Menemui Emil Salim

25/1/2025 05:00
Menemui Emil Salim
Abdul Kohar Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

TENGAH pekan ini, Presiden Prabowo sowan ke kediaman begawan lingkungan Indonesia, Emil Salim. Prabowo mengunggah foto kebersamaannya dengan Emil Salim di akun Instagram pribadinya, @prabowo. 'Silaturahmi ke kediaman Prof H Emil Salim, Kuningan, Jakarta, Rabu (22/01/2025)', tulis Prabowo dalam keterangannya pada unggahan foto bersama mantan menteri negara pengawasan pembangunan dan lingkungan hidup (PPLH) itu.

Dalam pertemuannya bersama Emil, dengan penuh hormat Prabowo menyapa dan bersalaman. “Luar biasa Pak Emil,” kata Prabowo ke ekonom sekaligus teknokrat jempolan berusia 94 tahun itu.

“Mestinya saya yang ke depan,” kata Emil, yang sebenarnya ingin menyambut Prabowo di depan kediamannya. Saat menanggapi itu, Prabowo justru menyampaikan permintaan maaf karena baru menyambangi Emil.

"Enggak, enggak, enggak. Luar biasa Pak Emil. Minta maaf saya baru datang sekarang ini," ujar Prabowo kepada Emil.

Foto pertemuan Prabowo dengan Emil juga menunjukkan bagaimana Kepala Negara amat serius mendengarkan wejangan Emil Salim. Bahkan, Prabowo menulis di buku catatan kecil apa yang sedang disampaikan Emil.

Prabowo pun membagikan nasihat Emil kepadanya itu ke seluruh anggota Kabinet Merah Putih dalam sidang kabinet paripurna. Emil, kata Presiden kepada para menteri, berpesan agar orientasi pengabdian para menteri dan pejabat ialah kepada negara, bukan individu atau kelompok.

"Inti yang saya kira, saya tangkap dari beliau, beliau ingatkan bahwa seorang menteri adalah seorang pejabat negara, berarti orientasi pengabdiannya adalah negara," kata Prabowo.

Prabowo menyadari latar belakang dari setiap pejabat negara memang berbeda-beda. Mulai partai politik, organisasi kemasyarakatan, dunia akademisi, hingga non-govermental organization (NGO). "Tapi begitu kita sudah disumpah, begitu kita menjabat sebagai pejabat negara, orientasi kita, kepentingan kita, adalah untuk negara," tuturnya.

Wajar kiranya Prabowo mengunjungi Emil Salim. Bukan hanya karena ia senior dan berkali-kali menjadi menteri di era Orde Baru, melainkan juga ia begawan, ahli, dan teknokrat dengan kapasitas amat sangat mumpuni.

Emil Salim ialah sosok yang tidak diragukan lagi kadar kecintaannya kepada Tanah Air. Ia serius dan total mencintai negeri ini. Prabowo, atau siapa pun presiden negeri ini, mestinya berkepentingan mendapatkan pesan-pesan dan wejangan dari Emil Salim.

Namun, beberapa jam setelah pertemuan itu, seorang kawan jurnalis punya kisah agak berbeda. Sang teman pun menulis, 'Menyambung pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan begawan ekonomi Prof (Emeritus) Dr Emil Salim, 94 tahun kemarin pagi, saya jadi teringat Pak Emil sampai dua kali datang ke kantor saya'.

Kedatangan pertama, tulis sang teman, terjadi pada 11 Oktober 2018. Kedatangan kedua pada 26 Juni 2020. Tujuan kedatangan itu hanya meminta bantuan sang teman agar bisa bertemu Presiden Joko Widodo.

'Sampai selesai masa jabatan Jokowi, Pak Emil tidak bertemu Jokowi. Empat tahun 3 bulan kemudian, malah Presiden Prabowo Subianto yang menemui Pak Emil di rumahnya', sang teman itu melanjutkan.

Presiden Prabowo mencatat semua masukan dari Pak Emil dan masukan itu sepertinya tidak jauh berbeda dengan yang pernah disampaikan kepada sang teman, yang tentang kegelisahannya mengenai lingkungan.

'Bung, tolong bantu saya bertemu Presiden Jokowi. Saya mau menyampaikan pemikiran-pemikiran saya. Saya tidak butuh uang atau jabatan. Saya hanya menyumbangkan pemikiran saya di sisa umur saya', tulis sang teman.

'Saya jawab: Pak Emil, saya tidak punya akses kepada Pak Jokowi. Tapi nanti saya cari siapa yang punya akses ke beliau', lanjutnya mengisahkan lagi pertemuan pertamanya dengan Emil Salim.

Dua tahun kemudian, 26 Juni 2020, tulis sang teman, Pak Emil di usia ke-90 dengan memakai masker karena covid-19 dan tongkat datang lagi menemuinya di kantor sembari menanyakan apakah sudah ada jalan menemui Jokowi. Lagi-lagi, sang teman menjawab, "Belum."

'Saya gembira akhirnya Presiden Prabowo datang menemui Pak Emil. Saya beruntung mengenal Pak Emil. Beliau orang hebat banget. Di umurnya 94 tahun, pikirannya masih jernih dan tajam', sang teman menutup tulisannya.

Saya tak hendak menilai. Tiap presiden punya gaya masing-masing. Tiap kepala negara punya pandangan masing-masing soal mana yang mesti segera ditemui dan mana yang nanti-nanti. Yang paling penting, nasihat baik lekas kerjakan.



Berita Lainnya
  • Resonansi dari Pati

    09/8/2025 05:00

    Pemimpin dianggap berhasil bila ia mampu memainkan peran sebagai pelayan bagi rakyat.

  • Semakin Dilarang semakin Berkibar

    08/8/2025 05:00

    FENOMENA bendera Jolly Roger yang diambil dari anime One Piece sungguh menarik dan kiranya layak dijadikan kajian.

  • Menerungku Silfester

    07/8/2025 05:00

    KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.

  • Harapan dalam Angka

    06/8/2025 05:00

    PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future 

  • Ampun Dah

    05/8/2025 05:00

    USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.

  • Amnesti tanpa Amnesia

    04/8/2025 05:00

    BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.  

  • Abolisi, Amnesti, Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.

  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,

  • Insinuasi Jokowi

    31/7/2025 05:00

    ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.

  • Masih Rojali-Rohana

    30/7/2025 05:00

    TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.

  • Gurita Serakahnomics

    29/7/2025 05:00

    FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.

  • Destinasi Wisata Proyek Mangkrak

    28/7/2025 05:00

    JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.

  • Rojali-Rohana

    26/7/2025 05:00

    SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.

  • Superman Sungguhan

    25/7/2025 05:00

    'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.

  • Tom Lembong

    24/7/2025 05:00

    VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.

  • Tamparan Sahdan

    23/7/2025 05:00

    BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima