Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PANDEMI covid-19 sudah dua tahun melanda dan hampir seluruh negara di dunia ini telah mengalaminya. Selama masa tersebut perempuan mengalami berbagai tantangan dan hambatan. Yang paling tragis adalah meningkatnya kekerasan terhadap perempuan.
Selain itu, perempuan juga ikut terdampak guncangan ekonomi, terkendala dalam mengakses hak kesehatan reproduksi, terkena beban berlapis bagi perempuan, hingga menurunnya kesempatan kerja bagi perempuan.
"Resiliensi perempuan dalam pandemi ini menjadi sebuah pengalaman dan pengetahuan penting. Oleh karena itu, situasi pandemi ini harus menjadi momentum transformasi sosial untuk membangun masyarakat yang berkeadilan gender," kata Dini Widiastuti, Direktur Eksekutif Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) dalam pernyataannya.
Sebagai bagian dari upaya mewujudkan kesetaraan tersebut, lanjut Dini, Plan Indonesia ikut menerapkan sistem bekerja dari rumah dengan monitoring terhadap kesejahteraan emosional secara rutin bagi staff dan melaksanakan kelas-kelas leadership atau kepemimpinan untuk para kaum muda perempuan secara daring.
Abby Gina Boang Manalu, Direktur Eksekutif Yayasan Jurnal Perempuan mengatakan, pandemi memberikan dampak bagi setiap orang. Namun, perempuan dan kelompok rentan lainnya merasakan dampaknya secara tidak simetris.
"Struktur dan norma gender membuat perempuan mengalami kerentanan berlapis," cetusnya.
Riset-riset yang dilakukan mencoba menarasikan dan mendokumentasikan pengalaman perempuan dalam merespons situasi pandemi itu. Ditemukan bahwa, meskipun perempuan adalah kelompok yang mengalami kerentanan berlapis, namun agensi mereka juga hadir dan memiliki peran kuat dalam memotori perubahan dan menjadi basis resiliensi keluarga dan juga komunitas.
Gadis Arivia, Profesor Sosiologi di Montgomery College menyampaikan bahwa covid-19 bukan hanya menyebabkan krisis kesehatan, tetapi juga krisis sosial yang mengguncang semua sendi sosial. Hal itu amat berdampak buruk terhadap kelompok rentan.
Dengan menggunakan perspektif feminis baru untuk melihat persoalan gender dan pandemi covid-19 dalam perspektif interseksionalitas, menurut Gadis, hal itu memungkinkan kita untuk melihat interseksi (keterkaitan) dan keterhubungan persoalan pandemi dengan berbagai persoalan lainnya.
"Misalnya, membongkar persoalan budaya patriarki, kebijakan yang diskriminatif, dan ekonomi dan kesehatan yang tidak berkeadilan. Pendekatan Interseksionalitas digunakan sebagai kerangka berpikir dalam melihat keadaan secara terang benderang karena keterbatasan konsep," urainya.
Ia menjelaskan, analisis interseksionalitas mencakup persoalan diskriminasi umur, geografi, disabilitas, minoritas seksual, ras/etnisitas, agama minoritas, masyarakat adat, kelas dan kondisi struktural lainnya termasuk soal ketersediaan perumahan, pekerjaan, tekanan politis dan lingkungan.
“Penggunaan perspektif interseksionalitas menghasilkan analisis yang mendalam dan dapat membongkar ketidakadilan gender dan diskriminasi terhadap masyarakat marjinal,” tambah Gadis.
Kalis Mardiasih, penulis dan fasilitator gender menambahkan bahwa pandemi diawali dengan berbagai respons misoginis. Selama menjalani Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), di mana mayoritas warga berada di rumah, ibu dan anak perempuan mendapat beban ganda.
Pandemi juga mendorong maraknya pernikahan dini. Penutupan sekolah menyebabkan minimnya aktivitas, aturan beragam norma di wilayah setempat, hingga persoalan ekonomi keluarga. "Himpitan ekonomi di tengah krisis mendorong orang tua untuk menikahkan anaknya," katanya.
Selain itu, lanjut Kalis, Komnas Perempuan mencatat ada 338.496 laporan kasus kekerasan berbasis gender (KBG) terhadap perempuan yang terverifikasi sepanjang 2021. “Terlepas dari banyaknya kesulitan, perempuan menunjukkan kuatnya resiliensi mereka dalam menghadapi pandemi," ujarnya.
Pada sisi lain, pandemi rupanya juga memiliki dampak berbeda bagi perempuan dan laki-laki. Hal ini seperti disampaikan oleh Syaldi Sahude, Co-Founder Aliansi Laki-laki Baru. Menurut dia, sebagian karena norma gender tradisional yang masih melekat sehingga perempuan memiliki beban ganda.
“Hal ini seharusnya dapat mendukung laki-laki juga perlu dilibatkan untuk melawan tekanan norma gender yang membebani dan menghalangi laki-laki untuk berperan secara setara di ranah privat maupun publik,” ujar Syaldi. (H-2)
Perimenopause adalah perjalan panjang menuju tahap menopause yang juga akhir masa reproduksi perempuan. Ini gejala dan cara mengatasinya.
Tumbuhnya ekonomi kerakyatan berkat skala operasi lokal. Mereka cenderung merekrut tenaga kerja di lingkungan sekitar, sehingga menciptakan lapangan pekerjaan di tingkat lokal.
Masalah irama jantung atau aritmia biasanya ditandai dengan gejala jantung berdebar tanpa alasan dan dalam keadaan tubuh tidak sedang beraktivitas.
Pemerintah melakukan berbagai upaya konkret untuk menekan angka perdagangan orang di Indonesia. Sejumlah regulasi dan program yang efektif diterbitkan untuk menangani masalah tersebut.
Ia memanfaatkan momen Hari Mangrove Sedunia dengan meluncurkan inisiatif Next Generation New Icon Gadis Antariksa.
Untuk menjadi versi terbaik mereka, kaum perempuan perlu memperkuat berbagai aspek seperti fisik, kecerdasan mental, spiritual, sosial, dan keluarga.
PT Bank Tabungan Negara (BTN) berhasil meraih penghargaan Indonesia Best Bank For Diversity and Inclusion dalam Ajang Euromoney Awards For Exellence 2024 di London, Inggris.
Menurut catatan Komnas Perempuan, ada 62 perda diskriminatif yang mengontrol tubuh perempuan dan bahkan sangat diskriminatif terhadap kelompok minoritas seksual.
INDONESIA memperkenalkan obligasi oranye (Orange Bonds) untuk mendukung terciptanya pemberdayaan dan kesetaraan gender.
Bawaslu sebagai lembaga yang mengawasi berjalannya demokrasi juga dituntut untuk bersikap transparan dalam segala aspek.
KPU perlu segera berbenah selesaikan masalah berbasis gender
PARTAI NasDem pada 25-27 Agustus 2024 mendatang akan menyelenggarakan perhelatan akbar dalam tradisi keorganisasian partai, yaitu kongres ke-3.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved