Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Di rumahnya di pinggiran Kota Budapest, Alexandra Csosz-Horvath mematikan lampu dan mulai membacakan dongeng Putri Tidur untuk kedua anaknya. Ia tidak membacakannya dari sebuah buku melainkan dari serangkaian gambar diam yang diproyeksikan ke dinding kamar tidur anaknya yang berusia tiga dan tujuh tahun, yang nampak terpesona.
“Kita dapat kumpul bersama, ini lebih nyaman dari pada bioskop namun lebih baik dari pada buku,” kata perempuan berusia 44 tahun itu.
Saat ini, sebagian besar anak-anak di dunia mungkin sangat menggemari gawai pintar seperti tablet dan handphone, namun tidak di Hongaria. Mereka justru menyukai sebuah teknologi berusia lebih dari 100 tahun, yakni sebuah strip film. Mereka terpesona dengan cerita yang diputar dengan bantuan proyektor.
Baca juga : Hoala dan Koala, Animasi 3D Lagu Anak Indonesia
Strip film – media penyampaian cerita berusia seabad yang di Barat sudah tidak ada lagi karena munculnya kaset video pada 1980an, tidak hanya bertahan di Hongaria, namun juga berkembang dengan gelombang peminat baru yang terpesona oleh hiburan yang berjalan lebih lambat tersebut.
Dicetak pada gulungan film, gambar diam ini tidak pernah dimaksudkan untuk bergerak.
Tradisi panjang
Baca juga : Pendapatan Cinema XXI Naik 18,9% pada 2023
“Antara tahun 1940-an dan 1980-an, strip film digunakan di seluruh dunia sebagai alat visualisasi yang hemat biaya dalam pendidikan dan bidang lainnya," Levente Borsos, dari Seoul's Hankuk University of Foreign Studies mengatakan kepada AFP.
Meskipun teknologi ini sudah dikalahkan oleh teknologi yang lebih maju di negara-negara Barat, hiburan ini menjadi bentuk sarana rekreasi di rumah yang populer di eropa timur, terutama blok Soviet di mana TV dan video lebih sulit didapat.
Ketika komunisme runtuh, strip film mulai menghilang – kecuali di Hongaria, di mana perusahaan Diafilmgyarto yang sejak diprivatisasi masih bertahan sebagai produser tunggal di negara tersebut.
Baca juga : Kemendikbudristek Pertegas Komitmen untuk Memperkuat Dunia Film Indonesia di Panggung Internasional
“Penerbitan strip film dan tayangan slide secara terus-menerus di dalam negeri dapat dianggap sebagai kekhasan Hongaria, bagian khusus dari warisan budaya negara tersebut,” kata Borsos.
Kebangkitan
Produser Diafilmgyarto telah menyaksikan peningkatan penjualan dari 60 ribu keping strip film pada tahun 1990-an menjadi 230 ribu keping pada tahun lalu.
Baca juga : Tawarkan Pengalaman Audio Visual di Rumah, ViewSonic Luncurkan Proyektor Laser UST 4K
Setiap film -- yang diproduksi semata-mata untuk pasar domestik -- berharga sekitar lima euro (US$5,50) atau kurang lebih Rp80 ribu, lebih murah dari harga tiket bioskop di sana. Sebagian besar merupakan adaptasi dari dongeng klasik atau buku anak-anak.
Menurut direktur pelaksana Diafilmgyarto, Gabriella Lendvai salah satu karya klasik Hungaria yang cukup laris "The Old Lady and the Fawn", berkisah tentang seorang wanita yang merawat seekor rusa, telah berada di 10 besar sejak dirilis pada tahun 1957.
Pihak perusahaan pembuat film juga menugaskan seniman, termasuk beberapa orang Hongaria terkenal, untuk membuat konten eksklusif untuk strip filmnya.
Baca juga : Film Kuyang: Sekutu Iblis yang Selalu Mengintai akan Tayang Perdana 7 Maret
“Ini adalah tradisi yang tak tergantikan dalam budaya Hongaria”, kata Beata Hajdu-Toth, yang menghadiri pemutaran film baru-baru ini di bioskop Budapest bersama putranya untuk merayakan ulang tahun ke-70 Diafilmgyarto.
“Saya sangat senang itu menjadi bagian hidup kami dan mudah-mudahan saya bisa menceritakannya kepada cucu-cucu saya juga,” imbuh pria berusia 37 tahun itu.
Csosz-Horvath juga memuji tradisi tersebut. Ia lebih memilihnya daripada kartun berdurasi cepat, yang menurutnya membuat anak-anak menjadi “liar”.
“Mereka tidak bisa memahami bahwa apa yang terjadi dalam tiga detik di layar juga terjadi dalam tiga jam di kehidupan nyata,” ujarnya.
“Dengan strip film mereka tidak percaya bahwa segala sesuatu terjadi dalam sekejap mata," imbuh Hovath. (AFP/M-3)
Sejak awal berdirinya, Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT) selalu menjadi tempat favorit bagi para seniman di Solo Raya untuk mengekspresikan karya mereka.
Sang Kembang Bale adalah pertunjukan yang mengangkat kesenian Ronggeng Gunung dari Ciamis dan Pangandaran yang menawarkan nuansa spiritual bagi penontonnya.
Pementasan ini terinspirasi dari kesenian Ronggeng Gunung, seni klasik dari Jawa Barat.
Beberapa event yang bisa jadi pertimbangan untuk dikunjungi yakni Festival Lembah Baliem hingga Dieng Culture Festival
Kolaborasi ini tidak hanya bertujuan meningkatkan nilai estetika produk, tetapi juga membantu seniman lokal untuk lebih dikenal.
Kegiatan Residensi Pemajuan Kebudayaan 2024 merupakan pengembangan dari kegiatan Belajar Bersama Maestro, yang sebelumnya hanya melibatkan pelaku budaya di bidang kesenian saja.
FILM horor komedi Rumah Dinas Bapak yang disutradari Bobby Prasetyo akan rilis pada 8 Agustus 2024. Dibintangi Dodit Mulyanto, Putri Ayudya, Fajar Nugra, Sadana Agung, Yasamin Jasem
Bahkan judul novel dan film tersebut pun sama. Heartbreak Motel adalah film bergenre drama. Tentu saja dalam film ini terdapat aktor-aktor ternama yang memerankannya.
Setelah lima tahun absen dari dunia perfilman, aktor Korea Selatan, Joo Jung Suk kembali bermain film komedi berjudul Pilot.
Sidharta Tata menjelaskan ide cerita film Sakaratul Maut berasal dari hal-hal kecil dan umum terjadi dalam konteks ruang sosial masyarakat, terutama di kampung.
Fabio Asher mengaku merasa bangga karena dilibatkan dalam karya terbaru Melly Goeslaw ini.
Film dokumenter All Access to Rossa 25 Shining Years memperlihatkan perjalanan karier Rossa di industri musik serta perjuangannya sebagai ibu bagi putra semata wayangnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved