Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Kanselir Jerman Olaf Scholz berkomitmen untuk terus membebani Rusia dengan biaya yang tinggi atas invasi mereka kei Ukraina. Sementara itu, seorang pejabat Uni Eropa mengatakan setiap senjata yang diberikan oleh Tiongkok kepada Rusia akan berujung pada sanksi.
Biden dan Scholz bertemu pada Jumat (3/3) di Washington, DC saat AS mengumumkan paket bantuan militer baru untuk Ukraina senilai US$400 juta, yang mencakup amunisi dan jembatan taktis untuk memindahkan tank-tank dan kendaraan-kendaraan lapis baja. Amunisi tambahan itu dikirim untuk membantu meningkatkan persediaan guna mengantisipasi serangan musim semi Ukraina.
Pertemuan antara para pemimpin AS dan Jerman terjadi ketika para pejabat AS mengatakan bahwa Ukraina bersiap-siap menghadapi serangan baru Rusia dalam beberapa minggu mendatang.
Baca juga: Xi dan Lukashenko Serukan Perdamaian di Ukraina
Para pejabat di Washington mengatakan bahwa poin-poin diskusi antara kedua pemimpin termasuk keadaan perang dan juga bagaimana menanggapi jika Tiongkok memberikan bantuan militer kepada Rusia.
Duduk di sebelah Scholz di Ruang Oval, Jumat (3/3), Biden memuji keputusan pemimpin Jerman itu untuk secara tajam meningkatkan pengeluaran militer Jerman dan mendiversifikasi sumber-sumber energi dari Rusia dan mengatakan bahwa kedua pemimpin tersebut telah bekerja sama dengan sekutu-sekutu lain untuk mendukung Ukraina.
"Sebagai sekutu NATO, kami membuat aliansi ini semakin kuat," ujar Biden.
Baca juga: Diserang Drone Ukraina, Putin Perintahkan Perkuat Perbatasan
Scholz mengatakan bahwa penting untuk menunjukkan bahwa para sekutu akan mendukung Kyiv selama diperlukan dan selama diperlukan.
Meskipun RRT telah membantah niat untuk mempersenjatai Rusia, Washington telah mulai berkonsultasi dengan para sekutunya mengenai kemungkinan pemberian sanksi jika Beijing memberikan bantuan militer kepada Moskow untuk perangnya di Ukraina.
Washington mengklaim, dalam beberapa minggu terakhir, Tiongkok sedang mempertimbangkan untuk menyediakan senjata untuk Rusia, meskipun para pejabat AS belum memberikan bukti atau mengatakan bahwa suplai semacam itu telah dimulai.
Baca juga: Pengadilan Rusia Denda Wikipedia Akibat Salah Informasi Soal Militer
"Kami belum melihat Tiongkok melakukan sesuatu, karena ini berkaitan dengan senjata mematikan," ujar Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre kepada para wartawan sebelum pertemuan kedua pemimpin tersebut.
"Setiap langkah yang diambil Tiongkok terhadap Rusia membuat Tiongkok semakin sulit dengan Eropa dan negara-negara lain di seluruh dunia," katanya.
Seorang pejabat senior Uni Eropa juga mengatakan, dalam sebuah konferensi pers terpisah, Jumat (3/3), bahwa Beijing memberikan senjata kepada Moskow akan menjadi garis merah mutlak dan Uni Eropa akan merespons dengan sanksi.
Baca juga: Rusia Potong Jalur Logistik Ukraina di Bakhmu
Jerman biasanya mengambil sikap yang tidak terlalu hawkish dibandingkan dengan AS terhadap Tiongkok, mitra dagang utamanya, tetapi Scholz mengirimkan peringatan keras kepada Tiongkok pada hari Kamis untuk tidak memberikan senjata kepada Moskow. Ia juga mengimbau Beijing untuk menekan Rusia agar menarik kembali pasukannya.
"Jangan berikan senjata apapun kepada Rusia yang merupakan negara agresor," ujar Scholz dalam pidatonya di depan parlemen Jerman menjelang pertemuannya dengan Biden. (Aljazeera/OL-1)
Pascal Gross merupakan penggemar Borussia Dortmund sejak masih kecil.
Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan Amerika Serikat tentang potensi krisis rudal jika AS melanjutkan rencananya untuk menempatkan rudal jarak jauh di Jerman mulai 2026.
Pemerintah Indonesia dan Jerman telah memperluas kerja sama mereka di bidang ketenagakerjaan melalui penempatan tenaga kerja terampil Indonesia, khususnya perawat, di Jerman.
JERMAN mengaku tidak mendukung kebijakan pendudukan Israel. Ini menyusul putusan Mahkamah Internasional yang menyatakan bahwa permukiman Israel di wilayah pendudukan harus dibongkar.
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida telah bertemu dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz.
Setelah berhasil menapakkan kaki di industri musik Indonesia dengan single Berakhir dan Berlalu, Kamila Batavia meluncur ke industri musik Jerman dengan single keduanya Als Ich Einschlief.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow. Dalam pertemuan tersebut, Prabowo menekankan pentingnya kerja sama antara Indonesia dan Rusia.
Seorang komandan dari kelompok tentara bayaran Rusia, yang kini dikenal sebagai Africa Corps, tewas di Mali setelah serangan pemberontak selama badai pasir.
Seorang pria berusia 40 tahun, yang telah tinggal di Prancis selama 14 tahun, ditangkap dalam sebuah penggerebekan di apartemennya di pusat kota Paris.
Aplikasi pesan Telegram telah menonaktifkan monetisasi iklan untuk pemilik channel Rusia.
Otoritas Moskow menawarkan bonus pendaftaran sebesar 1,9 juta rubel (sekitar US$22,000) untuk penduduk kota yang bergabung dengan militer Rusia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved