Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
RATUSAN warga nampak antusias mengikuti rangkaian kegiatan peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 Tahun 2024 tingkat Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kegiatan yang berlangsung di alun-alun Wates tersebut diinisiasi oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKBN) DIY.
Rangkaian acara diisi dengan kegiatan senam dan jalan sehat bersama. Dalam rangkaian acara tersebut kegiatan berbasis masyarakat yang melibatkan puluhan UMKM Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA) dan Desa Prima.
Salah satu warga asal Kulon Progo Yuni Rahmatika mengaku antusias dengan rangkaian kegiatan untuk menyambut malam puncak Harganas yang digelar di Waduk Sermo Hargowilis Kokap, Kulon Progo, Minggu (21/7/).
Baca juga : Atur Jarak Kelahiran Anak, BKKBN Gelar Pelayanan KB Serentak
"Saya baru pertama kali ikut kegiatan yang diadakan BKKBN ini. Dan juga baru tahu kalau Indonesia selalu memperingati Hari Keluarga Nasional setiap tahun sejak 31 tahun lalu," urai staf Tata Usaha SMAN 2 Wates ini.
Dirinya datang bersama suami dan seorang anaknya. Yuni menilai kegiatan perayaan Harganas bisa membantu masyarakat mengetahui program-program perencanaan keluarga yang disosialisasikan oleh BKKBN.
"Kegiatan ini tentu positif. Menjadi salah satu strategi menyosialisasikan Harganas ke tengah masyarakat," ujarnya.
Baca juga : BKKBN: Indeks Kebahagiaan Keluarga Indonesia Tinggi Meskipun Belum Mandiri
Sama seperti Yuni, kehadiran Dewa, warga Wates yang bergelut mengais rejeki sebagai tenaga honorer di sebuah sekolah swasta di Kota Yogyakarta, juga ikut menjadi peserta jalan sehat keluarga. Dan tentu juga senam bersama. Dewa datang bersama istri, Wening, bersama dua anaknya, laki dan perempuan
"Saya tahu kegiatan ini dari teman. Banyak banget pesertanya, jauh lebih banyak dari acara-acara sebelumnya yang pernah saya ikuti di Alun-alun Wates," ujar Dewa.
Peserta jalan sehat keluarga dilepas Kepala BKKBN RI, Dokter Hasto, yang pernah menjadi Bupati Kulon Progo dua periode. Banyak warga yang merapat ke dokter Hasto sekedar menyalami selepas acara pelepasan peserta.
Baca juga : BKKBN Diharapkan Bisa Kolaborasi Edukasi Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS
Dalam pesannya kepada warga Kulon Progo, Dokter Hasto menyampaikan beberapa catatan. Antara lain, pemberian ASI harus dilakukan selama dua tahun, di mana enam bulan pertama pemberian tidak boleh ditambahkan makanan pendamping ASI.
Dalam pesannya Dokter Hasto juga menaruh harap agar keluarga Indonesia menjadi keluarga yang tenteram, mandiri dan bahagia.
"Untuk itu jangan sampai uring-uringan dalam keluarga," ujar dokter Hasto mengingatkan.
Persoalan ini menjadi perhatian Dokter Hasto mengingat angka perceraian terbesar justru berasal dari pertengkaran-pertengkaran kecil yang terjadi berkelanjutan tanpa penyelesaian. Dokter Hasto juga mengingatkan agar remaja menghindarkan diri dari pernikahan usia dini, seks bebas, dan narkotika. (Z-8)
Meskipun dalam keadaan ekonomi yang tergolong miskin, masyarakat Indonesia merasa tetap bahagia.
PEMERINTAH Kabupaten Lamongan berhasil membawa pulang penghargaan IBangga (Indeks pembangunan keluarga) award 2024 dari penilaian kegiatan tahun 2023.
INDEKS Pembangunan Keluarga (iBangga) dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyebut kebahagiaan keluarga Indonesia berada pada level tangguh dengan skor 71,86.
Berdasarkan data, sekarang telah memasuki bonus demografi, dan berbagai persiapan perlu dilakukan agar saat generasi penerus ini bisa menggapai cita-cita Indonesia Emas 2045.
Berdasarkan Indeks Pembangunan Keluarga (iBangga), ketentraman memiliki skor 59,79 (berkembang), kemandirian 52,49 (berkembang), dan kebahagiaan 71,86 (tangguh).
Generasi muda harus berani menjadi diri mereka sendiri dan bersinar dengan cara masing-masing karena kita semuanya berharga.
Misi utamanya, pendidikan vokasi harus berkontribusi terkait perkembangan ekonomi di daerah.
Yogyakarta dan Solo punya historis yang cukup panjang dalam perjalanan sepak bola di Indonesia.
Workshop ini digelar untuk membangun pemahaman masyarakat terkait pengelolaan keuangan secara bijak dalam keseharian.
Yogyakarta jadi lokasi turnamen karena dianggap sebagai barometer sepak bola putri di Tanah Air.
PP Muhammadiyah mengadakan konsolidasi nasional di kampus Universitas 'Aisyiyah. Acara ini membahas berbagai topik penting, termasuk izin pengelolaan tambang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved