Ganjar Pranowo

Saur M Hutabarat Dewan Redaksi Media Group
19/11/2021 05:00
Ganjar Pranowo
Saur M Hutabarat Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

NAMA paling beken dewasa ini ialah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Berbagai survei lembaga tepercaya menghasilkan temuan kalau pilpres diselenggarakan 'hari ini', Ganjar meraih suara terbanyak.

Yang menyukai Ganjar pun kian banyak. Alasannya beraneka ragam. Salah satunya ialah Ganjar penerus Jokowi. Yang terakhir ini, misalnya terbaca oleh saya, di sebuah spanduk, di sebuah kampung. Di mana? Yang istimewa ialah bukan di Jawa Tengah.

Penerus Jokowi mengandung makna bahwa Jokowi berhasil. Hanya kesuksesan, bukan kegagalan yang memerlukan sang penerus. Adakah yang ingin meneruskan kegagalan? Kalau ada, bawalah dia ke rumah sakit jiwa.

Yang mengherankan ialah tak banyak orang yang berbicara perihal kinerja sang penerus. Nyaris tak ada pertanyaan kepublikan apakah yang dihasilkan Ganjar sebagai Gubernur Jawa Tengah? Apakah dia berhasil? Apakah dia meninggalkan legacy? Ataukah dia seorang gubernur yang biasa-biasa saja?

Yang jelas, dia bukan gubernur gagal. Jika, toh, ada yang usil mencari-cari kesalahannya atau kegagalannya, orang akan menyimpulkan itu hoaks. Kiranya, inilah salah satu kelebihan Ganjar bahwa citranya bagus.

Ganjar bahkan memiliki pendukung fanatik. Seperti, 'dulu' Jokowi punya relawan, kini pun telah hadir relawan Ganjar Pranowo. Mereka rela berkorban, antara lain digolongkan sebagai celeng.

Celeng tentu saja bukan banteng. Jauh benar bedanya, kelasnya, sekalipun sama-sama hidup di hutan. Terlebih lagi tak ada celeng di kota. Pergilah berwisata ke kebun binatang yang ada di kota. Yang ada di situ banteng, bukan celeng.

Untuk menjadi calon presiden, tentu Ganjar memerlukan kendaraan yang memenuhi syarat untuk mengusungnya. Sudah tentu luas diketahui Ganjar ialah kader setia PDI Perjuangan yang berlambangkan banteng moncong putih. Luas pula diketahui bahwa Ibu Megawati Soekarnoputri, ketua umum partai yang diberi mandat oleh kongres, untuk menentukan siapa yang bakal menjadi capres.

Maka itu, bagi kader PDI Perjuangan yang menginginkan Ganjar menjadi capres, haraplah bersabar. Ibu Megawati belum mengambil keputusan. Ada yang membahasakan beliau perlu kontemplasi--olah pikiran dan batin yang khusyuk. Ini menunjukkan memang diperlukan kearifan mendalam untuk menentukan siapa pemimpin negeri ini kelak yang mampu menjadi sang penerus Jokowi.

Tentu saja ada yang melirik Ganjar dari 'kampung sebelah'. Ganjar bak kembang kampung yang juga bikin 'kampung lain' ingin memetiknya. Dan ini bisa bikin marah kampung sendiri, kampung pemilik kembang. Ganjar telah menjadi urusan yang sensitif di kampung sendiri.

Yang menarik ialah Ganjar tahu bahwa dia 'subjek yang sedang diobjekkan'. Sebaliknya, dia pun tahu bahwa ada yang menjadikan dirinya sebagai 'objek yang disubjekkan'. Dengan kata lain, Ganjar sejauh ini tahu benar bagaimana membawa dirinya agar di dalam percaturan 'subjek yang diobjekkan' maupun 'objek yang disubjekkan' itu dirinya tetaplah seorang kader yang santun.

Kesantunan itu yang malah bikin celeng-celeng kian bergairah. Kesantunan itu pula yang bikin 'kampung sebelah' kian bergairah ingin memetiknya (sekalipun dibungkus dalam kelakar). Apa kata Ganjar?

"Alah, ora urusan, masih jauh gitu, kok, dukung-mendukung, rebut-merebut, apa. Enggak-enggak, saya tetap PDIP."

Ono-ono wae. Lah, yang bilang Ganjar bukan PDIP itu siapa?



Berita Lainnya
  • Resonansi dari Pati

    09/8/2025 05:00

    Pemimpin dianggap berhasil bila ia mampu memainkan peran sebagai pelayan bagi rakyat.

  • Semakin Dilarang semakin Berkibar

    08/8/2025 05:00

    FENOMENA bendera Jolly Roger yang diambil dari anime One Piece sungguh menarik dan kiranya layak dijadikan kajian.

  • Menerungku Silfester

    07/8/2025 05:00

    KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.

  • Harapan dalam Angka

    06/8/2025 05:00

    PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future 

  • Ampun Dah

    05/8/2025 05:00

    USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.

  • Amnesti tanpa Amnesia

    04/8/2025 05:00

    BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.  

  • Abolisi, Amnesti, Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.

  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,

  • Insinuasi Jokowi

    31/7/2025 05:00

    ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.

  • Masih Rojali-Rohana

    30/7/2025 05:00

    TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.

  • Gurita Serakahnomics

    29/7/2025 05:00

    FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.

  • Destinasi Wisata Proyek Mangkrak

    28/7/2025 05:00

    JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.

  • Rojali-Rohana

    26/7/2025 05:00

    SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.

  • Superman Sungguhan

    25/7/2025 05:00

    'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.

  • Tom Lembong

    24/7/2025 05:00

    VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.

  • Tamparan Sahdan

    23/7/2025 05:00

    BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima