Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PENINGKATAN cakupan imunisasi dalam upaya mewujudkan kekebalan komunitas harus segera direalisasikan sebagai bagian upaya negara dalam melindungi setiap anak bangsa.
"Pascapandemi upaya meningkatkan imunitas masyarakat terutama anak dan balita melalui perluasan cakupan imunisasi dasar lengkap harus segera dituntaskan sesuai yang ditargetkan," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Selasa (27/6).
Catatan Kementerian Kesehatan, imunisasi rutin lengkap nasional perlahan kembali meningkat pasca pandemi covid-19. Pada 2022 sekitar 94,9% anak-anak Indonesia telah diimunisasi.
Tercatat sekitar 5% atau 240.000 anak-anak Indonesia yang belum mendapatkan perlindungan tambahan dari imunisasi dasar lengkap, yang masih berisiko tinggi terkena penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).
Baca juga: Tugas Pemerintah Setelah Pandemi Tetap Penuhi Vaksinasi Covid-19
Menurut Lestari jumlah anak yang berpotensi terkena penyakit karena belum mendapat imunisasi lengkap itu cukup besar. Apalagi, tambah dia, tanpa imunisasi lengkap risikonya bisa berupa kematian di usia anak-anak.
Rerie, sapaan akrab Lestari, berpendapat upaya untuk menuntaskan target imunisasi dasar lengkap hingga 100% harus segera diwujudkan di tengah munculnya potensi merebaknya sejumlah penyakit.
Bahkan, ujar Rerie yang merupakan legislator dari Dapil II Jawa Tengah, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) sudah merekomendasikan pemberian vaksin dengue untuk demam berdarah dimulai usia enam tahun dan vaksin HPV 9 valent untuk pencegahan kanker leher rahim pada anak perempuan usia sembilan tahun, untuk mencegah ancaman demam berdarah dan kanker serviks sejak dini.
Baca juga: Meski Indonesia Kini Endemi, Vaksin Covid-19 Dosis Keempat Tetap Perlu
Berbagai upaya memenuhi target imunisasi itu, tambah Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, bertujuan agar kekebalan komunitas segera terwujud kembali dan berbagai kejadian luar biasa (KLB) bisa dikendalikan, seperti KLB polio, difteri dan campak yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia.
Dengan cakupan imunisasi dasar mencapai 100% dari target, tegas Rerie, diharapkan jaminan daya tahan setiap anak bangsa dari ancaman sejumlah penyakit akan semakin meningkat, sehingga mampu mewujudkan sumber daya manusia Indonesia yang berdaya saing di masa depan. (Z-6)
Pemberian vaksin HPV pada laki-laki ternyata membantu menurunkan angka kejadian kanker serviks, dengan perempuan terlindungi oleh manfaat vaksin ketika berhubungan seksual.
Pemberian vaksin HPV untuk laki-laki tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan pria, tetapi juga berpotensi melindungi pasangan wanita dari risiko kanker serviks.
Pengobatan yang diberikan dokter kepada pasien DBD adalah untuk mengatasi gejala, seperti pemberian cairan infus, atau pemberian penghilang nyeri (pain killer).
Kelompok usia lebih lanjut memiliki kekebalan tubuh yang berbeda dengan usia dewasa muda sehingga memungkinkan tingginya risiko terkena penyakit.
Sifat vaksin cacar api itu berbeda dengan vaksin yang menggunakan virus hidup yang sudah dilemahkan.
DIREKTUR Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Prima Yosephine menjelaskan menciptakan kekebalan kelompok bebas polio
Rabies berbeda dari banyak infeksi lain, sebab menurut WHO perkembangan penyakit klinis rabies dapat dicegah melalui imunisasi tepat waktu bahkan setelah terpapar agen penular.
SAAT ini tak sedikit masyarakat yang masih merasa ragu untuk membawa anaknya mendapatkan vaksin polio. Salah satunya karena masih maraknya mitos-mitos seputar vaksin polio untuk anak.
Anak berkebutuhan khusus harus terpenuhi kebutuhan dasarnya, termasuk imunisasi.Â
Saat ini, pelaksanaan imunisasi dosis pertama sedang berlangsung di seluruh wilayah Kalsel sejak 23 hingga 26 Juli 2024.
Mengatasi Kejadian Luar Biasa (KLB) polio yang masih melanda beberapa wilayah di Indonesia, Kementerian Kesehatan menggelar Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio tahap kedua di 27 provinsi.
Imunisasi polio aman untuk diberikan kepada anak berkebutuhan khusus, termasuk yang mengalami gangguan perilaku seperti autisme.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved