Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEMENTERIAN Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengakui terjadi keterlambatan pencairan uang saku bagi sejumlah mahasiswa dan mitra Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di tahun 2021. Kelengkapan dokumen mahasiswa dan mitra menjadi kendala sehingga belum bisa dibayarkan secara penuh di tahun ini.
Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dirjen Dikti-Ristek) Nizam menyampaikan hingga akhir Desember 2021, sekitar 1.100 mahasiswa peserta program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB), 1.000 mahasiswa Kampus Mengajar (KM), dan 780 mahasiswa Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) masih terkendala kelengkapan dokumennya. Begitu juga sekitar 600 mentor MSIB, 450 dosen pembimbing lapangan KM, dan 180 pendamping PMM.
"Kami mohon maaf atas berbagai kendala dan keterlambatan dalam pemenuhan hak mahasiswa dan mitra. Merupakan tanggung jawab kami bahwa semua pihak akan mendapatkan pembayaran yang menjadi haknya," ujarnya melalui keterangan tertulis kepada Media Indonesia, Senin (27/12).
Dijelaskannya, program-program MBKM yang didanai oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) memungkinkan mahasiswa peserta serta mentor perusahaan dan dosen pendamping mendapatkan dukungan uang saku, biaya hidup, atau honor selama menjalankan kegiatan. Dukungan tersebut berasal dari anggaran negara yang dikelola LPDP. Karenanya, sebagai syarat pencairan, akuntabilitas informasi dari peserta dan proses pencairan itu sendiri sangat penting untuk dijaga.
Nizam mengatakan bahwa sejak Oktober 2021, Kemendikbudristek dan LPDP bekerja ekstra keras memenuhi hak peserta. Pihaknya menghubungi satu per satu peserta, mentor, dosen pembimbing lapangan, dan pendamping yang belum melengkapi informasi sebagai syarat pencairan.
Lantas, Kemendikbudristek akan melanjutkan pencairan anggaran tersebut di 2022. Para mahasiswa dan mitra diminta untuk bekerja sama melengkapi domuken persyaratan yang sudah ditentukan.
"Bagi yang belum mendapatkan pembayaran sepenuhnya, tidak usah khawatir, karena pencairan kegiatan tahun 2021 masih akan diteruskan di 2022 sampai semuanya selesai. InshaaAllah tidak ada yang haknya tidak dipenuhi," jelas Nizam.
Program MBKM terbilang sukes dan berjalan baik di 2021. Program itu membuka kesempatan yang belum pernah ada sebelumnya kepada ribuan mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan diri di luar perguruan tinggi mereka.
Tahun 2021, MBKM pada semester 1/2021 telah diikuti oleh sekitar 12.800 mahasiswa pada program MSIB, 21.700 mahasiswa pada program KM, 8.200 mahasiswa pada PMM, dan 950 mahasiswa pada Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA).
"Saya menyampaikan apresiasi kepada seluruh mitra, mentor, dan juga dosen yang telah bekerjasama dan mendampingi para mahasiswa dalam menimba pengalaman melalui program-program ini. Kepada para mahasiswa yang telah mengikuti program ini, saya ucapkan selamat atas keikutsertaanya dan apresiasi atas kesabarannya," imbuh Nizam.
Menurutnya, berbagai program yang diberikan oleh negara ini tujuannya agar mahasiswa mendapatkan kompetensi yang tidak mungkin diperoleh hanya dari dalam kampus. Mahasiswa diharapkan tetap bersemangat mencari pengalaman, ilmu baru, dan kompetensi untuk berjejaring.
“Banyak sekali testimoni positif yang kami terima. Kami berterima kasih kepada para peserta Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang telah memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya. Saya berharap pengalaman berharga yang diperoleh dari mengikuti program ini akan betul-betul menjadi bekal di masa depan,” kata dia.
Erwan Cerentio, salah satu mahasiswa peserta MSIB yang mendapatkan kesempatan magang di salah satu perusahaan telekomunikasi ternama menyampaikan kesan positifnya. Meski sempat merasa kesulitan di awal, dirinya bersyukur akan kesempatan dan pengalaman berharga tersebut.
“Erwan bisa mengalami dinamika perusahaan-perusahaan besar bahkan sebelum selesai kuliah. Erwan sampai nangis saat harus belajar dan berproses. Tapi, persiapan dan fasilitas yang diberikan program ini sangat membantu Erwan," tuturnya.
Baginya, kesempatan mengikuti program MSIB sangat baik bagi mahasiswa. Dia mendapatkan kesempatan terbaik untuk mengeksplorasi dan bereksperimen. "Ini adalah tiga bulan paling berharga bagi Erwan. Sulit membayangkan mahasiswa bisa bertahan di dunia profesional nantinya tanpa ada kesempatan ini,” jelas Erwan yang berkuliah di Universitas Gadjah Mada.(H-1)
Kemendikbud-Ristek menegaskan bahwa program-program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) untuk semester genap tahun akademik 2024/2025 tetap berjalan.
Terdapat tiga materi penting yang dibawakan oleh para narasumber dalam workshop ini. Selain juga dilakukan praktik secara langsung mengenai teknik mixing yang efektif.
Universitas harus memastikan bahwa pembelajaran daring memenuhi standar ketat untuk kredit akademik.
Kolaborasi ini memberikan mahasiswa Universitas Bali Dwipa peluang untuk mendapatkan pengalaman langsung di Sekolah Cendekia Harapan di Bali.
emendikbud Ristek adalah terkait dengan kesenjangan atau ketidaksetaan, akses dan kualitas.
Pemerintah Indonesia dan Jerman tidak pernah memiliki perjanjian soal program kerja Ferienjob. Ferienjob tidak bisa masuk program magang MBKM karena tidak sesuai kriteria.
Nadiem Anwar Makarim mengatakan keragaman suku, ras, dan golongan agama serta kepercayaan yang hidup di Indonesia adalah fakta yang telah diakui dan pahami bersama
Mendikbud Ristek Nadiem Makarim mengatakan bakal mengecek dugaan biaya program makan bergizi gratis yang diambil dari dana pendidikan APBN.
Anggota Komisi X DPR RI Ledia Hanifa Amaliah mengingatkan dengan tegas agar Nadiem Anwar Makarim tidak kebablasan dan ugal-ugalan memimpin dan mengelola Kemendikbud Ristek
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim dinilai lepas tangan atas polemik kenaikan UKT yang terjadi.
Kwarnas Pramuka masih menunggu surat balasan dari Presiden dan Mendikbud-Ristek yang tidak lagi mewajibkan pramuka sebagai kegiatan ekstrakurikuler.
Mendikbud-Ristek Nadiem Makarim mengeluarkan Peraturan Mendikbud Ristek Nomor 12 Tahun 2024 sehingga Pramuka bukan lagi ekskul wajib. Surat terbuka protes dari Kwarnas belum juga direspons
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved