Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PERKEMBANGAN dunia yang sangat pesat dan dinamis mendorong lembaga pendidikan dan pelatihan vokasi untuk menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten, unggul dan adaptif terhadap semua bentuk perkembangan. Di sisi lain, dunia usaha dan industri juga dituntut untuk melakukan inovasi-inovasi sesuai dengan sumber daya yang dimiliki.
Untuk itu, Ketua Pengampu Konsorsium Penguatan Ekosistem Kemitraan DIY, Wiryanta menyampaikan hubungan kemitraan dunia pendidikan dengan dunia kerja perlu diperkuat. Di saat bersamaan perguruan tinggi juga harus mampu menyiapkan tenaga kerja sesuai dengan potensi yang ada di daerah masing-masing.
"Dengan itu, kita bisa mengetahui perkembangan dan kebutuhan-kebutuhan tenaga kerja di dunia usaha atau industri," terang dia saat Pelatihan Penguatan Ekosistem Kemitraan Vokasi dan Business Matching di Hotel Harper Yogyakarta, Rabu (22/5).
Baca juga : Program Pemadanan Dukungan Perkuat Daya Saing Industri dengan Pendidikan Vokasi
Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Konsorsium Ekosistem Kemitraan Vokasi DIY. Ia menambahkan kegiatan ini tindak lanjut Program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah DIY yang diampu oleh tiga perwakilan Perguruan Tinggi Vokasi di DIY, yaitu Sekolah Vokasi UGM, Fakultas Vokasi UNY, dan Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya Yogyakarta.
"Potensi tenaga kerja di DIY ada tiga bidang, yaitu pertanian, pengolahan, dan pariwisata," terang Wiryanta yang juga menjabat sebagai Wakil Dekan
Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Sekolah Vokasi UGM. Anak muda saat ini, lanjut dia, tidak berminat pada sektor-pekerjaan yang
Baca juga : Melongok Geliat Pendidikan Vokasi di Kota Bandung
konvensional. Kalaupun bekerja di sektor konvensional, seperti pertanian, mereka ingin melakukannya dengan memasukkan unsur inovasi teknologi ke dalamnya.
Wiryanta berharap, kegiatan ini memberikan informasi kepada lembaga pendidikan vokasi mengenai trend perkembangan dan isu mengenai ketenagakerjaan di DIY. Di saat bersamaan, lembaga pendidikan vokasional juga dilatih dalam menjalin kemitraan dengan industri guna menghasilkan SDM yang unggul khususnya vokasi.
"Business Matching dilaksanakan untuk mendiseminasikan hasil analisis tim ekosistem kemitraan Yogyakarta serta isu dan kebijakan tentang penguatan ekosistem kemitraan vokasi dalam rangka menghasilkan SDM yang unggul DIY," terang dia.
Baca juga : SMKN 1 Balikpapan dan Politeknik Negeri Banjarmasin Jawara Kompetisi K3TAB 2023
Kegiatan ini juga diisi dengan penandatanganan 16 MoU baru antara 3 kampus konsorsium Ekosistem Kemitraan DIY dan DUDI.Tim Pakar dari Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha Dunia
Industri Kemendikbud Ristek, Dr. Dewi Yanti Liliana mengatakan, pihaknya ditugaskan untuk membentuk 20 konsursium Perguruan Tinggi Vokasi di seluruh Indonesia. Kegiatan Pelatihan Penguatan Ekosistem Kemitraan di DIY diikuti oleh 50 perwakilan Guru SMK, LKP dan LPK, serta perguruan tinggi vokasi di DIY.
"Nama programnya adalah penguatan ekosistem kemitraan untuk pengembangan inovasi berbasis wilayah," papar dia.
Kepala Disnakertrans Provinsi DIY, Aria Nugrahadi, ST M.Eng mengatakan, sinergitas antara dunia pendidikan dengan dunia industri harus terus ditingkarkan agar semakin kuat. Pasalnya, penyiapan angkatan kerja tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri.
"Yang dipersiapkan untuk anak didik agar siap memasuki dunia kerja tidak hanya hard skill, tapi juga soft skill," terang dia. Pasalnya, saat ini dunia kerja mengalami banyak perubahan dan banyak pekerjaan baru, termasuk pekerjaan yang dilakukan secara remote.(Z-8)
Catatan UNESCO 58 juta anak di seluruh dunia tidak mengenyam bangku pendidikan.
Sekolah Citra Kasih, Citra Garden Jakarta menggelar kegiatan open house
Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2023 menunjukkan bahwa angka anak tidak sekolah meningkat seiring bertambahnya usia.
"Kakak-kakaknya yang ngajar dan semuanya baik banget. Belajarnya juga enggak bikin bosen karena ada gimnya,"
Rumah Cita-cita ingin berkontribusi membantu anak-anak yang berada di sekitar Kampung Pemulung, Pondok Labu, Jakarta Selatan.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow. Dalam pertemuan tersebut, Prabowo menekankan pentingnya kerja sama antara Indonesia dan Rusia.
KOREA Selatan memiliki persoalan pada negara yang cukup serius yaitu mengenai jumlah populasi warganya. Jumlah penduduk Korsel mengalami penyusutan tajam akibat menurunnya angka kelahiran
Kemenperin mengungkapkan bahwa indeks kepercayaan industri (IKI) pada Juli 2024 berada di angka 52,4. Hal tersebut menandakan IKI pada Juli 2024 ini melambat sebesar 0,10 poin
BPP HIPMI Banom Womenpreneur menggelar konferensi pertamanya yang berfokus pada hilirisasi industri sebagai langkah menuju Indonesia Emas
JURU Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arief mengungkapkan bahwa perekonomian Indonesia tumbuh positif dengan pertumbuhan di triwulan I 2024 mencapai 5,11 persen
Situasi perekonomian dalam negeri masih terancam krisis perlu diperhatikan. Industri dalam negeri saat ini dalam kondisi yang tidak baik-baik saja, seperti penutupan pabrik
INDONESIA memiliki potensi geotermal terbesar di dunia, diperkirakan mencapai 24 gigawatt (GW). Namun hanya sekitar 10% dari kapasitas yang saat ini dimanfaatkan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved