Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
CIVITAS academica Universitas Indonesia (UI) turut prihatin atas kondisi perpolitikan tanah air di masa pemilihan umum atau Pemilu 2024.
Mereka menilai, tatanan hukum dan demokrasi saat ini hancur khususnya peristiwa politik terkait pemilu 2024.
Sebagai ungkapan keprihatinan Civitas Akademika UI memutuskan menggelar aksi bertajuk ' Genderang Universitas Indonesia Bertalu Kembali ' yang berlangsung di bundaran (Rotunda) depan Rektorat UI pada Jumat (2/2).
Baca juga : Protes Civitas Academica Bentuk Mosi tidak Percaya Rezim Penguasa
Narahubung aksi Sulistyowati Irianto mengatakan Civitas Akademika UI mengeluarkan empat pesan menyoroti kondisi perpolitikan di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Pertama mengutuk segala bentuk tindakan yang menindas kebebasan berekspresi. Kedua
menuntut hak pilih rakyat dalam pemilu dapat dijalankan tanpa intimidasi dan ketakutan, berlangsung jujur dan adil.
Baca juga : Keprihatinan Menguat, Akademisi dan Intelektual Bergerak
Ketiga dan keempat, menuntut agar semua aparatur sipil negara (ASN), Pejabat Pemerintah, TNI dan Polri dibebaskan dari paksaan untuk memenangkan salah satu paslon serta
menyerukan agar semua perguruan tinggi di seluruh tanah air mengawasi dan mengawal secara ketat pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di wilayah masing-masing.
Mari kita jaga bersama demokrasi dan negara kesatuan republik Indonesia yang kita cintai dan banggakan.
Baca juga : Dikritik Civitas Akademika UGM, UII, hingga UI, Jokowi: Itu Hak Demokrasi
" Kampus kami adalah kampus perjuangan, yang telah melahirkan para petarung yang berdiri paling depan dalam menghadapi berbagai peristiwa berat bangsa ini."
" Para pendahulu kami, bahkan telah menumpahkan darahnya: Arif Rahman (1965), Yun Hap (1998), dan tak terbilang yang dipenjara tanpa pengadilan tahun 1974 dan 1978 karena menolak penguasa otoritarian, " katanya.
Sungguh pun nampak diam, tenggelam dalam kerja-kerja akademik di ruang kelas, ruang seminar, laboratorium, berdiam diri dalam tumpukan buku, atau menulis gagasan di ujung pena, tetapi katanya, Civitas Akademika UI tetap mewaspadai hidupnya demokrasi dan mewaspadai kedaulatan tetap di tangan rakyat.
Baca juga : Petisi Peringatan untuk Jokowi
Dikatakan, lima tahun terakhir, utamanya menjelang pemilu 2024, kami kembali terpanggil untuk menabuh genderang, membangkitkan asa dan memulihkan demokrasi negeri yang terkoyak.
Negeri ini, ucapnya nampak kehilangan kemudi akibat kecurangan dalam perebutan kuasa, nihil etika, menggerus keluhuran budaya serta kesejatian bangsa.
"Maka (kami) warga dan alumni UI prihatin atas hancurnya tatanan hukum, dan demokrasi dan hilangnya etika bernegara dan bermasyarakat. Terutama korupsi, kolusi dan nepotisme telah menghancurkan kemanusiaan, serta merampas akses keadilan kelompok miskin terhadap hak pendidikan, kesehatan, layanan publik, dan berbagai kelayakan hidup. Keserakahan atas nama pembangunan tanpa naskah akademik berbasis data. Tanpa kewarasan akal budi dan kendali nafsu keserakahan, telah menyebabkan semakin punahnya sumber daya alam hutan, air, kekayaan di bawah tanah dan laut, memusnahkan keanekaragaman hayati, dan hampir semua kekayaan bangsa kita," paparnya.
Baca juga : Dakwaan terhadap Trump dan Pelajaran untuk Pemilu Indonesia 2024
Mereka, tegasnya lupa bahwa di dalam hutan, di pinggir sungai, danau dan pantai, ada orang-orang, flora dan fauna, dan keberlangsungan kebudayaan masyarakat adat, bangsa ini.
"Kami resah dan geram atas sikap dan tindak laku para pejabat, elite politik dan hukum yang mengingkari sumpah jabatan mereka untuk menumpuk harta pribadi, dan membiarkan negara tanpa tata kelola dan digerus korupsi, yang memuncak menjelang Pemilu. Kami cemas kegentingan saat ini akan bisa menghancurkan masa depan bangsa dan ke-Indonesia-an, tuturnya.
Mr Soepomo, salah seorang perumus Konstitusi, UUD 45, Rektor UI tahun 1951-1954, sebutnya, pernah berpesan agar sivitas akademika Universiteit van Indonesia dengan otonomi atau kebebasan akademik yang melekat, dapat merebut kembali zaman keemasan Sriwijaya yang menjadi pusat ilmu pengetahuan dunia.
Baca juga : Prof.Jimly : Penunjukan Plt Kepala Daerah Sesuai UU Guna Jaga Kepastian Hukum
"Maka, berdasarkan ruh kebebasan akademik yang kami punya, kami berdiri di sini mengajak warga dan alumni UI, untuk segera merapatkan barisan," ucapnya. (KG/Z-7)
PRESIDEN terpilih Prabowo Subianto (PS) peduli terhadap berbagai faktor yang mengancam keutuhan bangsa.
Meraih gelar profesor bukanlah perkara mudah. Perjalanan panjang dan komitmen tinggi diperlukan untuk memenuhi kualifikasinya.
Belasan Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, Kalimantan Selatan, melanggar integritas akademik serius dan terancam dicopot gelarnya.
Universitas Mercu Buana (UMB) melahirkan dua guru besar baru di bidang Ilmu Manajemen yaitu Ahmad Badawi Saluy dan Indra Siswanti.
Perubahan iklim dapat menjadi ancaman besar bagi ketahanan pangan nasional.
Buku yang berjudul Garuda & Trisula: Hubungan Indonesia-Ukraina 1946-2022 menggambarkan hubungan bilateral Indonesia-Ukraina.
REKTOR Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar, I Gusti Ngurah Sudiana mengucapkan selamat memperingati Hari Raya Tri Suci Waisak 2568 BE/2024 kepada umat Buddha
Perpustakaan Universitas BSI masuk daftar perpustakaan yang memenuhi kriteria dari lembaga pemeringkatan University Ranking atau UniRank 2024.
Ketua Dewan Pembina Yayasan Perguruan Tinggi 17 Agustus 1945 Jakarta, Rudyono Darsono, dilaporkan ke Polda Metro Jaya terkait keterangan palsu di pengadilan.
Civitas academica Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) turut mensyukuri capaian universitas dan memeriahkannya melalui kegaitan Family Day Milad UMY Ke-43.
Siswono Yudo Husodo juga menjelaskan sejak setahun lalu yayasan telah mempersiapkan pergantian rektor sesuai dengan statuta yang disahkan.
Universitas 17 Agustus 1945 (UTA '45) Jakarta mendukung Pemilu 2024 yang aman dan damai.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved