Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Said Aqil Janji NU Konsisten Tegakkan Islam yang Toleran

Dhika Kusuma Winata
08/12/2021 19:25
Said Aqil Janji NU Konsisten Tegakkan Islam yang Toleran
Said Aqil Siradj(Antara)

SAID Aqil Siradj resmi menyatakan kesediaannya untuk mencalonkan lagi menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2021-2026. Ia berjanji akan terus menjaga NU dalam menegakkan Islam yang moderat dan toleran. "Bahkan prinsip NU adalah mayoritas melindungi mayoritas. Kita yang mayoritas ini berkewajiban melindungi minoritas. Tidak sedikit pun mayoritas menginjak yang minoritas. Sama sekali tidak ada itu," ucap Said Aqil dalam konferensi pers di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (8/12).

Menurutnya, pimpinan NU sejak dulu boleh saja berganti-ganti namun prinsip wasathiyah tidak pernah berubah. NU juga terus menjaga ukhuwah wathaniyah (persaudaraan kebangsaan) dan ukhuwah insaniyah (persaudaraan sesama manusia). 

Said menegaskan NU juga akan terus menegakkan Islam berperadaban serta antiradikalisme, antiekstremisme, dan antiterorisme.

"NU tetap sebagai organisasi Islam besar yang menegakkan Islam berperadaban, Islam yang toleran dan moderat, Islam yang santun dan ramah. Antiradikalisme, antiekstremisme, apalagi sampai terorisme," ucapnya.


Said Aqil juga menjanjikan akan terus meningkatkan program pendidikan, kesehatan, dan ekonomi di NU. Selain itu, ia juga berjanji menjalankan perintah ulama sepuh untuk membawa NU menjadi berkah dan maslahat di dunia Islam. "Saya berkali kali mengatakan saya menjaga NU dari gerakan-gerakan liberal atau radikal. Liberal dalam arti jauh dari ulama, jauh dari pesantren, jauh dari kitab-kitab kuning bahasa gampangnya. Saya jaga NU tidak boleh menjauhi itu semua," ujarnya.

Selain itu, Said juga bakal menjaga sikap PBNU terkait isu Palestina. Ia menyatakan PBNU akan tetap tak mengakui Israel. PBNU, ujarnya, akan terus mendesak pengakuan untuk Palestina dan terciptanya perdamaian. "Selama mereka (Israel) belum mengakui negara Palestina maka PBNU tidak mengakui negara Israel. Kalau sudah saling mengakui ayo kita hormati perdamaian itu. Tapi yang betul-betul perdamaian hakiki bukan politik diplomasi," pungkasnya. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya