Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
ORANGTUA memegang peranan penting terhadap literasi digital pada anak, tak hanya mendampingi tapi juga membimbing penggunaan internet pada anak. Pada Era Digital penggunaan internet tak dapat lepas dari setiap aspek kehidupan, terlebih untuk pengasuhan anak.
Pada kesempatan talk show yang dihadiri Selebritis Andien Aisyah dan Spesialis Anak, dr William Jayadi Iskandar di Hotel Mega Anggrek, Ibu-ibu masa kini berbagi pengalaman dan pembelajaran agar memiliki literasi digital yang mumpuni dan mudah diterapkan pada pola pengasuhan anak.
Masih bagian dari rangkaian kegiatan Obral Obrol Literasi Digital, kali ini Kementerian Kominfo bersama Komunitas Birthday Club, menyelenggarakan talk show dengan tema Petwoalangan Aprlittle: Kasih Literasi Digital Ibu Kepada Beta, Sabtu (18/5).
Baca juga : Orangtua Diminta Tingkatkan Literasi Digital
Tumbuh kembang anak saat ini, sangat terpengaruh dengan dunia digital. Karena itu, orang tua harus bijaksana dalam mengenalkan gawai pada anak. Jika tidak maka stimulasi tumbuh kembang anak akan terpengaruh, dan bisa memiliki dampak tidak baik.
Spesialis Anak, dr William Jayadi Iskandar mengungkapkan bahwa seribu hari pertama kehidupan anak akan sangat mempengaruhi kesehatan dan perkembangan saat dewasa nanti. Karena pada tahun-tahun pertama perkembangan anak, 80% otak anak sudah terbentuk dan mulai merekam informasi yang mereka peroleh.
Data Komisi Perlindungan Anak Indonesia mengungkapkan bahwa 98% anak usia 6-12 tahun sudah menggunakan gawai, dan rata-rata anak menggunakan gawia per hari selama 6 jam 45 menit untuk nonton video, memakai aplikasi game, dan menggunakan media sosial.
Baca juga : Orangtua Diharap Pahami Digital Parenting
Lalu, dr William menekankan agar orang tua memahami faktor risiko penggunaan gawai pada anak dan harus menetapkan batasan penggunaan gawai dan internet.
"Batasi screen time. Dari Organisasi Profesi Dokter Anak sudah menetapkan batasan screen time untuk anak. Misalkan anak umur dibawah 2 tahun, tidak boleh sama sekali kecuali video call. Antara 2-5 Tahun maksimal 1 jam per hari. Anak diatas 5 tahun maksimal 2 jam per hari", ujar William.
Sebagai ibu 2 orang anak, Andien Aisyah merasakan manfaat internet memberikan kemudahan pada anak dalam mengakses pengetahuan. Meski demikian, Andien juga menyadari risiko penggunaan internet, bahwa seakan internet mengakomodir rasa ingin tahu tapi seringnya justru mendistraksi, dan menggiring pada penelusuran informasi pada topik random.
Baca juga : Orangtua Wajib Lindungi Anak dari Kejahatan Siber
"Tapi saya yakin di antara semuanya nomor satu adalah komunikasi dengan anak. Jika komunikasi diluar dunia digital baik makan di dunia digital juga kan baik,” terang Andien.
Menurut Andien model pengasuhan di dunia yang penuh distraksi seperti saat ini adalah secara demokratis, dimana anak diajak bermusyawarah dan bisa ngobrol dengan asyik dan menerapkan hal yang sama-sama enak.
Bahkan, saat anak marah maka orang tua sebaiknya mengidentifikasi sebab anak marah dan menerapkan kesepakatan terhadap anak saat menggunakan gawai.
Untuk mencegah kecanduan gawai pada anak, Kementerian Kesehatan menyarankan pada orang tua untuk meluangkan waktu lebih banyak dengan anak dan memiliki inisiatif melakukan aktivitas yang menstimulus anak melakukan kegiatan menarik seperti bermain boneka atau petak umpet.
Agar terhindar dari kecanduan gadget, orang tua juga harus bijak dengan tidak menggunakan gawai sebagai pengasuh kedua atau sarana untuk mengalihkan perhatian untuk anak saat sibuk. Alih-alih menggunakan gadget untuk menarik perhatian anak, orang tua juga disarankan untuk aktif menanyakan kegiatan apa yang ingin dilakukan dengan orang tuanya. (Z-6)
Gangguan pada perkembangan fisik anak usia dini menjadi salah satu hal yang bisa terjadi akibat screen time berlebihan
Bagaimana solusinya? Berikut langkah-langkah agar laptop kita berlari kencang.
Jika anak tidak boleh memegang handphone, orangtuanya juga harus begitu, harus sama perlakuannya. Jangan anaknya diharuskan begini, tapi orangtuanya begitu.
PENANAMAN kedisiplinan terhadap anak dalam memanfaatkan teknologi, merupakan bagian upaya pemenuhan hak anak, untuk mendapatkan perlindungan pada proses tumbuh kembangnya.
Demi perkembangan anak, Asmirandah dan suami sepakat untuk membatasi waktu anak mereka menggunakan gawai.
Membiarkan anak terlalu sering menggunakan gawai dapat dengan mudah membuat mereka terpapar konten-konten yang dapat merusak pada moralitas.
Apabila orangtua tidak biasa mengenalkan variasi makanan kepada anak maka anak akan cenderung memilih mengonsumsi makanan tertentu.
Orangtua mestinya sejak dini membiasakan diri untuk memenuhi kebutuhan anak, secara fisik maupun emosi, dengan berkomunikasi di dalam pengasuhan.
Orangtua disarankan melarang anak usia di bawah satu tahun menatap layar gawai serta membatasi waktu layar anak usia satu sampai tiga tahun maksimal satu jam.
Dengan memberikan banyak pilihan aktivitas selama mengisi liburan akan membuat tamu semakin betah tinggal di Midtown Residence Jakarta.
Anak-anak lebih rentan terhadap hipotermia karena tubuh mereka yang lebih kecil kehilangan panas lebih cepat dibandingkan orang dewasa.
Usia remaja itu kan masa-masa ingin tahu yang tinggi. Kalau kita larang, mereka malah akan semakin penasaran dan mencari tahu sendiri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved