Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
BERAGAM kelompok warga di Jakarta, Semarang, Brebes, dan Jombang menggelar acara pawai budaya dan pentas seni untuk mempopulerkan kembali lagu "Mars Pemilu" ciptaan Mochtar Embut.
Lagu "Mars Pemilu" yang diperkenalkan pertama kali pada tahun 1971 itu dinilai lebih sederhana namun mengandung makna yang dalam, sehingga lebih efektif untuk menyosialisasikan kegiatan pemilu kepada masyarakat.
Di Jakarta, pawai diikuti sekitar 50 orang dengan titik kumpul di patung kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat. Massa terdiri atas Kumpulan Marawis dari Kelurahan Sumur Batu, Kumpulan Angklung asal Penas (Cawang) dan Kumpulan Bunda Jakarta Utara.
Baca juga: Surya Paloh: Parpol Peserta Pemilu 2024 Hadapi Tantangan Hukum yang Semakin Kuat
Ada pula empat ogoh-ogoh yang ikut menyemarakkan acara yang bertepatan dengan car free day di hari Minggu (12/3/2023) tersebut.
”Kami berangkat pagi-pagi dari rumah, karena bertugas menyebarkan selebaran teks lagu Pemilu dan mengajak warga bernyanyi bersama,” ujar Maryam, pegiat Kumpulan Bunda Jakarta Utara.
Baca juga: Konten Kreator Sepakat Ciptakan Konten Positif jelang Pemilu
Peserta pawai melakukan arak-arakan di sekitar Bundaran Hotel Indonesia dan berakhir di sebelah Stasiun Kereta Api Sudirman. Iring-iringan itu menyanyikan lagu Mars Pemilu dengan diselingi Sholawat Nabi dan beberapa lagu tradisional.
Di samping menganbil foto atau video pawai, para pengunjung car free day juga antusias mengambil selebaran teks lagu Mars Pemilu serta ikut bernyanyi bersama.
Maryam menyampaikan bahwa kegiatan tersebut ditujukan untuk mengingatkan publik bahwa waktu pelaksanaan Pemilu 2024 kian dekat.
Karena itu, segenap warga diminta memastikan tidak kehilangan hak pilihnya, sehingga dapat terlibat dalam upaya perbaikan kehidupan Indonesia secara demokratis.
Baca juga: Pengadilan Tinggi diharapkan Koreksi Putusan PN Jakpus
”Para peserta merasa bahwa lagu Mars Pemilu 1971 lebih gampang diingat sehingga menjadi pengingat datangnya pemilu, dibandingkan lagu-lagu pemilu lain yang muncul belakangan. Anak-anak muda yang sebelumnya hanya kenal samar-samar pun bisa cepat hafal,” ungkapnya.
Sementara itu, di Semarang, Brebes, dan Jombang, kegiatan serupa dilakukan dengan menyanyikan Mars Pemilu bersama dengan diringi alat musik seadanya. Meskipun demikian, ketertarikan warga untuk ikut terlibat menyanyikan lagu tersebut cukup tinggi.
Selain bernyanyi bersama, acara yang digelar di jantung kota Semarang, Simpang Lima, juga diselingi perbincangan antara kelompok pemrakarsa acara dengan anak-anak muda yang berjalan-jalan di sekitar lokasi car free day.
Umumnya, para pegiat menanyakan sejauhmana pengetahuan kelompok milenial itu tentang Pemilu 2024.'
Baca juga: Pengadilan Tinggi diharapkan Koreksi Putusan PN Jakpus
”Saya sebelumnya tidak kapan persisnya hari dan bulan penyelenggaraan Pemilu. Dengan adanya kegiatan ini, saya jadi tahu coblosan nanti itu di hari Rabu. Syair lagu "Mars Pemilu" mulai melekat di kepala saya, pilihlah wakilmu yang dapat dipercaya,” ujar Putri, pengunjung dari Kampung Hutaman, Semarang.
Kegiatan ngamen Mars Pemilu yang diselenggakan di area car free day Jl. Wahid Hasyim, Jombang, bahkan turut mengundang perhatian pejabat Bawaslu setempat.
Meskipun tak tidak mengizinkan namanya disebut oleh media, pejabat tersebut menyatakan apresiasi yang tinggi pada kelompok masyarakat yang berinisiatif membuat kegiatan untuk menyosialisasikan Pemilu 2024.
Baca juga: NasDem Tolak Penundaan Pemilu
”Ini inspirasi bagi kami, bahwa kegiatan sosialisasi Pemilu perlu harus dilaksanakan secara asyik dan menyenangkan,” ungkapnya.
Beberapa warga yang hadir juga tampak bersemangat menyanyikan lagu Mars Pemilu. Agus (51), staf Dinas Peternakan Jombang, mengatakan bahwa lagu ciptaan Mochtar Embut itu berhasil membangun suasana kebersamaan dan kegembiraan.
”Pemilu seharusnya memang menjadi kegiatan riang gembira, tanpa kekuatiran apalagi ketakutan,” tandasnya. (RO/S-4)
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Mochammad Afifuddin, menegaskan bahwa jajarannya akan menjalankan tugas pada Pilkada Serentak 2024 sesuai dengan aturan.
BELAKANGAN ini Rusia terus mendapat perhatian dari media-media utama Indonesia.
PKS memberikan kepercayaan penuh kepada Anies Baswedan dalam membentuk koalisi. PKS hanya sebatas mengusung Anies dan kadernya Sohibul Iman.
Sejumlah pengamat menilai peta koalisi partai politik di Pilkada 2024 akan berbeda dengan Pilpres 2024 yang lalu.
Anies pernah mengaku akan mempertimbangkan permintaan Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) untuk maju dalam Pilkada Jakarta.
Calon-calon yang diusung disebutkan peka terhadap keluhan-keluhan masyarakat.
KUALITAS demokrasi di Indonesia merosot cukup drastis, salah satunya karena kecenderungan intervensi terhadap gerakan islamisme di Indonesia.
SEKOLAH Demokrasi dan INDEF School of Political Economy merupakan momen spesial karena menggabungkan lembaga pemikir, akademisi, dan forum jurnalis di Indonesia dan Belanda.
Aksi demo mahasiswa mengkritik 10 tahun pemerintahan Presiden Jokowi di Patung Kuda Arjuna Wijaya berakhir ricuh dan dibubarkan paksa oleh kepolisian
Mantan Presiden Indonesia ke-5 Megawati Soekarnoputri dinilai konsisten dalam memperjuangkan nilai-nilai demokrasi dan konstitusi.
KOMISI Pemilihan Umum (KPU) melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) untuk keperluan data pemilih di Suku Anak Dalam, Jambi, Rabu (17/7).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved