Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
INVESTASI bisa menjadi salah satu cara untuk mewujudkan mimpi di masa depan. Namun, dengan banyaknya pilihan investasi saat ini, perlu diingat setiap instrumen investasi memiliki keuntungan dan risikonya masing-masing.
Sebelum memulai berinvestasi, mari mengenal dan memahami karakter diri sendiri untuk menentukan instrumen investasi yang tepat. Mulai dari si penyuka tantangan yang senang mengeksplorasi, hingga si pemula yang menginginkan opsi lebih aman, terdapat berbagai instrumen investasi yang cocok untuk setiap kepribadian.
Chief Digital Officer Maybank Indonesia Charles Budiman mengatakan, “Di era modern seperti sekarang ini, akses untuk berinvestasi semakin terbuka luas. Tidak heran, investasi juga telah menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi dengan adanya layanan digital banking yang cerdas, masyarakat kini bisa bertransaksi dalam genggaman dengan lebih mudah, nyaman, dan aman. Siapa saja bisa ikut dalam berinvestasi, namun kenali gaya dan preferensi pribadi untuk memilih instrumen investasi yang cocok dengan tujuan di masa mendatang. Dengan membiasakan diri berinvestasi, kita selangkah lebih dekat lagi untuk mewujudkan harapan dan impian.”
Baca juga : Mau Investasi? Kenali Lebih Dekat Reksa Dana dan Deposito
Sesuai dengan namanya, karakter yang satu ini senang akan tantangan. Sebagai investor yang juga adventurer, mereka memiliki semangat tinggi dan suka menjelajahi berbagai instrumen investasi. Oleh karena itu, Reksa Dana (RD) Saham dengan minimal 80% dari portofolio yang dialokasikan ke dalam bentuk saham bisa menjadi salah satu jenis investasi yang cocok.
Dengan potensi keuntungan tinggi, risikonya yang terbilang cukup tinggi juga menarik untuk para investor dengan karakter ini yang dikenal berani mengambil risiko, serta menyukai sensasi dan tantangan dalam berinvestasi.
Sebagai pemula dengan pengetahuan yang masih terbatas, karakter ini biasanya lebih memilih menghindari instrumen investasi dengan modal awal besar dan berisiko tinggi.
Baca juga : Tata Ulang Portofolio Investasi saat Terjadi Perubahan di Pasar
Melihat karakternya yang belum memiliki keahlian dalam berinvestasi secara mendalam, Surat Berharga Negara Ritel (SBN Ritel) yang diterbitkan oleh pemerintah Indonesia bisa menjadi salah satu tipe investasi yang tepat.
Selain aman karena dijamin oleh negara, investasi ini juga bebas dari risiko gagal bayar karena nilai pokok dan kupon yang juga dijamin oleh Undang-Undang (UU).
Dengan kebiasaan menyusun strategi, investor dalam kategori ini akan menentukan instrumen investasi berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan sebelumnya. Mereka berhati-hati dan teliti dalam mempersiapkan berbagai risiko.
Baca juga : Pengguna Aplikasi Bibit Plus Bisa Investasi Obligasi Fixed Rate
Untuk tipe investor seperti ini, investasi dalam bentuk reksa dana bisa menjadi salah satu pilihan. Tak hanya pengelolaan dananya yang juga dibantu oleh manajer investasi profesional, reksa dana turut menawarkan fleksibilitas, sehingga memungkinkan untuk mengatur modal investasi sesuai dengan strategi dan kemampuan.
Karakter protektor yang membumi biasanya lebih memilih untuk menghindari risiko dan tetap aman dalam berinvestasi. Bagi karakter ini, jenis investasi seperti deposito cocok menjadi salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk melindungi nilai aset.
Dengan suku bunga yang lebih kompetitif dibandingkan tabungan biasa, serta dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), deposito menjadi pilihan yang relatif lebih aman dan minim risiko.
Baca juga : Fundtastic Kantongi Penghargaan dari Trimegah AM
Selain itu, deposito juga bisa disesuaikan dengan kebutuhan, dimana semakin besar dana yang dimasukkan dalam jangka waktu lebih panjang akan memberikan hasil keuntungan yang lebih maksimal di masa mendatang.
Sebagai observer, karakter ini tidak langsung cepat mengambil keputusan, melainkan lebih banyak menghabiskan waktu untuk melihat dan mengamati perkembangan sebelum akhirnya terjun berinvestasi.
Bagi mereka yang masuk ke dalam kategori ini, investasi dalam bentuk emas bisa menjadi salah satu opsi karena menawarkan nilai yang stabil dan cenderung meningkat dari waktu ke waktu.
Apalagi dengan kehadiran tabungan emas digital, kini masyarakat dapat berinvestasi emas lewat layanan digital banking yang juga memungkinkan untuk memantau pergerakan harga jual dan beli emas melalui informasi secara real-time.
Keputusan dalam menentukan tipe investasi yang tepat dapat terus berubah seiring perjalanan usia dan tahapan kehidupan yang mempengaruhi profil risiko seseorang, sehingga tidak dapat dipastikan jatuh ke dalam tipe karakter tertentu saja. (RO/Z-1)
Profesionalisme adalah kunci utama dalam mengembangkan BUMN agar dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (31/7) sore ditutup menguat di tengah pelaku pasar bersikap wait and see terhadap kebijakan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed).
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (30/7) sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup melemah 47,04 poin.
Jumlah emiten yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), per 19 Juli 2024, mencapai 934 perusahaan. Angka tersebut sudah naik dari jumlah yang tercatat pada akhir 2024.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (29/7) sore ditutup naik mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia dan global. IHSG ditutup menguat 0,72 poin.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (26/7) sore ditutup menguat dipimpin oleh saham-saham sektor energi.
Penjualan SBN akan tertuju pada nasabah-nasabah milenial yang masih berusia di bawah 30 tahun.
Selain memperhatikan potensi keuntungan dan risiko dalam berinvestasi di pasar modal, keamanan dalam berinvestasi merupakan faktor utama yang penting bagi masyarakat.
Kisi Asset Management menggelar acara Market Outlook 2nd Half 2024 dengan tujuan memberikan wawasan mendalam mengenai strategi investasi di Indonesia.
Indonesia diharapkan bisa menyetujui peluncuran dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) bitcoin sebagaimana yang telah dilakukan oleh Thailand.
Selama 12 bulan ke belakang, pembayaran dividen BRIF telah berhasil dijaga di level 5% nett per tahun.
Produk reksa dana saham syariah berdenominasi dolar AS itu sekaligus menjadi yang pertama di Indonesia dan berfokus pada investasi di kawasan ASEAN, kecuali Filipina.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved