Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Kelompok Pengusaha Minta Pertimbangkan Pemecatan Trump

Atikah Ishmah Winahyu
07/1/2021 14:36
Kelompok Pengusaha Minta Pertimbangkan Pemecatan Trump
Presiden AS, Donald Trump(AFP)

KEPALA kelompok bisnis utama AS yang mewakili 14 ribu perusahaan, termasuk Exxon Mobil, Pfizer dan Toyota Motor mendesak pejabat senior AS untuk mempertimbangkan pemecatan Presiden Donald Trump dari jabatannya, usai massa pro-Trump menyerbu gedung Capitol.

Kepala Eksekutif Asosiasi Produsen Nasional Jay Timmons mengatakan, Trump telah mendorong terjadinya kekerasan untuk mempertahankan kekuasaannya, dan setiap pemimpin terpilih yang membelanya melanggar sumpah mereka terhadap Konstitusi dan menolak demokrasi demi anarki.

“Wakil Presiden (Mike) Pence, yang dievakuasi dari Capitol, harus secara serius mempertimbangkan untuk bekerja sama dengan Kabinet meminta Amandemen ke-25 guna melestarikan demokrasi,” ujar Timmons.

Trump masih memiliki 14 hari tersisa di kantor sebelum Presiden terpilih Joe Biden dilantik pada 20 Januari.

Kelompok bisnis lain juga mengeluarkan pernyataan kuat, tetapi tidak sampai sejauh kelompok produsen. Di bawah Amandemen Pasal 4, wakil presiden dan mayoritas pejabat Kabinet atau badan lain yang menurut undang-undang dapat diberikan oleh Kongres, bisa menyatakan secara tertulis bahwa presiden tidak dapat menjalankan kekuasaan dan tugas dari jabatannya.

Beberapa anggota parlemen Demokrat di Kongres juga mendesak Pence dan Kabinet untuk meminta Amandemen ke-25 untuk menyingkirkan Trump.

Business Roundtable, sebuah asosiasi kepala eksekutif dari beberapa perusahaan terbesar Amerika, mengatakan bahwa kekacauan yang terjadi di ibu kota negara adalah hasil dari upaya melanggar hukum untuk membatalkan hasil yang sah dari pemilihan demokratis.

Mereka meminta Trump dan semua pejabat terkait untuk mengakhiri kekacauan dan memfasilitasi transisi kekuasaan secara damai.

Baca juga : Dunia Sindir Demokrasi di AS

"Mereka yang bertanggung jawab atas pemberontakan ini harus dimintai pertanggungjawaban, dan kita harus menyelesaikan transisi ke pemerintahan Presiden terpilih Biden,” kata Kepala Eksekutif Apple Inc, Tim Cook.

Ketua dan Kepala Eksekutif JPMorgan Chase Jamie Dimon berkata bahwa para pemimpin terpilih bertanggung jawab untuk menyerukan agar kekerasan diakhiri, menerima hasilnya, dan mendukung transisi kekuasaan secara damai.

“Sekaranglah saatnya waktu untuk berkumpul untuk memperkuat persatuan luar biasa kita,” imbuhnya.

Kepala Eksekutif Grup Blackstone Steve Schwarzman, sekutu Trump, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pemberontakan yang mengikuti pernyataan Presiden hari ini mengerikan dan merupakan penghinaan terhadap nilai-nilai demokrasi yang dijunjung tinggi warga Amerika.

“Saya terkejut dan ngeri dengan upaya massa ini untuk merusak konstitusi kita,” tuturnya.

Kepala Eksekutif Facebook Inc Mark Zuckerberg mengatakan dalam pesan internal yang dilaporkan sebelumnya oleh Axios dan dikonfirmasi oleh seorang pejabat perusahaan bahwa, "Kami membutuhkan para pemimpin politik untuk memimpin dengan memberi contoh dan mengutamakan bangsa. Kami menghapus video baru-baru ini tentang pernyataan Presiden Trump yang memberi dukungan kepada orang-orang yang menyebabkan kekerasan. Kami memperlakukan situasi ini sebagai keadaan darurat.”

Chief Executive General Motors Mary Barra mengatakan di Twitter bahwa kekerasan di US Capitol tidak mencerminkan Amerika sebagai sebuah bangsa.

“Kita harus bersatu sebagai sebuah negara dan memperkuat nilai-nilai dan cita-cita yang menyatukan kita,” ujarnya.

Kepala Kamar Dagang AS, mengatakan bahwa serangan terhadap Gedung Capitol dan demokrasi harus diakhiri.

"Kongres Amerika Serikat harus berkumpul lagi malam ini untuk menyimpulkan tanggung jawab Konstitusional mereka untuk menerima laporan dari Electoral College," kata Thomas Donohue, CEO Kamar Dagang AS, dalam sebuah pernyataan. (CAN/OL-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya