Lenggak-lenggok Anies

Usman Kansong Dewan Redaksi Media Group
19/2/2020 05:10
Lenggak-lenggok Anies
Usman Kansong Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

BANYAK orang mempertanyakan survei Indo Barometer ihwal banjir Jakarta. Mengapa survei tentang banjir Jakarta respondennya dari 34 provinsi?

Hasil survei menunjukkan Anies Baswedan Gubernur DKI terburuk dalam menangani banjir jika dibandingkan dengan Jokowi dan Ahok. Jangan-jangan mereka mempertanyakan survei tersebut lantaran hasilnya buruk buat Anies, bukan karena asal responden. Coba kalau hasilnya bagus untuk Anies, responden dari negara lain, bahkan planet lain sekalipun tak masalah.

Mereka yang mempertanyakan survei Indo Barometer itu kelihatannya para pendukung Anies. Sebagai pendukung, mereka semestinya senang bukan susah. Anggap saja survei nasional itu mengukuhkan citra yang coba dibangun bahwa Anies Gubernur Indonesia, gubernur rasa presiden. Gitu aja kok ribet?

Lagi pula, Anies senyam-senyum dan enteng-enteng saja, diam seribu bahasa, ketika ditanya perihal hasil survei banjir Jakarta itu. Diam tanda setuju, katanya. Mungkin Anies justru menikmatinya.

Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari menyebut sejumlah alasan mengapa survei banjir Jakarta melibatkan responden di 34 provinsi. Pertama, banjir Jakarta telah menjadi isu nasional. Kedua, Jakarta ibu kota negara.
Ketiga, terjadi perdebatan apakah yang menangani banjir Jakarta pemerintah pusat atau Pemprov DKI.

Satu lagi gawean Anies yang menjadi isu nasional, yakni penyelenggaraan Formula E di Monas. Formula E bahkan disetarakan dengan perayaan hari Valentine.

Sejumlah pemerintah daerah melarang perayaan hari Valentine karena hari kasih sayang itu bukan budaya Indonesia; budaya Indonesia korupsi.

Warganet meminta Formula E di Monas dilarang karena balap­an mobil bukan budaya Indonesia; budaya Indonesia balapan karung pada perayaan Hari Kemerdekaan dan balapan buron saat diburu KPK.

Pangkal permintaan pembatalan Formula E lantaran Anies ‘mengobrak-abrik’ Monas sebagai cagar budaya. Anies, bahkan dicap DPRD DKI telah berbohong karena menyebut Tim Ahli Cagar Budaya Nasional mengizinkan Formula E di-geber di Monas. Tim Ahli Cagar Budaya justru melarang penggunaan Monas untuk Formula E.

Dengan segala kontroversinya, perkara Formula E pasti jadi isu nasonal. Janganlah baper alias terbawa perasaan bila besok-besok ada survei membahas Formula E dengan responden dari 34 provinsi, bahkan dari negara lain, karena Formula E ajang internasional. Saking internasionalnya kabarnya tidak ada peserta dari Indonesia.

Anies mungkin juga menikmati karut-marut Formula E sampai, “Kasihan Pak Gubernur, capek,” kata Sekda DKI Saefullah.

Biang keladi urusan Jakarta menjadi urusan nasional apalagi kalau bukan Pilkada DKI 2017 yang penuh populisme agama. Pun Anies menikmatinya. Seluruh warga negara Indonesia di mana pun berada membicarakan dan memperdebatkannya, sampai-sampai banyak orang yang bukan warga DKI putus tali persaudaraan atau persahabatan. Entahlah, ada atau tidak, suami-istri yang putus tali perkawinan gara-gara pilkada DKI.

Bakal banyak lagi urusan Jakarta yang ‘manggung’ ‘mentas’, berlenggak-lenggok, sebagai isu nasional sampai 2022. Anies ra­sanya perlu berlenggak-lenggok menikmati panggung-panggung isu-isu itu kelak supaya popularitasnya terjaga sampai 2022. Mulai 2022, kalau tidak ada perubahan, Gubernur DKI dijabat pelaksana tugas sampai 2024.

Anies membutuhkan panggung lain untuk berlenggak-lenggok mementaskan isu nasional menuju Pemilihan Presiden 2024. Tanpa panggung, Anies jeda dua tahun dan itu terlalu lama sehingga orang bisa lupa dia.



Berita Lainnya
  • Resonansi dari Pati

    09/8/2025 05:00

    Pemimpin dianggap berhasil bila ia mampu memainkan peran sebagai pelayan bagi rakyat.

  • Semakin Dilarang semakin Berkibar

    08/8/2025 05:00

    FENOMENA bendera Jolly Roger yang diambil dari anime One Piece sungguh menarik dan kiranya layak dijadikan kajian.

  • Menerungku Silfester

    07/8/2025 05:00

    KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.

  • Harapan dalam Angka

    06/8/2025 05:00

    PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future 

  • Ampun Dah

    05/8/2025 05:00

    USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.

  • Amnesti tanpa Amnesia

    04/8/2025 05:00

    BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.  

  • Abolisi, Amnesti, Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.

  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,

  • Insinuasi Jokowi

    31/7/2025 05:00

    ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.

  • Masih Rojali-Rohana

    30/7/2025 05:00

    TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.

  • Gurita Serakahnomics

    29/7/2025 05:00

    FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.

  • Destinasi Wisata Proyek Mangkrak

    28/7/2025 05:00

    JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.

  • Rojali-Rohana

    26/7/2025 05:00

    SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.

  • Superman Sungguhan

    25/7/2025 05:00

    'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.

  • Tom Lembong

    24/7/2025 05:00

    VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.

  • Tamparan Sahdan

    23/7/2025 05:00

    BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima