Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
PANDEMI cenderung menghasilkan perilaku aneh. Guru besar bidang sejarah di Universitas Harvard, AS, Niall Campbell Ferguson menuliskan opininya itu dalam artikel berjudul America Will Achieve Herd Immunity to Trumpism. I Hope di portal berita Bloomberg.
Kata Ferguson, "Ingat, pandemi terkait dengan ekstremisme agama dan politik. Ketakutan akan penyakit, saling curiga, teori dukun, hipokondria, hiperskeptisisme, dan dislokasi mental umum yang disebabkan oleh jarak sosial, penguncian, dan pengangguran cenderung menghasilkan perilaku yang aneh."
Ia sebetulnya tidak sedang menulis tentang pandemi covid-19 di Amerika. Ia fokus mengutuk Presiden AS Donald Trump yang 'memprovokasi' pendukungnya untuk menolak sertifikasi kemenangan Joe Biden dalam Pemilihan Presiden AS yang dilakukan Senat di Gedung Capitol, tengah pekan lalu.
Namun, Ferguson mengingatkan bahaya provokasi di saat pandemi korona tengah mendaki di AS. Ia menyebut Trump sebagai demagog yang 'mencambuk' massa ke dalam semangat revolusioner sehingga menyerbu Capitol. Trump, tulis Ferguson, tidak hanya mengobrak-abrik massa. "Trump kemudian berkata bahwa dia 'mencintai' mereka atas apa yang telah mereka lakukan. Ini jelas melanggar sumpah jabatannya untuk memelihara, melindungi, dan membela Konstitusi Amerika Serikat," kata Ferguson.
Trump, lanjut mahaguru di Universitas New York itu, ialah seorang demagog dan calon tiran yang mengabaikan supremasi hukum serta mendorong hasutan dan pemberontakan. Ia mengajak pengikutnya untuk curiga, lalu 'melecutnya' sehingga bergerak untuk merusak demokrasi. Langkah seperti itu menunjukkan hilangnya kompas moral.
Hari ini, saat negeri ini memulai penyuntikan vaksin, sikap curiga dan provokasi juga mengiringi. Ada seorang yang mengaku berprofesi dokter mengunggah pernyataan menolak divaksin kalau bukan vaksin Merah Putih. Padahal, vaksin produksi dalam negeri itu ditargetkan baru siap uji klinis tahap pertama pada akhir 2021.
Dalam tulisan panjang di media sosial ia mengaku mendapat pertanyaan bertubi-tubi dari tenaga kesehatan soal bagaimana caranya menolak divaksin. Sang 'dokter' pun menyebut bahwa dirinya tak bisa memberikan saran untuk para penanya. Sembari mengatakan, 'saya tak mau memprovokasi orang lain', ia menyebutkan bahwa ia sendiri menolak divaksin (bahkan dengan todongan pistol sekalipun) kalau bukan vaksin Merah Putih.
Bahkan, seperti 'seruan Donald Trump', demi vaksin Merah Putih itu bila nanti ada, ia rela berisiko apa pun termasuk mati. Dia menyebut tidak memprovokasi, tapi dengan sadar menyatakan melalui tulisan yang provokatif dan mengunggah tulisan itu di ruang publik lewat medsos. Buat apa ia mengumbar pernyataan itu di Facebook kalau bukan untuk memengaruhi pengikutnya? Please deh.
Pas dengan tulisan Ferguson bahwa pandemi dengan segala tindakan turunan akibat itu cenderung membuat orang berperilaku aneh. Terhadap pandemi covid-19 yang lintas negara pun, ada yang menyikapinya dengan gaya sok patriot sejati, atas nama bangsa, mengibarkan 'bendera bangsa'. Padahal, korona tidak mengenal suku bangsa, apalagi bendera.
Ada lagi politikus di DPR, Ribka Tjiptaning, dengan gaya provokatif di depan rapat kerja dengan Menteri Kesehatan mengatakan menolak untuk divaksin dan memilih membayar denda. "Saya tetap tidak mau divaksin, kendati(vaksin itu)sampai yang 63 tahun bisa divaksin. Sayaudah63 (tahun)nih,mau semua usia boleh, tetap misalnya pun hidup di DKI semua anak cucu saya dapat sanksi lima juta, mending guebayar, mau jual mobilkek," kata Ribka, kemarin.
Ia lalu memungut sejumlah kasus yang sangat-sangat spesifik, satu-dua kasus pula, tanpa penjelasan sains pula, soal adanya orang-orang yang terkena risiko setelah divaksin. Model mencomot tanpa menyertakan penjelasan detail, dengan argumentasi rapuh pula, untuk menarik kesimpulan secara general jelas lebih bernuansa provokasi ketimbang anjuran berhati-hati. Ia tak ubahnya mereka yang membagi-bagikan video lawas anak santri yang panas dan kejang setelah disuntik vaksin difteri.
Pada saat seperti ini, akal sehat tak boleh dikeluhkan, apalagi dikalahkan. Akal sehat kita mengatakan tak mungkin Badan Pengawas Obat dan Makanan merilis izin penggunaan darurat tanpa alur yang jelas, teruji, juga terbukti. Akal sehat kita menuntun agar tubuh kita sehat, dengan salah satu pintunya vaksinasi.
Sekarang pilihan ada di tangan kita: mengikuti akal sehat atau menuruti syahwat para demagog yang menghasut kita untuk curiga tanpa ikhtiar apa-apa lalu menyangkal apa saja yang datangnya dari negara. Kalau saya, pilih yang pertama. Saya yakin Anda juga.
Pemimpin dianggap berhasil bila ia mampu memainkan peran sebagai pelayan bagi rakyat.
FENOMENA bendera Jolly Roger yang diambil dari anime One Piece sungguh menarik dan kiranya layak dijadikan kajian.
KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.
PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future
USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.
BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.
PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.
KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,
ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.
TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.
FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.
JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.
SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.
'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.
VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.
BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved