Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
ADA satu adagium yang populer di negeri ini: 'niat baik mesti dibarengi dengan cara yang baik'. Adagium itu kiranya tepat untuk disematkan pada pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), yang dalam pandangan saya diniatkan demi kebaikan.
Tentu, Anda berhak mendebat saya soal 'niat baik' ini apalagi bila Anda penganut mazhab selalu meragukan niat baik kekuasaan. Bahkan, tidak percaya sama sekali ada niat baik dari penguasa. Silakan saja. Namun, saya tidak hendak berdebat ihwal benar-tidaknya atau ada-tiadanya niat baik pembangunan IKN.
Saya percaya pembangunan IKN bersandar pada niat baik setidaknya dari penyampaian verbal dari negara. Negara menyebut alasan pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke IKN, salah satunya, demi menciptakan pemerataan.
Dengan memindah ibu kota, bakal muncul pusat pertumbuhan baru di luar Jawa. Adanya pusat pertumbuhan baru membuat magnet ekonomi menyebar sehingga akses rakyat untuk meraih kesejahteraan juga menyebar. Alasan itu, dalam pandangan saya, termasuk niat baik.
Namun, mengapa niat baik itu belum sepenuhnya mewujud bak gayung bersambut? Sejumlah investor masih melihat dan menunggu. Padahal, rupa-rupa kemudahan dijanjikan. Insentif amat super (misalnya durasi hak guna usaha hingga 190 tahun), juga telah disiapkan.
Seorang ahli ekonomi pembangunan Asia Tenggara James Guild menganalisis bahwa musabab utama investor enggan membenamkan fulus mereka ke IKN karena visi yang belum konkret. Dalam tulisannya di The Diplomat berjudul Why Will People Want to Live in Indonesia's New Capital? yang terbit tengah pekan ini, James Guild menyebutkan investor berkantung tebal seperti SoftBank Jepang mulai dingin.
Padahal, sebelumnya SoftBank sangat antusias. Mereka, tulis Guild, khawatir tentang kurangnya visi konkret untuk ibu kota baru tersebut. Bukankah IKN didesain menjadi kota baru yang cerdas nan futuristik? Visi konkret seperti apa lagi yang dibutuhkan?
Guild menandaskan, "Kota-kota yang dirancang dan dibangun hanya untuk menampilkan teknologi atau infrastruktur cenderung memiliki rekam jejak yang buruk. Mereka sering terbengkalai atau kurang terpakai karena meskipun perencanaannya mencerminkan konsep pemikiran tinggi dan strukturnya ramping dan futuristik, tidak ada alasan kuat bagi orang untuk tinggal di sana."
Maka, selain 'niat baik', proyek IKN butuh 'cara baik'. Jika ingin sukses, ini resep Guild, Ibu Kota Nusantara perlu menjadi sesuatu yang lebih dari sekadar kota pintar berkonsep hijau dan berkonsep tinggi dengan jalan, lansekap, dan infrastruktur yang bagus.
Perlu ada sesuatu, atau malah banyak hal, di luar struktur fisik yang akan menarik orang masuk dan membuat mereka ingin tinggal di sana. Sesuatu itu bisa berupa universitas kelas dunia atau pusat penelitian dan pengembangan mutakhir, atau pusat industri hijau.
Isu tentang 'cara baik' ini juga tengah menjadi sorotan. Sejumlah keluhan muncul. Ada yang menyoroti harga tanah di sekitar IKN melonjak tajam sampai-sampai warga yang terkena relokasi proyek IKN kesulitan membeli lahan pengganti yang setara dengan lahan lama mereka. Ada juga yang secara terbuka menganggap pemerintah sedang 'membunuh' warga sekitar secara perlahan.
Media Aljazeera juga mulai menyorori tentang cara menangani tantangan di lapangan yang belum sepenuhnya mulus. "Orang-orang dari ibu kota akan datang. Mereka mendorong kita keluar. Mereka akan mengambil rumah saya pada akhirnya," kata Sernai, warga adat Balik.
Ia menambahkan, banyak warga adat kehilangan sebagian rumah dan tanah pertanian mereka karena pembangunan waduk untuk bendungan guna melayani ibu kota baru memasuki lahan mereka. "Kami bahkan tidak bisa mendapatkan air lagi karena sungai tersumbat. Sungai dulunya ialah sumber kehidupan kami. Kami akan meminumnya, mandi di sana, dan menggunakannya untuk memasak. Sekarang kami tidak dapat mengaksesnya lagi," tambah Sernai.
Sebagian orang atau pemangku kepentingan akan berkata bahwa nada minor itu hanya bersumber dari segelintir orang. Namun, mereka ialah warga sah Republik ini yang berhak memperoleh keadilan dan rasa hormat. Karena itu, mereka tetap mesti didengar dan dicarikan jalan keluar.
Niat baik yang dilambari dengan cara baik, salah satu bentuknya ialah keberanian dan kesabaran untuk mendengar. Dengan mendengar, akan ketemu jalan keluar. Ogah mendengar, bisa-bisa kita akan terus kesasar.
JUDUL di atas ialah ungkapan harapan. Meski demikian, sejauh ini yang terjadi justru memperlihatkan tanda-tanda sebaliknya.
ULISAN ini merupakan episode ke sekian yang membahas kelas menengah. Saya bilang ke sekian karena saya belum sempat menghitungnya kembali.
DALAM Kongres Muhammadiyah di Yogyakarta pada 1922, pendiri persyarikatan KH Ahmad Dahlan menyampaikan pidato yang menggetarkan berjudul Tali Pengikat Hidup.
“APALAH arti sebuah nama,” kata pujangga Inggris William Shakespeare. Akan tetapi, dalam sistem ketatanegaraan negeri ini, nama punya arti. Perubahan nama justru memantik kontroversi.
SEJUMLAH teman, beberapa tahun lalu, mengidentifikasikan diri sebagai kelas menengah. Puncak kelas menengah, malah.
WHAT'S in a name? Apalah arti sebuah nama? Begitu William Shakespeare bilang. Apalah arti sebuah gelar? Begitu kira-kira Fathul Wahid berujar.
SEORANG perempuan di Kabupaten Malang, Jawa Timur, tega membunuh temannya, sesama ibu rumah tangga, hanya gara-gara tak diberi pinjaman uang sebesar Rp1 juta
SUATU kali, kolumnis beken Mahbub Djunaidi amat risau dengan banyaknya penghalusan bahasa yang tidak hanya digunakan para pejabat, tapi juga dipakai wartawan di sejumlah koran
Perempuan pertama yang menjadi wapres dalam sejarah AS itu memiliki rekam jejak yang kinclong.
HEBOH soal mobil dinas sudah menjadi tabiat lima tahunan KPU. Mobil dinas menjadi sorotan dan rebutan sejak KPU dibentuk pertama kali.
ADA sebuah pantun unik berbahasa Madura yang menggambarkan persatuan. Disebut unik karena meskipun berbahasa Madura, pantun itu tidak ditemukan di 'Pulau Garam' itu
TEMAN saya yang satu ini kembali uring-uringan. Ia kesal, marah, geram setelah membaca sebuah artikel lewat telepon pintarnya
DEWAN Perwakilan Daerah (DPD), bersama otonomi daerah, sejatinya merupakan anak kandung reformasi. Keduanya amat krusial bagi upaya pemerataan pembangunan nasional.
BUNG Karno kerap menyebut bahwa kita ialah bangsa besar. Indonesia bangsa besar karena didirikan manusia-manusia berjiwa besar.
Hakim Eman diketahui rajin menyampaikan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN).
INDUSTRI farmasi tumbuh subur, tetapi harga obat selangit. Argumentasi usang terkait dengan harga yang mahal ialah 95% bahan baku obat masih impor.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved