Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SEBUAH studi terbaru yang dilakukan oleh University of Bonn, di Jerman, menunjukkan bahwa, untuk mencapai tujuan iklim dan mengamankan kelangsungan pangan global, konsumsi daging harus dikurangi setidaknya sebesar 75% dari sekarang.
Para peneliti dari Universitas Bonn meninjau studi terbaru mengenai beberapa aspek konsumsi dan produksi daging, mulai dari pengaruhnya terhadap lingkungan dan dampak terhadap iklim, hingga terhadap kesehatan masyarakat serta dampak ekonominya.
Menurut kesimpulan studi mereka, khususnya di negara-negara dengan konsumsi daging yang banyak, pengurangan secara signifikan bukan hanya disarankan, namun juga penting untuk mengurangi dampak dari industri peternakan.
“Memulai pola makan sehari-sehari kita dengan berbasis nabati, terutama dengan biji-bijian, kacang-kacangan, sayuran dan polong-polongan, merupakan salah satu cara paling efisien untuk melindungi kesehatan kita, planet kita, dan ketahanan pangan global”, ungkap Among Prakosa, Manajer Program Nutrisi Esok Hari.
Program Nutrisi Esok Hari adalah sebuah program yang memberi bantuan gratis dan kolaboratif kepada institusi yang ingin menyajikan menu berbasis nabati di tempat mereka..
Berpacu dengan waktu
“Pada tahun 2050, kita harus memberi konsumsi makan untuk 10 miliar orang di seluruh dunia, dan hal tersebut tidak mungkin dicapai dengan sistem pangan yang kita miliki saat ini”, jelasnya. dalam keterangan pers, Jumat (27/5)
Menurut laporan Komisi EAT-Lancet, sistem pangan yang selaras dengan tujuan lingkungan dan nutrisi manusia, bersumber lebih dari 90%-nya berbasis nabati.
“Sekitar 80% dari semua lahan pertanian secara global digunakan untuk industri peternakan. Namun, produk hewani hanya mewakili 37% protein dan 20% kalori yang dikonsumsi orang di seluruh dunia," jelasnya.
"Tentu hal tersebut sama sekali tidak efisien, terutama untuk industri yang menyumbang 57% dari emisi gas rumah kaca dari semua produksi pangan”, ungkap Among, mengutip laporan tersebut.
Untuk mencapai rekomendasi pengurangan konsumsi daging sebanyak 75%, para peneliti dari studi yang berasal dari Universitas Bonn ini merekomendasikan inisiatif seperti pajak untuk produk daging dan mengadopsi pelajaran mengenai "konsumsi berkelanjutan" dalam kurikulum sekolah.
"Di Indonesia, program Nutrisi Esok Hari membantu lembaga swasta dan publik meningkatkan kesadaran di kalangan siswa dan guru untuk mendorong mereka mengurangi konsumsi daging atau produk hewani," ujarnya.
"Hal ini kami lakukan secara gratis dengan bantuan ahli gizi dan juga juru masak profesional", jelas Among. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang program ini, dapat diakses di www.nutrisiesokhari.org," tutur Among. (Nik/OL-09)
Kanker paru-paru diketahui menjadi salah satu jenis kanker yang paling sering terjadi pada pria. Lalu kenapa pria lebih sering terkena kanker paru-paru? Mari simak penjelasannya.
POLA asuh yang diterapkan oleh orangtua bisa memengaruhi kebiasaan makan anak, termasuk mendorong anak untuk memilih-milih makanan.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Network mengungkapkan bahwa sering menunda waktu makan malam dapat meningkatkan risiko seorang pekerja
Tekanan darah tinggi atau hipertensi tidak hanya menjadi masalah kesehatan bagi orang dewasa, tetapi juga dapat mempengaruhi anak-anak.
Sebagian orang pasti menginginkan umur panjang dan sehat. Untuk mewujudkan harapan tersebut, berbagai upaya dilakukan, termasuk mengubah gaya hidup.
Akhir pekan ini yuk menjelajahi Tangerang. Telusuri Jalan Hasyim Ashari, Neroktog, Kecamatan Pinang. Di sini ada Warung Asinan Sudi Mampir Ibu Hj. Sofy.
Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Kemuning, berkomitmen untuk terus memajukan masyarakat terutama perempuan setempat.
Jika tubuh kekurangan antioksidan untuk menyeimbangi jumlah radikal bebas yang diproduksi, maka tubuh akan mengalami stres oksidatif.
Usus merupakan organ imunitas terbesar. Sebanyak 60%-70% sel imunitas ada di usus.
MENDENGAR kata kolagen apa yang Anda pikirkan? mungkin Anda memikirkan kandungan yang dapat membuat kulit Anda sehat dan awet muda.
Masih banyak orang tua yang masih membekali anak ketika sekolah dengan dengan sajian instan/fast food. Meksipun dianggap praktis, bekal tersebut tentu kurang sehat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved