Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PAKAR gizi yang menjadi anggota tim dokter spesialis RS Pelni Eva Kurniawati memberikan tips menambah serat pada nasi putih, yaitu dengan menambahkan agar-agar ke dalam nasi putih untuk meningkatkan asupan serat harian yang diperlukan tubuh.
"Dia (nasi putih) seratnya tidak setinggi beras-beras lain seperti beras merah, beras cokelat atau hitam. Tinggal tambah seratnya dengan cara menambahkan agar-agar," kata Eva, dikutip Selasa (14/3).
Untuk menekan laju kenaikan gula darah agar tidak terlalu cepat akibat mengonsumsi nasi putih, orang-orang juga bisa menambahkan minyak ke dalam nasi usai proses memasak selesai.
Baca juga: Ingin Hangatkan Piza di Rumah? Ini Caranya
"Usai selesai memasaknya, dikasih minyak sedikit (ke nasi) lalu diaduk," ujar Eva.
Kurang serat dikaitkan dengan risiko kanker usus. Oleh karena itu, sebaiknya penuhi kebutuhan serat harian yang juga bisa didapatkan dari buah-buahan dan sayuran.
Dalam sehari, seseorang disarankan menyantap setidaknya lima warna sayuran dan buah yang juga bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan antioksidan.
Baca juga: Makanan Korea Shin Ramyun Stir Fry Hadir di Indonesia
Bukan hanya risiko kanker usus, kebutuhan serat yang tercukupi juga bisa membantu seseorang mengontrol berat badannya. Berat badan yang sehat dapat menjadi salah satu cara mencegah seseorang terkena kanker.
Ukuran berat badan sehat yakni berpatokan pada indeks massa tubuh (IMT) 18,5-22,9 kg/m2.
Menurut Eva, peningkatan lima poin IMT meningkatkan beberapa risiko kanker yakni risiko 50% kanker endometrium, 48% adenocarcinoma esophageal (tipe kanker esofagus), 30% kanker ginjal, 30% kanker hati, 12% kanker payudara postmenopause (setelah menopause), 10% kanker pankreas, dan 50% kanker kolorektal.
Diet sehat dapat berperan dalam mencegah kanker, maka ia juga berkaitan dengan asupan protein dan lemak yang harus didapatkan dalam porsi seimbang.
Khusus untuk protein, dokter menyarankan sebaiknya pilih protein rendah lemak dan membatasi konsumsi daging merah terutama olahan seperti sosis, kornet, dan daging asap. Makanan-makanan itu bisa meningkatkan risiko kanker usus.
Kemudian untuk lemak, sebaiknya pilih yang sifatnya baik seperti alpukat dan kacang-kacangan.
"Badan kita butuh lemak karena dinding sel terdiri dari lemak terutama kolesterol. Kita butuh asupan kolesterol 200 mg/hari, itu ada di satu butir kuning telur, cukup," kata Eva.
Seseorang juga perlu membatasi konsumsi alkohol karena minuman ini dapat meningkatkan risiko kanker mulut, tenggorokan, kerongkongan, dan usus besar.
Selain itu, batasi juga konsumsi makanan cepat saji karena berkontribusi terhadap kenaikan berat badan yang berkaitan dengan kondisi obesitas. Obesitas dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker.
"Batasi asupan gula. Batasi konsumsi daging merah dan processed meat (daging yang melalui pemrosesan). Hati-hati dengan pengasinan, kontribusinya ada terhadap kanker nasofaring," ujar Eva.
Konsumsi daging olahan sebanyak 50 gram sehari dikatakan dapat meningkatkan risiko kanker usus sebesar 16%, sementara menyantap daging merah 100 gram per hari bisa meningkatkan risiko kanker usus sebanyak 12%.
Selain diet sehat, bergerak aktif juga dapat membantu menurunkan risiko kanker antara lain kolon sebesar 24% dan kanker payudara 12%.
Menurut Eva, gaya hidup sedenter dapat meningkatkan risiko kanker endometrium, kolon dan paru 20%-35%.
"quot;Kanker bisa dicegah dengan menjalani pola hidup sehat, diet sehat seimbang dan karena banyak sekali terkait berat badan selain kanker dan penyakit generatif lain, jadi, ayo, saya mengajak miliki berat yang sehat," pungkas Eva. (Ant/Z-1)
Meski bermanfaat untuk kesehatan manusia, paparan UV dari matahari juga dapat menyebabkan efek negatif seperti, kerusakan kulit, penuaan dini hingga resiko kanker kulit.
Hal yang sering orang lupa sebelum memulai olahraga adalah tidak melakukan pemanasan atau warming up. Padahal tahapan ini penting agar otot siap saat akan melakukan tekanan lebih.
Maka dari itu, kalian perlu menghilangkannya dengan beberapa cara di bawah ini. Cara mengatasinya pun tidak sulit dan bisa dilakukan sendiri.
Raniah Alaydroes menceritakan makanan dengan penampilan yang menarik menjadi cara andalannya mengenalkan variasi makanan kepada anak.
Ada begitu banyak aspek yang perlu dipertimbangkan dan keputusan yang harus diambil dalam menyiapkan pernikahan impian di Bali. Berikut ini tips-tips untuk mewujudkannya.
Masalah kebotakan biasanya terjadi pada pria saat memasuki usia 30-an tahun dan wanita di atas usia 30-40 tahun.
FOS atau Fructo-Oligosaccharides dan GOS atau Galacto-Oligosaccharides adalah istilah yang mungkin sudah mulai dikenal oleh orang tua
Alergi merupakan bentuk reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap zat lain yang dianggap berbahaya walaupun sebenarnya tidak.
Penerbitan Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) Nomor 6 Tahun 2024 tentang Tata Cara Penerbitan Pertimbangan Teknis Impor Produk Elektronik.
Sekarang ini dibutuhkan sekelompok anak muda yang memiliki loyalitas dan integritas tinggi untuk memajukan sektor pertanian Indonesia.
Olahan daun nanas menjadi serat yang bernilai ekonomi sebagai bahan kain atau tekstil.
Kondisi kadar gula darah yang tidak stabil dapat mengganggu kinerja reseptor insulin yang menjadi penyebab utama penyakit diabetes.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved