Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PENGURUS Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memutuskan menggelar Musyawarah Nasional dan Konferensi Besar (Munas-Konbes) secara tatap muka di Hotel Grand Sahid, Jakarta, pada 25-26 September mendatang.
Pelaksanaan forum musyawarah tertinggi kedua setelah Muktamar itu akan digelar dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.
Ketua pelaksana Munas-Konbes NU Juri Ardiantoro mengungkapkan jumlah peserta yang akan mengikuti acara secara langsung sangat terbatas.
"Kami juga tidak mengundang pihak luar baik sebagai peninjau. Biasanya, pada setiap Munas, kami mengundang tamu dari dalam dan luar negeri untuk mengisi forum. Nanti hanya ada Wakil Presiden Maruf Amin. Itu pun karena statusnya sebagai mustasyar PBNU," jelas Juri dalam konferensi pers secara virtual, Kamis.
Baca juga : DPD RI: Kisruh Luhut-Haris Jadi Momentum Bongkar Carut Marut Investasi di Papua
Ketua Dewan Pengarah Munas-Konbes NU 2021 Ahmad Ishomuddin mengungkapkan, secara substansi, dua agenda besar tersebut akan membahas berbagai isu keagamaan yang juga menyangkut kehidupan bangsa.
"Munas-Konbes diharapkan mampu memunculkan keputusan strategis yang bisa menjawab kebutuhan umat serta memberi pandangan bagi keutuhan bangsa," tuturnya.
Salah satu agenda krusial dalam Munas Alim Ulama adalah penetapan tanggal pelaksanaan Muktamar ke-34.
"Ada yang meminta di akhir 2021 tapi tidak sedikit juga yang meminta di 2022. Tentu pendapat-pendapat ini akan diperdebatkan. Ini akan dibawa ke sidang pleno. Dinamika ini tidak untuk konsumsi umum. Kalo sudah diputuskan baru akan kita publikasikan," pungkasnya (OL-2)
Saat ini, menurutnya, ekosistem kesehatan nasional masih sangat rapuh. Itu ditandai dengan ketergantungan Indonesia terhadap alat-alat kesehatan impor.
NU pada hakekatnya memiliki satu tujuan yang tidak pernah berubah, yakni membawa perbaikan, baik dalam lingkup keagamaan maupun kemasyarakatan.
Miftahul Ahkyar berharap para Pengurus Wilayah Naldlatul Ulama merelakan keputusan mengenai pelaksanaan Muktamar NU dilakukan oleh Pengurus Besar NU.
Agenda pada dua kegiatan tersebut, jelas Juri, yaitu pembahasan dan penetapan hasil-hasil sidang komisi dan Bahtsul Masail.
Ketua Dewan Pengarah Munas-Konferesi Besar NU 2021 Ahmad Ishomuddin mengungkapkan pihaknya melihat bangsa Indonesia saat ini tengah mengalami krisis kepemimpinan.
KETUA Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menyampaikan berbelasungkawa atas kematian petinggi Gerakan perlawanan Palestina Hamas, Ismail Haniyeh.
Pembentukan pansus PKB itu diinisiasi Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) tengah mengkaji kemungkinan untuk dapat menerima izin usaha pertambangan (IUP). Khususnya ihwal status MUI apakah masuk kategori ormas keagamaan.
BANGSA Indonesia kembali kehilangan putra terbaiknya Bapak Hamzah Haz seorang pemimpin muslim yang salih, santun, istikamah (konsisten), dan teguh dalam pendirian.
Surat pelarangan kerja sama dengan lembaga-lembaga yang berafiliasi dengan Israel yang terbit di masa Kiai Said ditegaskan kembali pada masa kepengurusan Gus Yahya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved