Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada Februari 2021 mengalami surplus sebesar US$2,0 miliar. Surplus terjadi lantaran total nilai ekspor US$15,27 miliar, lebih tinggi dari total nilai impor US$13,26 miliar.
"Dengan memperhatikan pertumbuhannya, performa ekspor dan impor ini boleh dibilang bagus," ujar Kepala BPS Suhariyanto saat menyampaikan rilis, Senin (15/3).
BPS mencatat total nilai ekspor Indonesia yang sebesar US$15,27 miliar itu meningkat 8,56% dari Februari 2020 (year on year/yoy) yang hanya US$14,06 miliar. Peningkatan ekspor itu didukung tiga sektor utama seperti pertanian 3,16% (yoy), industri 9% (yoy), serta pertambangan dan lainnya 7,53% (yoy).
Sedangkan total nilai impor sebesar US$13,26 miliar pada Februari 2021 tumbuh 14,86%. Ini merupakan pertumbuhan tertinggi sejak Juni 2019. Secara tahunan, impor di sektor utama mengalami pertumbuhan positif, yakni impor konsumsi 43,59% (yoy), impor bahan baku atau penolong 11,53% (yoy), dan impor barang modal 17,68% (yoy).
"Tentu kami berharap bahwa peningkatan impor barang baku dan barang modal menunjukkan geliat industri dan investasi di Tanah Air mulai bergerak bagus. Kalau dibandingkan misalnya dengan angka PMI dari IHS Markit, pada dua bulan pertama di 2021 masih berada di level ekspansi. Jadi, performa ekspor dan impor menggembirakan,” terang Suhariyanto.
Indonesia, imbuh dia, memiliki surplus neraca dagang pada tiga negara yaitu Amerika Serikat sebesar US$1,2 miliar, Filipina US$450 juta, dan India US$341,1 juta. Sedangkan defisit terjadi antara Indonesia dengan Tiongkok sebesar US$968,5 juta, Australia US$391,2 juta, dan Brasil US$216,3 juta.
Secara kumulatif pada Januari hingga Februari 2021 neraca dagang Indonesia mengalami surplus sebesar US$3,96 miliar. Angka itu melampaui nilai surplus neraca dagang di periode sama di tahun lalu sebesar US$1,88 juta.
"Jadi performa ekspor kita sangat menjanjikan karena naiknya permintaan dari berbagai negara dan didukung oleh kenaikan berbagai harga komoditas. Tentu kami berharap performa ekspor ke depan makin bagus, impor bahan baku juga bergeliat, sehingga surplus kita ke depan juga semakin bagus,” kata Suhariyanto. (OL-14)
Kebijakan Publik Syafril Sjofyan menilai unsur kesengajaan tersebut diduga hadir dari Perum Bulog.
Impor ilegal adalah hal yang harus dihadapi secara bersama-sama agar tidak terus menggerus pasar dalam negeri Indonesia.
Pihak yang paling dirugikan dari maraknya impor produk asing saat ini adalah industri kecil dan menengah (IKM), bukanlah usaha kecil dan menengah (UKM).
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyita barang impor ilegal yang dikelola oleh WNA
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki mengakui target digitalisasi UKM tidak akan tercapai di tahun ini.
Jerry mengakui, selama ini Perum Bulog tidak pernah transparan dalam urusan pengadaan hingga distribusi beras.
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) di Indonesia pada Juni 2024 mencapai 1,17 juta kunjungan.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penumpang angkutan udara domestik yang berangkat pada Juni 2024 sebanyak 5,4 juta orang. Angka tersebut naik 2,8% dibandingkan bulan sebelumnya.
Pada Juli 2024, perubahan Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Umum Nasional secara tahun ke tahun atau year on year (yoy) mencapai 2,99% terhadap IHPB Juli 2023.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Harga Produsen (IHP) umum sembilan sektor pada triwulan kedua 2024 naik 0,64% dari triwulan pertama. Secara tahunan, posisi saat ini juga naik 0,01%.
BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa terjadi deflasi sebesar 0,18% pada Juli 2024 secara month to month (mtm). Deflasi pada Juli merupakan yang terdalam dibandingkan Juni 2024.
NELSON Mandela, seorang revolusioner anti-apartheid di Afrika Selatan, pernah mengungkapkan bahwa pendidikan merupakan senjata yang paling ampuh untuk mengubah dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved