Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
MULAI Agustus 2022, pemerintah akan memberlakukan tarif baru untuk berkunjung ke Taman Nasional (TN) Komodo. Sebelumnya, tarif tiket masuk ke TN Komodo sebesar Rp150 ribu setiap pengunjung. Kini, kenaikan tarif wisata itu menjadi Rp3,75 juta per orang untuk setiap tahunnya.
Koordinator Pelaksana Program Konservasi di Taman Nasional Komodo, Carolina Noge, mengatakan biaya yang dibayar tiap pengunjung ke TN Komodo sudah mencakup seluruh layanan paket wisata termasuk biaya jasa ekosistem alam.
"Ini bukan tiket masuk, tetapi juga biaya konservasi. Di dalamnya ini ada kompensasi nilai jasa ekosistem yang harus dibayar untuk setiap pengunjung. Dan kita juga akan membatasi pengungjung per tahun itu sekitar 200 ribu pengunjung saja," kata Carolina kepada Media Indonesia, Selasa (5/7).
Tarif yang fantastis itu, kata Carolina, bertujuan agar semua pengunjung yang datang ke TN Komodo juga turut memberikan kontribusi untuk kelestarian alam dan menjaga ekosistem Komodo.
"Semua memberikan kontribusi, jadi kita menyebut mereka sebagai protector Komodo. Kita apresisasi dengan beberapa program yang sudah bisa dilakukan dengan adanya kontribusi. Jadi bukan sekadar tiket masuk, sekali, lalu mereka pulang. Akan ada beberapa laporan berkala yang akan mereka terima," imbuh dia.
Carolina menambahkan, pengunjung yang telah membayar Rp3,75 juta untuk berwisata di TN Komodo, tidak perlu membayar lagi jika dalam satu tahun itu mereka berkunjung kembali ke sana.
"Jika dalam satu tahun itu mereka mau kembali lagi, mereka nggak perlu keluarkan biaya lagi. Mereka tetap bisa keluar masuk ke Taman Nasional, tapi hanya untuk Pulau Komodo, Pulau Padar, dan kawasan perairan sekitarnya. Jadi berapa kali pun mereka datang, mereka cukup bayar sekali untuk itu," ujar dia.
Sementara itu, Ketua Tim Kajian Ekosistem Pulau Komodo dari Insititut Pertanian Bogor, Irman Firmasyah, menuturkan bahwa jasa ekosistem sangat diperlukan untuk menjaga kelestarian alam.
Baca juga: Program PINTAR Penggerak Tanoto Foundation Bantu Tingkatkan Kualitas Tenaga Pendidik
Masyarakat perlu menyadari bahwa tiap mereka berwisata ke cagar alam, terutama ke wilayah konservasi, ada beban yang mesti ditanggung alam untuk memulihkan dirinya sendiri. Karenanya, kata Irman, kita perlu menghitung daya dukung dan daya tampung bagi lingkungan tempat wisata itu.
"Tentu semakin banyak wisatawan, semakin tinggi beban terhadap lingkungan. Beban terhadap lingkungan ini juga dihitung dari dasar jasa ekosistem yang ada di wilayah. Jasa ekosistem ini banyak sekali," kata Irman.
"Kalau dari Komodo sendiri ada jasa ekosistem Komodo atau genetic namanya. Kita tidak mau ada perubahan secara genetik dari Komodo. Komodo tidak bisa menangkap rusa karena sudah berubah perilakunya. Kemudian jasa ekosistem produktivitas primer, oksigen. Oksigen ini semakin banyak wisatawan, semakin banyak oksigen yang tergunakan," lanjut dia.
Berdasarkan kajian yang dilakukan Irman, batas maksimal untuk daya tampung wisatawan di TN Komodo adalah 292 ribu pengunjung per tahun. Jika jumlah itu melebihi batas maksimum daya tampung, maka kita harus menerima konsekuensi kerugian biaya jasa ekosistem lebih dari Rp11 triliun per tahun.
"Yang terpenting pembatasan jumlah pengunjung idealnya 219 ribu, maksimalnya 292 ribu per tahun. Itu pokoknya. Terlepas biaya konservasi mau dikeluarkan itu lebih kepada pemulihan tadi. Pengunjung bertambah, oksigen terpakai banyak. Air yang digunakan banyak. Itu biaya perhitungan. Utamanya pada pembatasan. Belum masalah terumbu karang bagi wisatawan yang menyelam di laut, pencemaran air dari limbah kapal," tambah Irman.
"Komodo ini satu-satunya satwa purba dan hewan endemik Indonesia. Ini kita harus lindungi. Jangan sampai terlalu banyak perubahan. Jangan sampai anak cucu kita tidak bisa melihat lagi komodo. Atau komodonya itu sendiri berubah perilakunya, tidak bisa menangkap rusa. Ini pentingnya kita semua ayo niatkan menjaga konservasi, khususnya satwa komodo ini," pungkas dia. (S-2)
Saat ini, terpantau pelayanan solar subsidi di Kabupaten Sikka berjalan normal tidak mengalami kendala maupun antrian yang mengular.
Berangkat dari permasalahan tersebut, Binus School Simprug bersama Happy Hearts Indonesia bekerja sama membangun pendidikan sejak kanak-kanak di NTT melalui kelompok Bersama Untuk Bangsa.
KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak meresmikan pengoperasian 2.664 titik air atau sumur bor di seluruh Indonesia, termasuk 389 titik air di NTT.
KEBAKARAN hebat terjadi di kompleks pertokoan Kota Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Selasa 30 Juli 2024 sekitar pukul 07:30 Wita.
Pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) di Poco Leok, Flores, NTT, bakal berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi setempat.
Nenek moyang harimau berasal dari Asia, bukan Afrika. Mereka berevolusi dan beradaptasi dengan lingkungan Asia, sehingga memiliki karakteristik yang sesuai dengan habitat tersebut.
Konservasi mangrove ini tidak hanya berfokus pada penanaman, tetapi juga pada pengembangan bibit mangrove yang berkualitas.
DALAM menghadapi tantangan lingkungan yang semakin kompleks, peran generasi muda dalam upaya konservasi menjadi sangat krusial. Generasi muda tidak hanya sebagai pewaris bumi
Penetapan kawasan konservasi yang sentralistik tersebut mengasingkan peran masyarakat lokal maupun masyarakat hukum adat.
Karst Maros-Pangkep di Sulawesi Selatan kaya akan situs seni cadas yang terkenal sebagai lukisan gua tertua di dunia.
Berdasarkan kajian habitat yang dilakukan pada tahun 2016, maka Hutan Lindung Gunung Batu Mesangat cukup layak untuk dijadikan lokasi pelepasliaran orangutan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved