Jangan Pingpong

Suryopratomo Dewan Redaksi Media Group
21/4/2020 05:30
Jangan Pingpong
Suryopratomo Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

KASUS baru covid-19 kembali ditemukan di Tiongkok. Sebanyak 12 warga negeri itu kembali terpapar virus korona. Padahal, Tiongkok baru saja merayakan lepasnya mereka dari penderitaan virus yang berbahaya itu. Wuhan baru saja membuka kembali aktivitas keseharian mereka.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo benar ketika mengatakan, dunia ini belum pernah akan bisa aman sepanjang ada negara yang masih dilanda wabah covid-19. Ibarat main pingpong, virus ini akan selalu berpindah dari satu negara ke negara lain.

Mantan PM Inggris Gordon Brown mendesak adanya upaya bersama yang dilakukan seluruh negara di dunia dalam menghadapi covid-19. Tidak bisa seperti sekarang, semua negara hanya fokus kepada dirinya sendiri. Tanpa ada langkah yang terorkestrasi, virus korona ini akan terus menjadi ancaman bagi umat manusia.

Brown menyesalkan negara G-7 pun kehilangan kebersamaannya. AS yang selama ini tampil menjadi pemimpin dunia cenderung menjadi inward looking. Padahal, ketika dunia terpuruk akibat Perang Dunia II, AS tampil membantu negara-negara Eropa membangun kembali negara mereka yang hancur akibat perang.

Kritikan keras ditujukan kepada Presiden Donald Trump yang memutuskan menghentikan kontribusi negaranya kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Trump menuduh lembaga lebih memedulikan Tiongkok dalam menghadapi wabah ini, padahal kontributor terbesar WHO ialah AS.

Langkah Trump ini dinilai banyak pihak lebih untuk menutup ketidakmampuan dirinya dalam mengendalikan penyebaran virus korona. AS sekarang menjadi negara paling banyak terpapar covid-19, demikian pula jumlah warganya yang meninggal. Padahal dalam situasi seperti sekarang semua negara harus mendukung WHO karena lembaga itulah yang bisa dijadikan acuan dalam menangani covid-19.

Sekarang ini kita sangat mengandalkan para ilmuwan. Nasib umat manusia berada di tangan mereka. Kita berharap, para ilmuwan bisa segera menemukan vaksin covid-19 sehingga kita semua bisa memiliki kekebalan terhadap virus korona.

Waktu empat bulan 2020 yang kita lewati terasa begitu lama. Perintah untuk menjaga jarak, bekerja dari rumah guna memutuskan rantai penyebaran telah membuat banyak orang merasa lelah. Apalagi, kegiatan ekonomi nyaris terhenti sehingga mulai meminta korban pemutusan hubungan kerja.

Di AS sudah sekitar 22 juta orang kehilangan pekerjaan. Di Indonesia sudah hampir 2 juta orang terkena PHK. Semakin lama pandemi ini berlangsung akan semakin banyak orang menganggur. Bahkan, tidak sedikit perusahaan akan gulung tikar.

Tiongkok yang sejak Januari menerapkan lockdown dan terhenti kegiatan ekonominya, kuartal I tahun ini perekonomiannya anjlok sampai minus 6,85%. Ini merupakan kejadian pertama sejak 28 tahun terakhir. Selama ini Tiongkok selalu tumbuh luar biasa, bahkan sampai 2008 selalu tumbuh dua digit.

Kita sendiri baru awal Maret mengumumkan secara resmi adanya kasus covid-19. Dampak ekonomi belum terlalu dirasakan kuartal I ini. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati masih memperkirakan pertumbuhan ekonomi kita pada tiga bulan pertama ini berada di kisaran 4,5% sampai 4,9%. Namun, dengan perlambatan yang dirasakan mulai April ini, kuartal II bisa anjlok lebih dalam lagi.

Kondisi yang lebih buruk itulah yang harus kita antisipasi. Terutama mereka yang harus menerima PHK, dan bahkan anjlok menjadi kelompok keluarga miskin. Bahkan, usaha mikro, kecil, dan menengah yang selama ini tahan terhadap guncangan ekonomi, kali ini sangat terpukul.

Tantangan kita ke depan ialah bagaimana tetap menjaga harapan. Di tengah kesulitan yang dihadapi, masyarakat tidak boleh sampai kehilangan harapan. Paling tidak harapan untuk bisa hidup dan menghidupi keluarganya.

Kementerian Sosial harus bekerja cepat dan tepat untuk mendistribusikan bantuan hidup bagi keluarga yang terdampak covid-19. Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang pernah berpengalaman membagikan bantuan langsung tunai, tidak ada salahnya diminta bantuannya. Bantuan senilai Rp600 ribu untuk setiap keluarga sebaiknya jatuh ke tangan ibu rumah tangga agar bisa dipakai sepenuhnya untuk keperluan keluarga.

 Kita tahu bahwa belum pernah kita menghadapi kondisi seperti ini. Keseimbangan antara menjaga keselamatan warga dari ancaman covid-19 dan kesulitan ekonomi di sisi yang lain membutuhkan totalitas dalam bekerja dan empati untuk bisa merasakan suasana batin yang sedang dialami seluruh warga bangsa.

 



Berita Lainnya
  • Resonansi dari Pati

    09/8/2025 05:00

    Pemimpin dianggap berhasil bila ia mampu memainkan peran sebagai pelayan bagi rakyat.

  • Semakin Dilarang semakin Berkibar

    08/8/2025 05:00

    FENOMENA bendera Jolly Roger yang diambil dari anime One Piece sungguh menarik dan kiranya layak dijadikan kajian.

  • Menerungku Silfester

    07/8/2025 05:00

    KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.

  • Harapan dalam Angka

    06/8/2025 05:00

    PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future 

  • Ampun Dah

    05/8/2025 05:00

    USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.

  • Amnesti tanpa Amnesia

    04/8/2025 05:00

    BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.  

  • Abolisi, Amnesti, Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.

  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,

  • Insinuasi Jokowi

    31/7/2025 05:00

    ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.

  • Masih Rojali-Rohana

    30/7/2025 05:00

    TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.

  • Gurita Serakahnomics

    29/7/2025 05:00

    FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.

  • Destinasi Wisata Proyek Mangkrak

    28/7/2025 05:00

    JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.

  • Rojali-Rohana

    26/7/2025 05:00

    SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.

  • Superman Sungguhan

    25/7/2025 05:00

    'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.

  • Tom Lembong

    24/7/2025 05:00

    VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.

  • Tamparan Sahdan

    23/7/2025 05:00

    BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima