Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
ELEKTABILITAS Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) masih berada di pucuk berdasarkan survei Indikator Politik Indonesia. Indikator Politik Indonesia menempatkan kader PDI Perjuangan ini raih suara 33,9%.
Elektabilitas Erick Thohir juga terus merangkak naik calon wakil presiden (cawapres). Bahkan Indikator Politik Indonesia mencatat elektabilitas Erick di periode November 2022 ini naik cukup signifikan menjadi 9,6%.
Tentu saja tingginya elektabilitas calon pemimpin bangsa ini menjadi magnet bagi parpol yang akan ikut kontestasi pemilu 2024.
Baca juga : Waketum PAN Sebut Ganjar-Erick Bakal Lanjutkan Kepemimpinan Jokowi
Salah satu parpol yang sudah mulai melambungkan nama Ganjar dan Erick adalah Partai Amanat Nasional (PAN).
Bahkan di acara peluncuran bakal calon legislatif (Bacaleg) PAN se-Jawa Tengah di Kota Semarang, Ketua umum PAN Zulkifli Hasan terang-terangan menyebut Ganjar dan Erick pantas diusung PAN menjadi capres dan cawapres di pilpres 2024.
Guru Besar Universitas Airlangga (Unair) Prof Hotman Siahaan menilai langkah PAN yang mulai menyatakan Ganjar dan Erick pantas diusung sebagai capres dan cawapres merupakan langkah yang sangat rasional.
Baca juga : Internal PAN Inginkan Duet Ganjar–Erick di Pilpres 2024
"Sebab dari beberapa survei politik yang dilakukan oleh lembaga survei yang memiliki kredibilitas tinggi, kedua tokoh tersebut selalu berada di posisi puncak elektabilitas," kata Hotman dalam keterangan pers, Senin (5/12).
"PAN sangat rasional memilih mereka sebagai capres dan cawapres 2024. Semua yang dilakukan oleh PAN berdasarkan basis data yang sangat akurat dari lembaga survet terpercaya di Indonesia. Sehingga apa yang disampaikan PAN ada nalar dan justifikasi berdasarkan basis datanya. Bukan asal-asalan,"kata Hotman.
Lebih lanjut lanjut Hotman mengatakan, berdasarkan simulasi dari berbagai lembaga survei politik yang ada, calon pasangan capres dan cawapres, Ganjar Erick merupakan kandidat yang terkuat untuk disung di 2024.
Baca juga : PPP, PAN Condong Usung Ganjar-Erick Thohir, Golkar Terbuka
Hotman menduga pasangan Ganjar Erick ini sangat diminati oleh masyarakat lantaran kombinasi yang sangat pas. Ganjar merupakan representasi politisi yang sangat piawai di Indonesia.
Sedangkan Erick dinilai Hotman memiliki kinerja yang luar biasa di BUMN. berbagai permasalahan yang pelik dapat diselesaikan dengan baik oleh Erick. Selain itu faktor kedekatan kedua tokoh ini kepada Presiden Jokowi juga turut meningkatkan elektabilitas Ganjar Erick
"Pasangan Ganjar Erick ini bagaikan pasangan Soekarno dan Hatta di era kemerdekaan dahulu. Dahulu Soekarno merupakan politikus yang besar dan solidarity maker," katanya.
Baca juga : Dukungan Kepada Ganjar-Erick Selaras Dengan Kodrat Politik PAN
"Sedangkan Hatta merupakan teknokrat yang handal dan administratif maker. Sosok Ganjar bisa mempersatukan banyak orang seperti Soekarno. Sedangkan Erick administratif maker seperti Hatta. Kinerja Erick di BUMN sangat luar biasa. Pasangan ini dari dimensi sosial juga sudah terlihat dan dari dimensi politik juga sangat cocok," kata Hotman.
Selain itu menurut Hotman pasangan Ganjar Erick juga memiliki basis pemilih yang bisa saling melengkapi di pilpres 2024 mendatang. Ganjar memiliki basis masa yang sangat kuat di wilayah Jateng dan Jatim. Sedangkan Erick memiliki basis masa di generasi milenial maupun pesantren.
"Jika dilihat dari ideal politisnya pasangan Ganjar Erick ini merupakan harapan masyarakat untuk menuju Indonesia Emas. Untuk melanjutkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia,"ungkap Hotman.
Baca juga : Peluang Ganjar dan Erick Dapat Tiket Pilpres 2024 KianTerbuka
Meski Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) masih tetap ingin memajukan ketua umum parpolnya untuk menjadi presiden di pilpres 2024, namun Hotman yakin Golkar, PPP dan PAN akan mengambil sikap rasional.
Mereka yang bergabung dalam KIB diyakini tak akan mendukung sosok yang tak laku di jual di pilpres 2024 mendatang.
"Mencalonkan ketua umumnya sebagai presiden itu perlu. Itu sebagai justifikasi politik dan solidaritas parpol. Namun mereka akan bersikap rasional dengan tak memilih calon yang elektabilitas rendah dan pasti kalah di pilpres 2024," jelasnya.
"Pasti mereka akan memilih calon yang elektabilitas tinggi dan laku di jual. Nanti parpol akan mendapatkan manfaat dari kemenangan capres cawapres yang diusung. Dalam teori politik dinamakan coat-tail effect (efek ekor jas)," kata Hotman. (RO/OL-09)
PRESIDEN terpilih Prabowo Subianto (PS) peduli terhadap berbagai faktor yang mengancam keutuhan bangsa.
Meraih gelar profesor bukanlah perkara mudah. Perjalanan panjang dan komitmen tinggi diperlukan untuk memenuhi kualifikasinya.
Belasan Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, Kalimantan Selatan, melanggar integritas akademik serius dan terancam dicopot gelarnya.
Universitas Mercu Buana (UMB) melahirkan dua guru besar baru di bidang Ilmu Manajemen yaitu Ahmad Badawi Saluy dan Indra Siswanti.
Perubahan iklim dapat menjadi ancaman besar bagi ketahanan pangan nasional.
Buku yang berjudul Garuda & Trisula: Hubungan Indonesia-Ukraina 1946-2022 menggambarkan hubungan bilateral Indonesia-Ukraina.
Dengan perspektif ilmu sosiologi, teologi, antropologi, dan semua bidang ilmu bisa saling bersapa.
KEMENTERIAN Kesehatan mengungkapkan rasa syukurnya karena polemik pemecatan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) Prof. Budi Santoso selesai.
Rektor Unair memastikan kebijakan pengembalian jabatan Prof Bus, sapaan Prof Budi Santoso ini bentuk keseimbangan baru di dunia organisasi.
Dinamika yang kemarin terjadi disebutkan Rektor Unair adalah hal yang biasa, layaknya orang pacaran yang bisa tiba-tiba putus.
ANGGOTA Komisi X DPR RI Fahmy Alaydroes menilai pemberhentian Prof Budi Santoso sebagai Dekan di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) bisa matikan kebebasan demokrasi.
Budi dinilai lebih banyak memberikan kontribusi positif baik dari prestasi maupun karakter untuk mencetak generasi dokter dan dokter spesialis di Tanah Air.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved