Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PEMERINTAH tak menutup peluang penambahan kuota subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) di tengah gejolak harga minyak mentah dunia. Kebutuhan untuk menambah atau mengurangi subsidi itu akan disesuaikan dengan kondisi dan perkembangan dunia.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pengelola keuangan negara terus mencermati perkembangan terkini yang terjadi, baik di dalam maupun luar negeri. Itu termasuk harga minyak yang saat ini lebih tinggi dari asumsi Indonesia Crude Price (ICP) di angka US$82 per barel.
"Perubahan asumsi itu terus akan kita kelola, dari mulai capital flow, nilai tukar, yield tinggi di AS dan policy rate, itu kita waspadai. Berbagai respons di dalam APBN bisa saja dilakukan dari berbagai pos, 100% ini ada shock dari luar, ada yang sebagian kita lakukan policy response. Adjustment kita lakukan sesuai dengan UU APBN, dan tetap akuntabel," ujarnya dalam konferensi pers APBN di kantornya, Jakarta, Jumat (26/4).
Baca juga : Minyak Dunia Lanjutkan Tren Kenaikan Menjelang Pertemuan OPEC+
Saat ini harga minyak dunia tengah mengalami kenaikan. Salah satu sebab utamanya ialah meningkatnya tensi geopolitik Iran dengan Israel. Ketegangan dua negara itu memicu mengerek harga minyak dunia.
Akibat tensi yang memanas dari dua negara di Timur Tengah itu, harga minyak dunia sempat menembus US$90 per barel di April 2024. Namun belakangan harga minyak kembali mengalami koreksi setelah ada kemungkinan tensi mendingin.
Dalam tahun berjalan (year to date/ytd), data Kementerian Keuangan menunjukkan harga minyak mentah Brent senilai US$88 per barel, atau naik 14,3% (ytd). Sementara harga minyak mentah WTI tercatat naik 17,5% (ytd).
Baca juga : ESDM Ungkap Harga Asli BBM Pertalite Rp12.000 per Liter
Posisi harga minyak tersebut masih berada di atas asumsi ICP yang telah ditetapkan pemerintah untuk mengeksekusi APBN 2024. Karenanya, pengambil kebijakan dipastikan akan terus memonitor perkembangan terkini dari situasi global.
Keputusan untuk menambah ataupun mengurangi anggaran subsidi BBM berada di tangan Sri Mulyani. Namun Bendahara Negara masih belum bisa memastikan akan seperti apa kebijakan subsidi bensin ke depan. Hanya, dapat dipastikan hingga Juni 2024 harga BBM tak akan mengalami kenaikan.
"Sebaiknya kita ikuti perkembangan itu dengan cermat dan kewaspadaan. Sesuai dengan UU APBN Menkeu itu memang memiliki keleluasaan untuk anggaran subsidi," ujar Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata di kesempatan yang sama.
"UU APBN sudah memberikan keleluasaan kepada Menkeu untuk menyesuaikan anggaran subsidi. Tentu kita melihat, walau kita tidak benar-benar melakuakn earmarking, pendapatan migas kita juga akan peningkatan kalau kurs dan ICP meningkat, ini juga bisa menjadi keleluasaan untuk Menkeu untuk melonggarkan anggaran subsidi," sambungnya.
(Z-9)
Peluang pemerintah menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) atau mengurangi kuota subsidi bensin dinilai terbuka lebar.
Dampak eskalasi konflik Israel-Iran dikhawatirkan memicu adanya guncangan pasokan atau supply shock minyak mentah dunia.
PENGAMAT energi dari Universitas Trisakti Pri Agung Rahmanto meramalkan harga minyak mentah dunia bisa kembali menembus US$100 per barel pascaserangan Iran ke Israel.
KAPAL supertanker Iran, MT Arman 114, ditangkap karena melakukan transaksi ilegal di perairan Natuna. Kapal tersebut memuat lebih dari 200.000 mentrik ton minyak mentah senilai Rp4,6 triliun.
OTORITAS maritim Indonesia menyita sebuah kapal tanker berbendera Iran yang membawa lebih dari 200.000 metrik ton minyak mentah yang diduga melakukan transfer ilegal di laut.
PT Pertamina Patra Niaga resmi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi yang terdiri dari pertamax turbo, pertamax Green 95, serta produk gasoil yaitu pertamina dex dan dexlite.
Mulai 1 Agustus 2024, harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia mengalami penyesuaian yang cukup signifikan.
Pemerintah memastikan tidak akan melakukan pembatasan pembelian ataupun penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Pertamina memertimbangkan menurunkan harga jual BBM umum awal Juli 2024 seperti yang dilakukan beberapa operator SPBU swasta. Hal itu dilakukan karena acuan harga BBM di MOPS sejak Mei
Pemerintah memastikan belum ada pembahasan mengenai penaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM
Pengamat ekonomi energi dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Yayan Satyakti memperkirakan harga bahan bakar minyak (BBM) akan naik bulan depan seiring pelamahan rupiah
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved