Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
SALAH satu isu penting yang akan dibahas dalam pertemuan G-20 mendatang yakni mengenai lingkungan. Indonesia sebagai presidium G-20 2022 akan mengangkat tiga isu prioritas dalam pembahasan mengenai lingkungan.
Isu-isu tersebut ialah supporting more sustainable recovery, enhancing land and sea based actions to support environment protection and climate objectives, dan enhancing resourches mobilization to support environment protection and climate objectives.
Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Sigit Reliantoro mengungkapkan, tiga isu prioritas yang akan dibahas dalam Environment Deputies Meeting and Climate Sustainability Working Group (EDM-CSWG) itu akan memuat delapan poin pembahasan, yakni biodiversitas, degradasi lahan, pengelolaan wilayah laut dan pesisir, sampah laut, sirkular ekonomi, ketahanan air, pendanaan perubahan iklim dan mobilisasi sumber daya.
Sigit merinci satu persatu poin pembahasan dan apa yang diharapkan bisa dipetik dari diskusi tingkat internasional itu. Pertama mengenai biodiversitas. Isu tersebut penting dibahas karena 1 juta spesies tumbuhan di dunia terancam punah.
Indonesia sendiri sejak 1994 telah berkomitmen untuk meratifikasi konvensi biodiversitas dan pada 2020, Indonesia telah melakukan konservasi di sekitar 22 juta hektar area.
"Dalam diskusi G-20 ini, kita mendorong implementasi rencana strategis keanekaragaman hayati pasca-2020. Upaya untuk bagaimana memobilisasi anggaran dana untuk melakukan kegiatan biodiversitas dan menggunakan valuasi ekonomi untuk rekayasa genetika," beber Sigit, Selasa (1/3).
Selanjutnya mengenai degradasi lahan. Dikatakan Sigit sebanyak 3,2 miliar orang di dunia mengalami dampak dari degradasi lahan. Hal itu menyebabkan kerugian materiil berupa hilangnya 10% sampai 17% PDB dunia.
"Karena kerusakan lahan ini biasanya terjadi di kelompok marjinal, ini akan memperburuk tingkat kemiskinan, kesehatan dan hilangnya spesies yang sangat penting bagi kelompok tersebut. Karenanya, inklusivitas gender sangat mewarnai dalam pembahasan degradasi lahan," ucap dia.
Baca juga : KLHK Usung Tiga Isu Prioritas Lingkungan dalam Agenda G20
Dalam isu degradasi lahan, akan dibahas juga mengenai upaya negara-negara G-20 dalam melakukan rehabilitasi mangrove dan gambut. Diharapkan, pertemuan tersebut dapat menjadi ajang bagi negara-negara untuk bertukar pengalaman mengenai pengelolaan lahan di wilayahnya masing-masing agar menjadi input bagi negara lain.
Berikutnya pada isu pengelolaan laut, pesisir dan sampah di lautan, diharapkan pertemuan G-20 dapat memberikan penekanan pada urgensi, inisiatif internasional yang teah dilakukan dan usulan aksi yang perlu dilakukan ke depannya.
Selanjutnya pada isu pendanaan, akan dibahas upaya untuk mendorong kerangka kerja yang sudah ada dalam climate sustainable finance agar diperluas untuk pembiayaan pemulihan lingkungan.
"Selanjutnya pada isu air akan lebih mendorong upaya-upaya pemanfaatan air dan upaya untuk menyelesaikan masalah pencemaran itu dengan nture based solution, dengan membuat ecoriparian dan wet land. Kita sudah punya banyak contoh sehingga kita siap leading by example," beber Sigit.
Selanjutnya pada pembahasan sirkular ekonomi akan lebih ditekankan pada isu food loss dan upaya-upaya meningkatkan sirkular ekonomi, terutama sampah dan juga di sektor industri," imbuh dia.
Pada kesempatan tersebut, Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim KLHK Laksmi Dewanthi berharap, pembahasan yang dilakukan di G-20 tidak sekadar menghasilkan dokumen kesepakatan negara-negara dalam melakukan pengendalian iklim. Lebih dari itu, negara-negara harus bersepakat untuk berkolaborasi melakukan implementasi aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim demi bumi yang lebih sehat.
"Kita tidak hanya melakukan atau upayakan hasil berupa dokumen. Tapi bersama-sama ada serangkaian kesepakatan untuk kolaborasi dan melaksanakan aksi dan project konkret nyata yang bisa menjawab tema besar presidensi G-20, recover together, recover stronger," pungkas dia. (OL-7)
LOCAL Conference of Youth Indonesia 2024 mengadakan pre-event dengan tema Youth Synergy in Local Conference of Youth Indonesia di Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup Kementerian Keuangan.
Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) membeberkan keberhasilan pemerintah Indonesia dalam menurunkan emisi karbon dan deforestasi.
Kita bisa membuat sendiri masker untuk merawat kulit wajah. Caranya mudah, cukup sediakan tisu bambu dan manfaatkan produk skincare yang ada di rumah.
Bank sampah menghadapi sejumlah tantangan. Antara lain, kurangnya kurangnya pembeli tetap bahan daur ulang serta keterbatasan kapasitas pengelolaan sampah dan keterampilan bisnis.
DEPARTEMEN Lingkungan Hidup BEM Universitas Indonesia 2024 menggelar kegiatan The 13th UI YEA yang dilaksanakan pada 21-30 Juni 2024, di Desa Ujungjaya, Ujung Kulon, Banten.
Pada 8 Juli 2024, kualitas udara Jakarta dikategorikan sedang dengan Indeks Kualitas Udara (AQI) 98 dan konsentrasi PM2,5 29,8 mikrogram per meter kubik.
Tim Gakkum KLHK telah melakikan penyegalan pada lahan yang terbakar. Penyegelan dilakukan sebagai tanda dimulainya penyelidikan atas dugaan unsur kesengajaan dalam pembukaan lahan HPK
Festival LIKE pertama di 2023 lebih menekankan pada strategi FOLU Net Sink 2030 dan perhutanan sosial, maka tahun ini Festival LIKE 2 akan menekankan pada teknologi ramah iklim.
Masalah utama pada polusi di Jakarta ialah sektor transportasi. Dalam studi yang tengah dilakukan, memperbaiki emisi dari kendaraan berat seperti truk dan mengkonversi kendaraan bensin
Komitmen dalam pengurangan sampah merupakan langkah penting dalam menangani permasalahan sampah, dan sinergi dalam pelaksanaannya sangat diperlukan.
Keberadaan mangrove krusial secara nilainya baik ekologi, sosial maupun ekonomi. Namun demikian tantangannya juga cukup besar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved