur, melakukan perjalanan terakhirnya pada bulan September, ke kota Marseille di Prancis selatan. Pada bulan Desember, ia membatalkan kehadirannya di KTT iklim COP28 di Dubai padahal sangat dinanti-nantikan.
Jadwal perjalanan berikutnya adalah ke Venesia pada 28 April. Vatikan belum mengonfirmasi rencana perjalanan ke negara-negara Asia dan Samudra Pasifik pada musim panas ini.
Paus Fransiskus sebelumnya telah membiarkan pintu terbuka untuk mengundurkan diri jika ia tidak dapat lagi melakukan tugasnya. Hal ini akan mengikuti contoh pendahulunya, Benediktus XVI, yang pada tahun 2013 menjadi paus pertama sejak Abad Pertengahan yang secara sukarela mengundurkan diri.
Namun dalam memoarnya yang diterbitkan bulan ini, Paus Fransiskus menulis bahwa dia tidak mempunyai alasan yang cukup serius untuk membuatnya berpikir mengundurkan diri. (AFP/Z-8)
Pada hari ketiga di Indonesia, Kamis (5/7) paus yang berusia 87 tahun ini, akan menghadiri interreligious meeting, pertemuan antara para tokoh agama di Masjid Istiqlal.
Indonesia akan menjadi negara pertama dalam rangkaian kunjungan Paus Fransiskus ke kawasan Asia Pasifik, pada 3 - 6 September 2024.
Selama ini, Paus Fransiskus selalu memerjuangkan semangat persaudaraan, perdamaian, toleransi, serta menjaga kerukunan antar-umat beragama.
Permintaan agar umat Katolik Indonesia berdoa untuk kesehatan Paus Fransiskus disampaikan Kardinal Suharyo saat menerima kedatangan pengurus PWKI di kediaman Jakarta.
Pada Jumat, Paus Fransiskus secara tiba-tiba mundur dari sebuah upacara penting Paskah, memunculkan kekhawatiran akan kesehatannya yang semakin rapuh.
Itu dilakukan untuk memastikan kedatangan Paus Fransiskus pada September 2024 dapat berjalan dengan aman dan lancar.
Kehadiran IKDKI bisa menjadi rumah bersama bagi para dosen Katolik.
Ketua PBNU Ahmad Fahrur Rozi menerangkan masyarakat harus menghormati tamu yang datang dan menjamin kenyamanan serta keamanan Paus Fransiskus
Doa tersebut diluncurkan secara resmi pada 29 Juni 2024 pada Hari Raya Santo Petrus dan Paulus sekaligus sebagai penanda tahun ke-12 masa kepausan, Paus Fransiskus.
Para kader Pengurus Pusat Pemuda Katolik mengambil peran penting dalam rangka menyampaikan ide gagasan pada Pilkada Serentak 2024 mendatang
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved