Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Mudik Jalan Terus

Ahmad Punto Dewan Redaksi Media Group
04/4/2024 05:00
Mudik Jalan Terus
Ahmad Punto Dewan Redaksi Media Group(Ebet)

ADA guyonan perihal mudik yang selama ini kerap kita dengar yang mungkin sesungguhnya merupakan ekspresi kekaguman terhadap ritus budaya yang berlangsung setiap tahun menjelang perayaan Lebaran tersebut. Mudik, dalam candaan itu, disebut sebagai satu-satunya 'hajatan' superbesar di negeri ini yang bisa berlangsung tanpa panitia.

Benarkah? Tentu ada sisi benarnya meskipun mungkin tidak tepat-tepat amat. Mudik memang akan terus ada dan berlangsung meskipun tidak ada panitia khusus yang menyelenggarakan. Belum pernah kan kita mendengar ada pembentukan Panitia Mudik Lebaran Nasional? Rasanya sih belum pernah ada karena untuk urusan mudik, setiap orang atau keluarga bisa menjadi panitia untuk diri mereka.

Sejak dulu, terutama dalam dua dekade terakhir ketika lonjakan jumlah pemudik semakin tinggi, pemerintah sebetulnya terlibat. Pemerintah menjalankan fungsi sebagai regulator sekaligus penyelenggara layanan, fasilitas, dan infrastruktur mudik. Kendati demikian, harus diakui guyonan itu benar adanya, tetap saja pemerintah tidak bisa disebut sebagai panitia mudik.

Kalaupun ada istilah panitia mudik, barangkali hanya kepanitiaan sporadis. Setiap satu perusahaan atau instansi bikin panitia mudik, lebih untuk melayani pegawai beserta keluarga mereka yang ingin pulang ke kampung halaman. Itu termasuk pengadaan mudik-mudik gratis oleh sejumlah instansi yang dalam beberapa tahun terakhir semakin banyak penyedia ataupun peminatnya.

Intinya, ada atau tidak ada panitia, ritual mudik bakal jalan terus. Faktanya, hampir tidak ada yang mampu menghalangi orang Indonesia, terutama kaum perantauan, mudik ke kampung. Mungkin hanya pandemi covid-19 yang bisa mengerem keinginan masyarakat untuk mudik. Itu pun sebetulnya mereka hanya menyimpan 'energi mudik' untuk dilepaskan di tahun berikutnya ketika pembatasan dan pelarangan sudah dicabut.

Dari banyak sudut pandang, mudik memang bukan perhelatan kaleng-kaleng. Jumlah pemudik setiap tahun mencapai puluhan bahkan ratusan juta orang. Moda transportasi yang dipakai mengangkut pemudik, jutaan jumlahnya. Lalu, potensi perputaran uang yang dihasilkan dari aktivitas mudik, jangan salah, juga mencapai puluhan hingga ratusan triliun rupiah, bergantung pada perspektif dan variabel perhitungannya.

Karena itu, dari segi keakbaran event serta dampaknya terhadap perekonomian, mudik sejatinya tidak kalah dengan perayaan demokrasi lima tahunan pemilihan umum (pemilu). Biar lebih afdal, mumpung Pemilu 2024 juga baru saja lewat, mari kita bandingkan mudik Lebaran tahun ini dengan penyelenggaraan Pemilu 2024.

Mudik Lebaran kali ini, menurut prediksi Kementerian Perhubungan, bakal diikuti kurang lebih 193,6 juta orang. Itu artinya lebih dari 71% dari penduduk Indonesia akan melakukan pergerakan dan aktivitas selama menjelang hingga pasca-Lebaran.

Pemilu 2024, di sisi lain, jumlah pemilih yang tercatat dalam daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 204,8 juta orang. Beda-beda tipislah dengan jumlah pelakon mudik tahun ini. Pemilu melibatkan sedikit lebih banyak orang dalam pelaksanaannya.

Akan tetapi, dari sisi potensi perputaran uangnya, mudik jauh lebih kencang, lebih eskalatif menggerakkan perekonomian ketimbang pemilu. Ambil contoh proyeksi Kadin Indonesia yang memperkirakan potensi perputaran uang selama Ramadan dan mudik Lebaran 2024 bisa mencapai Rp157,3 triliun. Itu prediksi minimal, masih berpotensi naik.

Contoh lain, ini bahkan lebih optimistis. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dengan amat progresif memproyeksikan perputaran ekonomi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif saat momen libur Lebaran 2024 akan mencapai Rp276,11 triliun. Catat, belanja konsumsi masyarakat sebesar lebih dari seperempat kuadriliun itu tidak akan pernah terjadi, kecuali pada momentum liburan mudik Lebaran.

Besarnya proyeksi konsumsi itulah yang menjawab mengapa selama ini pemerintah selalu mengandalkan momen mudik sebagai titik menggenjot pertumbuhan. Di saat belanja konsumsi masyarakat naik gila-gilaan, di situlah potensi sumbangan terhadap pertumbuhan ekonomi kian terlihat. Sejumlah ekonom memperkirakan konsumsi pada momen mudik dan Lebaran akan menyumbang 0,3%-0,4% terhadap produk domestik bruto (PDB).

Nah, bandingkan dengan Pemilu 2024 yang dengan anggaran Rp23,1 triliun dinilai tak banyak membawa pengaruh bagi aktivitas perekonomian masyarakat. Belanja pemilu tidak begitu dirasakan masyarakat karena kontribusinya yang kecil terhadap PDB, hanya 0,1%-0,2%.

Dengan melihat perbandingan itu, kiranya benar perhelatan yang asyik memang tidak mesti diurus panitia khusus. Toh, keberadaan 'panitia' pada penyelenggaraan pemilu tak hanya gagal menciptakan efek ekonomi, tetapi juga tidak mampu membuat pemilu jadi lebih asyik, bukan? Yang banyak terjadi malah kecurangan.

Ah, tapi sudahlah, biar itu diurus Mahkamah Konstitusi. Mending kita berangkat mudik saja sekarang, mumpung tarif tol sudah diskon.



Berita Lainnya
  • Kaya sebelum Tua

    01/8/2024 05:00

    JUDUL di atas ialah ungkapan harapan. Meski demikian, sejauh ini yang terjadi justru memperlihatkan tanda-tanda sebaliknya.

  • Kisah kian Resah Kelas Menengah

    31/7/2024 05:00

    ULISAN ini merupakan episode ke sekian yang membahas kelas menengah. Saya bilang ke sekian karena saya belum sempat menghitungnya kembali.

  • Tambang Berkemajuan

    30/7/2024 05:00

    DALAM Kongres Muhammadiyah di Yogyakarta pada 1922, pendiri persyarikatan KH Ahmad Dahlan menyampaikan pidato yang menggetarkan berjudul Tali Pengikat Hidup.

  • Pensiunan Agung

    29/7/2024 05:00

    “APALAH arti sebuah nama,” kata pujangga Inggris William Shakespeare. Akan tetapi, dalam sistem ketatanegaraan negeri ini, nama punya arti. Perubahan nama justru memantik kontroversi.

  • Resah Gongahwah

    27/7/2024 05:00

    SEJUMLAH teman, beberapa tahun lalu, mengidentifikasikan diri sebagai kelas menengah. Puncak kelas menengah, malah.

  • Jangan Panggil Dia Profesor

    26/7/2024 05:00

    WHAT'S in a name? Apalah arti sebuah nama? Begitu William Shakespeare bilang. Apalah arti sebuah gelar? Begitu kira-kira Fathul Wahid berujar.  

  • Antara Miskin dan Bahagia

    25/7/2024 05:00

    SEORANG perempuan di Kabupaten Malang, Jawa Timur, tega membunuh temannya, sesama ibu rumah tangga, hanya gara-gara tak diberi pinjaman uang sebesar Rp1 juta

  • Horor Guru Honor

    24/7/2024 05:00

    SUATU kali, kolumnis beken Mahbub Djunaidi amat risau dengan banyaknya penghalusan bahasa yang tidak hanya digunakan para pejabat, tapi juga dipakai wartawan di sejumlah koran

  • Welcome Kamala Harris

    23/7/2024 05:00

    Perempuan pertama yang menjadi wapres dalam sejarah AS itu memiliki rekam jejak yang kinclong.

  • Lucu-Lucu Mobil Dinas

    22/7/2024 05:00

    HEBOH soal mobil dinas sudah menjadi tabiat lima tahunan KPU. Mobil dinas menjadi sorotan dan rebutan sejak KPU dibentuk pertama kali.

  • Ma’ Olle Salamet Tengka Salana

    20/7/2024 05:00

    ADA sebuah pantun unik berbahasa Madura yang menggambarkan persatuan. Disebut unik karena meskipun berbahasa Madura, pantun itu tidak ditemukan di 'Pulau Garam' itu

  • Menyoal Rencana Asuransi Mobil Motor

    19/7/2024 05:00

    TEMAN saya yang satu ini kembali uring-uringan. Ia kesal, marah, geram setelah membaca sebuah artikel lewat telepon pintarnya

  • Kamar Reyot Senator

    18/7/2024 05:00

    DEWAN Perwakilan Daerah (DPD), bersama otonomi daerah, sejatinya merupakan anak kandung reformasi. Keduanya amat krusial bagi upaya pemerataan pembangunan nasional.

  • Jiwa Besar

    17/7/2024 05:00

    BUNG Karno kerap menyebut bahwa kita ialah bangsa besar. Indonesia bangsa besar karena didirikan manusia-manusia berjiwa besar.

  • Kemerdekaan Hakim Eman

    16/7/2024 05:00

    Hakim Eman diketahui rajin menyampaikan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN).

  • Dokter di Balik Harga Obat Mahal

    15/7/2024 05:00

    INDUSTRI farmasi tumbuh subur, tetapi harga obat selangit. Argumentasi usang terkait dengan harga yang mahal ialah 95% bahan baku obat masih impor.