Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SEKRETARIS Komisi Pengkajian dan Penelitian Majelis Ulama Indonesia (MUI) Dr.KH.Ali M Abdillah mengatakan semangat Idul Fitri dapat diwujudkan dalam menyuarakan solidaritas kemanusiaan dengan tetap merawat solidaritas kebangsaan dan kebhinekaan yang ada.
Kiai Ali mengatakan, momentum Idul Fitri tahun ini bertepatan dengan memanasnya masalah Palestina-Israel, ada tiga hal yang bisa dilakukan bangsa Indonesia untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina, yaitu dengan doa, diplomasi dan bantuan kemanusiaan.
"Karena persoalan Palestina ini ibarat benang kusut, posisi rakyat Palestina terjepit satu sisi antara konflik politik antara elit Palestina seperti Fraksi Hamas dan Fatah yang sampai sekarang tidak kunjung selesai. Kemudian di sisi lain dihimpit oleh predator Israel," ujar Kiai Ali dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (20/5).
Kiai Ali menyebut bahwa seharusnya masalah internal di Palestina itu sudah bisa diatasi, sehingga langkah menghadapi Israel baik diplomasi maupun perang itu satu kata. Ia mencontohkan yang dilakukan Indonesia ketika menghadapi kolonialisme Belanda yang semua tokohnya sepakat satu kata.
”Maka untuk mengurai persoalan Palestina itu paling pertama adalah menyelesaikan persoalan internalnya sendiri. Karena mau kita mendukung kayak apapun tapi yang di dalam negara Palestina itu berantem ga selesai-selesai ya tidak akan bisa diharapkan bisa tuntas,” jelasnya.
Lebih lanjut, dirinya menyampaikan bahwa perlu juga strategi diplomasi, terutama dengan negara-negara muslim, karena dukungan politik sangat penting bagi Palestina termasuk dari Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Sebab ia menyebut bahwa peta di Timur Tengah sendiri tidak solid mendukung Palestina.
”Seperti Turki, di satu sisi mereka mengecam Israel, tapi di sisi lain punya bisnis dengan Israel. Begitu juga Yordania, Mesir dan Arab Saudi. Jadi mereka belum satu kata, sehingga kekuatan Israel yang kecil itu dihadapi oleh negara-negara Islam yang terpecah-pecah sehingga tidak mampu menghadapi kekuatan Israel yang memang sudah memiliki kekuatan dukungan politik seperti di PBB, kemudian di negara-negara Eropa dan Amerika,” ucapnya.
Oleh karena itu, ia mengungkapkan bahwa langkah yang telah diambil oleh pemerintah Indonesia melalui OKI itu sudah tepat. Mendukung Palestina melalui prosedur diplomasi internasional secara tepat dan terukur. Apalagi Ali menjelaskan bahwa OKI juga banyak dikritik karena selama ini tidak bisa berbuat apa-apa dalam membantu palestina.
”Suaranya terlalu lemah dan tidak punya kekuatan untuk bisa diperhatikan oleh pihak Israel. Padahal OKI ini kan gabungan negara-negara muslim,” jelas pria yang akrab disapa Kiai Ali itu.
Kiai Ali juga berpesan kepada masyarakat agar berhati-hati dengan banyaknya sumbangan untuk Palestina yang dibuka baru-baru ini. ia menyampaikan bahwa harus bisa dilihat lembaga mana yang bisa dipercaya, karena sebelumnya pihak Duta Besar Palestina di Indonesia menyampaikan bahwa mereka tidak pernah mendapatkan bantuan dari para donatur itu.
”Lha terus dananya ke mana, ini yang harus diwaspadai. Seperti yang dilakukan oleh PBNU melalui LAZISNU, ini menurut saya lebih akuntabel karena PBNU sudah komunikasi langsung dengan Duta Besar Palestina,” terangnya.
Selain itu jika ada ajakan berangkat ke Palestina, Ali menyebut agar hal tersebut hendaknya dipikirkan dengan baik. Karena kalau orang Indonesia dengan semangat jihad mau membela Palestina tapi tidak memiliki skill atau teknik perang justru menjadi beban.
”Kalau mau bantu membangun rumah sakit atau yang lain ya tidak apa-apa. Tapi kalau sampai jihad dalam pengertian perang fisik ini tentu sudah tidak tepat. Karena perangnya sudah perang teknologi tinggi,” kata Kiai Ali. (Ant/OL-09)
Tindakan Israel selama ini sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip yang diuraikan dalam Piagam PBB dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM).
Selain 16.314 anak, 10.980 wanita, 885 petugas medis, 165 jurnalis, dan 79 personel pertahanan sipil juga tewas dalam serangan Israel.
PEMIMPIN kelompok Houthi Yaman, Sayyed Abdul Malik al-Houthi, mengatakan pembunuhan Kepala Politik Hamas Ismail Haniyeh oleh Israel telah meningkatkan pertempuran ke lingkup lebih luas.
KETUA Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menyampaikan berbelasungkawa atas kematian petinggi Gerakan perlawanan Palestina Hamas, Ismail Haniyeh.
Serangan yang menewaskan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh akan berdampak pada upaya gencatan senjata dan meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah.
UPACARA pemakaman Ismail Haniyeh, pemimpin biro politik kelompok perlawanan Hamas, dimulai pada Kamis (1/8) di ibu kota Iran, Teheran, yang dihadiri sejumlah besar warga dan pejabat.
Sementara ketentuan aborsi diatur dalam PP 28/2024 Pasal 116 yakni setiap orang dilarang melakukan aborsi, kecuali atas indikasi kedaruratan medis atau terhadap korban tindak pidana
Fatwa ini semakin memperkuat kedudukan fatwa sebelumnya, yaitu Fatwa MUI Nomor 83 Tahun 2023 tentang Hukum Dukungan terhadap Perjuangan Palestina
Ismail Haniyeh disebut telah gugur sebagai syahid dibunuh oleh Israel menyusul para syuhada sebelumnya.
BPKH menggandeng BAZNAS RI menyalurkan bantuan kepada MUI berupa Program Sosialisasi, Literasi, dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Bidang Ekonomi Syariah.
Sekretaris Komisi Fatwa MUI Miftahul Huda, menilai judi jenis apapun, termasuk judi online dapat memicu hal-hal negatif yang akhirnya berujung pada tindak kriminal.
Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin meminta Majelis Ulama Indonesia (MUI) terus menjaga dan melindungi umat agar terhindar dari bahaya narkoba dan judi online.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved