Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Pada 2045 Indonesia akan mendapatkan bonus demografi, yaitu kondisi ketika mayoritas penduduk berada dalam usia produktif. Untuk memaksimalkan bonus tersebut, persiapan perlu dilakukan pada generasi muda sekarang. Sebab, merekalah yang akan menjadi generasi usia produktif di 2045 nanti.
Dari sisi kesehatan, salah satu yang perlu mendapat perhatian ialah masalah anemia. Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 menunjukkan, 23,8% anak usia 0-4 tahun dan 15,5% perempuan usia remaja, 15-24 tahun, mengalami anemia. Anemia disebabkan oleh sejumlah faktor, antara lain kekurangan zat besi. Anemia dapat mengganggu tumbuh kembang anak secara kognitif, fisik, dan sosial. Selain itu, remaja putri yang mengalami anemia berisiko menjadi wanita usia subur dengan anemia. Jika kelak mereka hamil dan melahirkan anak, ada sejumlah risiko yang menyertai.
Untuk mencegah dan mengatasi masalah anemia pada anak, peran orang tua amatlah penting. “Persiapan orang tua untuk masa depan si kecil perlu mencakup upaya memastikan anak terhindar dari anemia dan stunting dengan mencukupi kebutuhan nutrisinya. Dengan kesadaran dan peran aktif keluarga, kita dapat mencegah anemia dan memastikan kesehatan generasi penerus,” ujar Direktur Yayasan Aspirasi Muslimah (Yasmina), Iis Istiqomah, dalam keterangannya baru-baru ini. Yasmina merupakan lembaga nonprofit yang memiliki visi terwujudnya perempuan dan keluarga berkualitas.
Baca juga : Cegah Stunting, Atasi Anemia pada Anak
Ia menambahkan, selama ini Yasmina aktif melakukan edukasi masyarakat, bekerja sama dengan sejumlah pihak, salah satunya Danone Indonesia dari sektor swasta. Medical Science Director Danone Indonesia, dr. Ray Wagiu Basrowi, mengungkapkan, penanganan masalah gizi membutuhkan peran semua pihak, termasuk sektor swasta.
“Menyadari hal itu, serta sejalan dengan tema Hari Keluarga Nasional 2024 yaitu Keluarga Berkualitas Menuju Indonesia Emas, kami meneguhkan komitmen dalam mendukung terciptanya keluarga berkualitas melalui aspek nutrisi untuk anak dan keluarga, pencegahan anemia di masyarakat, juga aspek perusahaan yang ramah keluarga,” kata dr. Ray.
Ia menjelaskan, Danone Indonesia berupaya mendukung pemenuhan nutrisi bangsa, antara lain melalui riset dan inovasi guna menghadirkan produk yang membantu menjawab tantangan kebutuhan gizi, termasuk kekurangan zat besi. Selain itu, sejumlah program telah dijalankan. Misalnya, membangun pemahaman akan isu anemia melalui program berbasis sekolah, seperti Sehat Bersama Isi Piringku untuk anak PAUD dan SD, serta Generasi Sehat Indonesia (Gesid) untuk remaja.
Baca juga : Pentingnya Kombinasi Zat Besi dan Vitamin C Dukung Tumbuh Kembang Anak
Selain itu, terdapat program Sekolah Sehat Generasi Maju yang mengintegrasikan edukasi gizi seimbang, pembiasaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), serta pemeliharaan lingkungan. Program ini selaras dengan Gerakan Sekolah Sehat yang digagas Kemendikbud Ristek.
Danone Indonesia juga menghadirkan program pemberdayaan untuk meningkatkan kesehatan dan akses pangan bergizi bagi ibu dan anak, serta peningkatan pola asuh anak dan PHBS bagi masyarakat melalui program Tanggap Gizi dan Kesehatan Anak Stunting (Tangkas), Komunitas Isi Piringku, Rumah Bunda Sehat, dan Bunda Mengajar.
“Dalam program ini dilakukan penguatan kapasitas kader kesehatan dan peran perempuan dalam membangun kemandirian ekonomi. Keseluruhan program tersebut telah menjangkau lebih dari 8,6 juta penerima manfaat di Indonesia. Selain intervensi di lapangan, kami juga menghadirkan anemia screener untuk mengetahui risiko anemia pada anak yang dapat diakses melalui https://hellosehat.com. Kami berharap upaya ini dapat membantu membangun generasi emas Indonesia,” pungkas dr. Ray. (B-1)
Tablet penambah darah tidak hanya ampuh mengatasi anemia, efek lainnya adalah dapat membuat kulit nampak lebih cerah
Data Survei Kesehatan Indonesia 2023 menunjukkan, 1 dari 4 anak balita Indonesia mengalami risiko anemia. Cegah dengan kecukupan asupan zat besi.
Kalau vitamin A melebihi ambang batas atas, punya risiko memberi kemungkinan cacat pada janinnya kalau di awal kehamilan.
Hampir 50% ibu hamil di Indonesia mengalami anemia. Seseorang dapat dikatakan anemia jika kadar hemoglobin di dalam tubuh kurang dari 11 gram/dl.
Untuk itu, penerapan pola makan yang tepat sesuai pedoman gizi seimbang, termasuk memaksimalkan pemenuhan zat besi sangat diperlukan.
Ingin si kecil tumbuh tinggi? Pastikan ia mendapat asupan nutrisi yang lengkap, cukup tidur, dan aktif bergerak.
Kementerian Ketenagakerjaan kembali menyerukan kepada seluruh pemangku kepentingan berkolaborasi menghapus praktik kerja anak
Kehadiran sosok ayah merupakan hal yang perlu diperhatikan oleh suatu keluarga karena kehadiran ayah membuat anak memiliki kesehatan mental yang baik dan kuat
PIN Polio putaran kedua yang dimulai hari ini menjadi cerminan bahwa imunisasi anak Indonesia belum sukses.
ANAK adalah masa depan bangsa Indonesia. Kesejahteraan anak Indonesia saat ini merupakan jaminan kesejahteraan bangsa kita di masa mendatang.
PSIKOLOG anak Efnie Indrianie menyebut bahwa lagu anak, terutama lagu berbahasa Indonesia memiliki peranan penting terhadap tumbuh kembang anak,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved