Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BURSA Efek Indonesia mencatat sampai dengan 7 Februari 2024 telah tercatat 13 perusahaan yang mencatatkan saham, dengan dana dihimpun Rp3 triliun.
"Hingga saat ini, terdapat 24 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna, Kamis (8/2).
Berdasarkan klasifikasi aset perusahaan yang saat ini berada dalam pipeline merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017, terdapat tiga perusahaan aset skala kecil, di bawah Rp50 miliar, lalu 17 perusahaan aset skala menengah, dengan aset antara Rp50 miliar-Rp250 miliar), serta ada 4 perusahaan aset skala besar, di atas Rp250 miliar.
Baca juga : Genjot Produksi, Produsen Motor Listrik E-United Siap Melantai di Bursa Efek
Terbanyak 8 perusahaan dari sektor Industrials, 5 perusahaan dari sektor Consumer Cyclicals, dan 4 perusahaan dari sektor Consumer Non-Cyclicals.
Sedangkan hingga saat ini, telah diterbitkan 12 emisi dari 10 penerbit EBUS dengan dana yang dihimpun sebesar Rp11,9 triliun.
Sampai dengan 07 February 2024 terdapat 12 emisi dari 8 penerbit Efek bersifat utang dan/atau Sukuk (EBUS) yang sedang berada dalam pipeline.
Baca juga : BEI Nilai Investor masih Yakin dengan Pasar Saham Indonesia
"Kemudian untuk Right Issue, per tanggal 7 Februari 2024 telah terdapat 4perusahaan tercatat yang telah menerbitkan right issue dengan total nilai Rp3,08 triliun, serta masih terdapat 24 perusahaan tercatat dalam pipeline right issue BEI," kata Nyoman. (Z-5)
Profesionalisme adalah kunci utama dalam mengembangkan BUMN agar dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (31/7) sore ditutup menguat di tengah pelaku pasar bersikap wait and see terhadap kebijakan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed).
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (30/7) sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup melemah 47,04 poin.
Jumlah emiten yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), per 19 Juli 2024, mencapai 934 perusahaan. Angka tersebut sudah naik dari jumlah yang tercatat pada akhir 2024.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (29/7) sore ditutup naik mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia dan global. IHSG ditutup menguat 0,72 poin.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (26/7) sore ditutup menguat dipimpin oleh saham-saham sektor energi.
Sejumlah perusahaan sudah memiliki syarat yang cukup untuk terjun ke bursa, baik dari sisi keuangan maupun tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG).
IPO sendiri merupakan sebuah langkah penggalangan dana yang digunakan oleh perusahaan melalui pasar modal, di mana perusahaan menjual sahamnya kepada publik untuk pertama kalinya.
Setelah IPO, perusahaan menargetkan di 2024 penjualan dapat meningkat hingga 20%. Pada jangka panjang lima tahun ke depan, pihaknya menargetkan pendapatan per bulan sebesar Rp100 miliar.
Dalam rencana IPO, perseroan membuka harga penawaran awal (bookbuilding) Rp100-Rp105 per saham dengan maksimal 680 juta lembar
Selama masa penawaran umum pada 3-6 Juni 2024, total permintaan yang masuk mencapai 25,54 miliar lembar Saham atau senilai Rp2,8 triliun, jauh di atas yang ditawarkan 620 juta lembar saham
PT Benteng Api Technic atau BAT Refractories berencana menggelar penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham di BEI dengan melepas 620 juta saham.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved